Plok... Plokk.. Plokkk...
Hentakan pinggulku menggelegar kencang bahkan hampir menyamai teriakan Kak Chika yang tengah mendesah nikmat. Dominasi hebat ini sengaja kulakukan hanya demi mencari tahu seberapa kuat dirinya dapat menahan penetrasi dariku, dimana sebelumnya Kak Chika mengklaim bahwa dirinya tidak akan mudah hanyut ke dalam permainanku ini sekeras apapun aku mencoba. Faktanya berbanding terbalik, dia tidak sekuat seperti yang dikatakan. Sama halnya dengan yang dirasakan, aku pun semakin terlena akan suasana yang kian lepas kendali.
"Fuck!"
"Hhahh.. Hhahhh... Hhahhhh..."
Deruh nafasku menggebu hebat selama melakukan pompaan pinggul bertempo cepat, begitupula dengannya yang tiba-tiba menempatkan lengan pada indera pengelihatan seolah menyembunyikan ekspresi kenikmatan akibat penetrasiku. Rasanya tidak adil jika melakukan kegiatan bercinta tanpa bertatap muka, lantas segera kusingkirkan lengan miliknya demi menyaksikan wajah cantik Kak Chika yang tengah kenikmatan itu.
"Cantik banget, sial! Aahhhh..!!"
"Ssshh... Aahhh ahhh aaahhhh hnngghhh.."
"How does it feels?"
"Shut up, loser! Keep it going"
"As you wish, bitches.. Hngggg!!"
Desahnya semakin menjadi ketika aku sengaja menekan sembari mengusap cepat bagian klitoris, sehingga sekali lagi menimbulkan gelombak kejut singkat yang malah menjadi bumerang bagiku sendiri yang dapat merasakan sensasi gigitan hebat otot-otot vagina.
"Aakhhh!!!"
"Stop!!"
....
"Ahhh... Kkaaakk...""Kerasa, gak?"
"Huum.. Ketat banget aahhh.. Kok bisa shhh ahh?"
"Told you"
"Ah.."
PLOK.. PLOKK.. PLOK...
Ritme cepat dengan hentakan kuat diakhir serta ditambahi gerakan pinggul memutar yang dilakukannya secara berkala hampir membuatku kehilangan kewarasan. Rangsangan dahsyat ini tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Sungguh diluar ekspetasi.Upayaku dalam mengalahkan rangsangan hebat darinya berhasil kumenangkan, aku lekas mengintip disela nikmat yang tengah berlangsung dan mendapati ekspresi Kak Chika nampak sedang berfokus mengerahkan seluruh tenaga.
"Aahhh.. Davidd..."
"Uhhh.. Fucck.. You look so sexy when you calling me by name"
"Ugghh... Just shut the fuck up and enjoy your punishment.. Hnngghh!!"
Sebelum sempat menyadari, Kak Chika dengan cepat menidurkan diri lalu melumat habis bibirku sambil terus menggoyangkan pinggul. Situasi ini tidak memberiku pilihan lain selain mengimbangi ciuman berlandaskan nafsu darinya meski aku sendiri tahu bahwa hal seperti ini justru akan mempercepat terjadinya ejakulasi.
Ketakutanku sungguh benar menjadi nyata ketika beberapa menit kemudian aku merasakan kemunculan kedutan kecil dari batang penisku sendiri, lalu diperjelas oleh dengup jantung yang seketika itu juga berdebar tidak karuan serta jari jemari kaki yang perlahan mulai terasa dingin. Sayangnya, upayaku dalam memberitahu perihal semburan sperma tidak dihiraukan olehnya yang masih terus menciumku tanpa henti bahkan setelah aku mencoba mendorong tubuhnya.
"Hhmmpphh.. I'm cummin-hhhmmpp" Desisku memohon menyudahi kegiatan disela ciuman.
PLOK... PLOKK... PLOKKKK....
Semakin kucegah semakin gencar dia menghentak pinggul berisinya itu. Aku berhasil dibuatnya tidak berdaya setelah ejakulasi hebat yang kucapai begitu masif sensasinya, mengalahkan rasa keinginanku untuk menyingkirkan Kak dari atas tubuhku. Akibatnya, sperma kental yang mati-matian kutahan pun menyembur keluar sebanyak 7 kali semprotan, memenuhi liang vagina miliknya yang turut membantu proses berejakulasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET BETWEEN US PART 2
FanfictionKukira, kehidupan yang kujalani ini tidak akan ada habisnya. Tapi nyatanya aku salah, semua yang kuharapkan sirna begitu saja, tidak sesuai dengan ekspetasiku. Semuanya hilang digantikan oleh kehidupan yang tidak pernah kuduga.