cemburu?

4.9K 45 0
                                    

Hari ini Abel tengah duduk di antara mahasiswa lainnya di kelas. Mendengarkan dosen berbicara dengan seksama. Lima menit lagi jam istirahat sebelum mata kuliah selanjutnya.

"Baik Terima kasih atas kehadirannya, selamat
siang " ucap dosen.

"Siang" balas para mahasiswa serentak.

"Abel, temen lo mana biasanya udah nunggu" - Lina

"Udah pindah lin ke UK " -Abel

"Oh pantes kita ga pernah liat lagi " - Kelly

"Bel, mau ke kantin bareng ga? " dia Bara, laki-laki tampan di kampus ini yang kebetulan satu kelas dengannya. Siapapun yang didekati Bara pasti mau dan senang.

"Ga ah, gue mau sendiri " Abel membereskan buku-bukunya lalu menenteng tas dan bangkit dari duduk.

Namun tangannya di cekal oleh pria itu.

"Kenapa sih setiap gue aja ga mau? alesan apalagi kan temen lo udah ga ada disini"

Ini memang bukan pertama kalinya, Bara terus mendekati Abel namun gadis itu selalu beralasan akan pergi dengan Lisa. Tapi sekarang Lisa sudah tidak disini, ia harus beralasan apa lagi?

"Gue mau sendiri bar, denger ga sih lo" Abel melepaskan cekalanya dan berjalan keluar. Bara masih mengikutinya.

"Kenapa Bel, gue kurang ganteng ya? " -Bara

"Bel jawab dong masa cantik-cantik sombong sih " -Bara

"Gue tau Bel lo ga punya pacar kan semenjak putus dari si Dendi " -Bara

"Lo bacot banget sih bisa diem ga! " ucap Abel kesal.

Sepanjang jalan ke kantin Bara terus berusaha mengajaknya ngobrol. Bahkan sekarang Bara dan Abel menjadi pusat perhatian karena duduk bersama di kantin.

Abel tak memperdulikan nya, ia malah sibuk chat dengan pria kesayangannya. Ia juga sudah mengganti nama sugar daddy menjadi mas Regal.

Mas Regal

syang, msih di kmpus?

iya mas, selesai jam 2

Disisi lain, Regal tengah duduk di kursi kantornya. Hari ini tak ada jadwal lagi, haruskah ia menemui kekasihnya itu?

Tok  tok

"Masuk " kata Regal.

Wanita dengan dress press body membawa beberapa dokumen. Ia berjalan anggun menghampiri bos nya.

"Siang Pak, saya ingin bapak menandatangani dokumen ini" 

Dia Jemima, wanita berumur 29 tahun . Seorang janda yang baru saja di Terima kemarin di perusahaan ini. Regal merekrut nya karena Jemima memiliki pengalaman cukup luas.

"Apa pembukaan resmi perusahaan sudah siap, jem?" tanya Regal.

"Tentu pak, undangan untuk beberapa rekan bisnis sudah tersampaikan. Ada investor dalam negeri juga luar negeri yang akan datang. Tempat acara juga sudah disiapkan, dana yang bapak berikan terbilang sangat cukup" jelas Jemima.

Regal menganggukan kepalanya puas mendengar jawaban Jemima, "kau boleh pergi"

"Baik pak Terima kasih " Jemima keluar dengan anggun. Regal menatap body wanita itu dari belakang. Bodynya mirip dengan Abel, namun karena Jemima sudah menjanda mungkin lebih hot milik Jemima.

Wanita itu duduk di kursinya, ia menatap dirinya di cermin kecil.

"Aku janda dan Pak Regal duda, cocok kah? " gumamnya sambil menata rambut.

Siapa pun pasti akan tertarik dengan Regal, pria tampan ini.

Bahkan Jemima sengaja memakai baju press body untuk menggoda Regal, pria yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.

Regal menekan tombol hijau, menerima sebuah telepon.

"Halo pa, apa kabar"

"Hi sayang, kabar papa baik. Kamu gimana? "

"Baik pa, Lisa udah pesen tiket pesawat buat dateng ke acara peresmian perusahaan papa"

"Bagus dong sayang, papa tunggu"

"See you pa "

************

Regal sudah menunggu di dalam mobil di sebuah parkiran depan kampus Abel. Ia sengaja memberi kejutan pada gadis itu.

Matanya memicing mencari gadis pujaannya disaat para mahasiswa lain keluar bersama. Ia tersenyum merekah melihat wanita berambut panjang curly sedang berjalan keluar.

Namun ia salah fokus dengan pria di sampingnya yang nampak mengoceh namun Abel sendiri terdiam mengabaikannya.

Regal terus melihatnya hingga tiba-tiba tangan Abel di paksa untuk naik ke motor pria itu. Teman-teman di sekelilingnya terlihat mendukung Abel agar bersama bocah itu. Hingga akhirnya Abel naik ke motor CB berwarna hitam, Pria itu mengenakan helm pada Abel. Lalu menancap gas dengan cepat dan yang membuatnya melotot adalah Abel tak segan melingkar kan lengannya pada perut pria itu.

Regal mencengkram setirnya kuat, ia mengikuti rombongan mahasiswa itu. Wajahnya merah padam.

"Jadi siapa dia?! "

"Arghhhh kenapa harus boncengan?! "

20 menit kemudian, mereka berhenti di sebuah cafe. Regal terus mengawasi mereka dari dalam mobil. Anak-anak itu berkumpul bersenda gurau bersama, ia bisa melihatnya dari jendela .

Regal mencoba menelepon, tapi nampaknya Abel tak menghiraukan nya padahal tau Regal menelpon.

---------

Abel merebahkan tubuhnya di kamar, seperti biasa ia hanya seorang diri di rumah. Ia membuka ponsel untuk menelepon Regal .

"Halo mas, lagi dimana? "

"Rumah"

"Ohhh, pasti cape ya habis kerja "

"tentu "

"Habis dari mana kamu? "

"Kuliah mas, tadi pulangnya mampir ke cafe sama temen-temen"

"Sambil pelukan? "

"Hah? pelukan? "

"Iya, pelukan pas boncengan motor. Romantis banget"

"Mas kok tau? mas salah paham"

"salah paham kok mepet banget pelukannya "

"Bukan gitu mas, Abel jelasin "

"Ga perlu, besok siang dateng ke peresmian perusahaan saya. Baju sudah saya kirim ke rumah"

"Mas.. hal.. mass.. halooo..... "

"Ck, malah di matiin pasti salah paham nih"

**********

vote 😘

OM REGAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang