DTY - 04

1K 135 9
                                    

Setelah puas menikmati waktu jalan-jalan berdua, Mean dan Ling memutuskan untuk mampir ke sebuah restoran guna menikmati makan malam bersama sebelum Mean mengantarkan Ling pulang ke rumah. Suasana malam itu terasa hangat dan nyaman, mengiringi langkah mereka memasuki restoran yang sudah dipilih.

Meskipun Ling menyadari ada beberapa kamera yang menangkap momen kebersamaannya dengan Mean, hal tersebut sudah menjadi hal biasa baginya. Bekerja di dunia hiburan membuat mereka berdua selalu menjadi sorotan, bahkan di saat sedang menikmati waktu pribadi. Namun, Ling telah terbiasa dengan situasi semacam itu, dan kehadiran kamera tak lagi membuatnya merasa terganggu.

Setelah menunggu beberapa saat, makanan yang dipesan oleh Mean dan Ling pun tiba. Keduanya mulai menikmati hidangan yang ada sambil terlibat dalam percakapan ringan.

"Aku lupa bertanya, siapa wanita yang bersama Kwang tadi?" tanya Mean sambil menatap Ling dengan penasaran.

"Namanya Orm Kornnaphat, dia adalah asisten baruku," jawab Ling tenang setelah selesai mengunyah makanannya.

"Hah? Kamu mau memperkerjakan gadis muda itu sebagai asisten?" Mean mengerutkan dahi, sedikit terkejut.

"Dia seumuran dengan Kwang. Aku memperkerjakannya karena dia merupakan rekomendasi dari Kwang. Jadi, aku percaya Kwang tidak akan merekomendasikan orang yang salah," jawab Ling santai sambil menyeruput minumannya.

"Ah, syukurlah... Aku juga percaya jika itu adalah saran dari Khun Kwang," ucap Mean lega sebelum melanjutkan makan. "Tapi saranku, lebih baik kamu juga tahu latar belakangnya, seperti media sosialnya. Apa kamu sudah memeriksanya?"

Ling yang tengah menikmati suapan makanannya mendadak terdiam, mengingat bahwa ia belum sempat meminta kontak LINE maupun media sosial Orm.

"Aku akan memintanya nanti..." gumam Ling pelan, kembali fokus pada makanannya.

••••

Jam menunjukkan pukul delapan malam saat Orm akhirnya tiba di apartemennya. Ia memutuskan untuk menetap di sana karena jaraknya yang lebih dekat dengan kampus serta rumah Ling. Biasanya, Orm hanya menghabiskan waktu di rumah orang tuanya saat akhir pekan atau ketika ia merasa ingin pulang.

Setelah masuk ke apartemen, hal pertama yang dilakukan Orm adalah mandi untuk menyegarkan tubuhnya yang lelah. Setelah itu, ia berganti pakaian dan duduk di kursi. Tangannya meraih tas yang dibawanya tadi, kemudian mengeluarkan buku yang diberikan Kwang padanya.

"Apa P'Ling serumit ini sekarang?" gumamnya, membaca beberapa halaman dari buku tersebut. Orm membuka lembar demi lembar, berusaha mengingat detail pekerjaannya dengan sungguh-sungguh.

Tiba-tiba, suara notifikasi dari aplikasi LINE terdengar. Orm yang masih fokus pada buku di tangannya, meraba-raba ponselnya di meja. Matanya melebar ketika melihat notifikasi itu berasal dari Lingling Kwong.

"Shhhia!" serunya, setengah kaget. Ia buru-buru memeriksa profil LINE tersebut untuk memastikan, dan benar saja, pesan itu memang dari Ling. Dalam pesan tersebut, Ling hanya meminta Orm untuk menyimpan kontaknya. Orm segera membalas pesan itu, namun setelah beberapa menit berlalu, tidak ada balasan lagi dari Ling.

Merasa sudah cukup menunggu, Orm memutuskan untuk meletakkan kembali ponselnya dan kembali fokus membaca buku.

*****

Mobil putih berhenti tepat di depan sebuah rumah mewah. Orm keluar dari mobilnya dengan hati-hati, lalu berdiri sejenak di samping kendaraan itu, menatap ke arah rumah besar di depannya. Rumah itu adalah milik Ling, tempat ia bekerja selama seminggu terakhir. Meski sudah bekerja untuk Ling selama beberapa hari, perasaan gugup masih kerap muncul, terutama sekarang, saat ia datang sendirian. Kwang, yang sebelumnya selalu menemani, kini sudah tak ada, membuat kunjungannya kali ini terasa berbeda.

Drown to You - LingOrmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang