Bab 13 | Sedikit Berulah

277 23 0
                                    

Hup!

Tubuhnya terasa melayang, rupanya seseorang menangkup tubuhnya dari belakang kemudian menggendongnya. Membawanya menjauh dari balkon, lalu dengan cepat menutup pintu.

Zayyan mengusap-usap tangan kanannya yang basah ke hoodie yang dipakainya. Matanya menatap cemas pada orang di depannya.

"Aku tidak bermaksud,hanya penasaran"

"Tolong jangan beritahu papa" Ucapnya memohon,mengulum bibir bawahnya resah. Liquid bening samar terlihat dimatanya,seakan mau tumpah.

Melihat tuan mudanya memasang ekspresi memelas membuat Sam tidak tega. Tetapi salah tetap salah. Terlambat sedikit saja entah bagaimana jadinya.

"Segera saya siapkan pakaian baru untuk anda" Ucap Sam,menghela nafas.

"Terimakasih banyak Sam" Zayyan bernafas lega. Beruntung Sam bisa diajak kerja sama. Mungkin.

Sam segera mendekati lemari, memilih baju. Mencari pakaian yang agak lebih tebal. Sweater tebal berwarna biru muda polos dengan hoodie navy.

"Sam aku tidak ingin yang itu"

"Ini akan membuat anda hangat tuan muda" Sam menjelaskan.

"tidak mau, gerah,aku juga sekarang tidak merasa kedinginan"

Sam tetap mengambilnya, menyerahkannya ke Zayyan.

"Sam,aku tidak mau. Cari yang lain,aku ingin memakai yang bewarna sky blue dengan tulisan 'EN-' di tengahnya" Zayyan memaksa,menunjuk baju di gantungan lemari.

"Tidak bisa tuan muda,saya yang bertugas memilihkan pakaian untuk anda"

"Kenapa kau dari dulu selalu mengatur?"

"Anda memakai ini atau lebih memilih saya beritahu tuan besar?" Sam berkata,memberi pilihan.

"Ugh,kau selalu saja" Kesalnya.

Final, akhirnya Zayyan tetap memakai pakaian pilihan Sam,ia segera mengganti pakaiannya. Rasanya hangat,tapi juga pengap. Terlalu tebal.

"Ini diminum tuan muda"

Zayyan menerima coklat panas yang diberikan asisten pribadinya. Tangannya tidak sengaja bersentuhan dengan tangan Sam.

"Tangan anda sangat dingin" Raut wajah Sam cemas, alisnya bertaut.

"Ya,aku merasa sedikit dingin, tidak apa"

Zayyan menikmati minumannya,lalu mencomot benda putih kenyal di piring. Indra perasa seperti meleleh merasakan perpaduan keduanya.

Sam memperhatikan,masih merasa cemas.

"Mari kita hangatkan dulu tangan anda"

"Jangan berlebihan" Zayyan berkata,menyesap coklat hangatnya.

"Saya akan mengambil air hangat,tolong tunggu sebentar" Sam mengambaikan perkataan Zayyan barusan.

Menghembuskan nafas kasar,ia bingung mengapa semua orang disekitarnya begitu menghawatirkan hal kecil padanya. Apa masalahnya jika hanya sedikit terkena hujan,itupun badannya masih kering,aman.

Zayyan mencoba mengecek tangan kanannya, mengusapnya menggunakan tangan kiri.

Sangat dingin.

Itu normal pikirnya,karena cuacanya dingin dan terkena air. Zayyan lalu  menempelkan telapak tangannya ke ke kening,leher, kemudian telapak kaki.

Wow,baru kali ini ia merasakan salah satu anggota tubuhnya sedingin ini. Sensasi baru. Tidak sabar, kedepannya ia akan mencoba lagi.

Sam menyuruh bodyguard yang tadi berada di luar untuk membawa air hangat dan handuk, sedangkan Sam tetap berada di dalam.

ZAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang