chapter 7

42 7 1
                                    

BRAKKK!!

"Haloo masbro, pa kabar?, tumben lu manggil gw kesini"

"Pricill, bukankah seharusnya kau ketuk pintu terlebih dahulu?"

"Tadi saya sudah mengetuknya tuan Lant..., tapi sepertinya anda yang tidak mendengarnya" ucap Pricill menahan emosi, terlihat dari tangannya yang sudah mengepal dengan kuat.

"Terserah kau saja, duduklah disofa kita akan membahas sesuatu" balas Lant sambil menatap ke arah jendela.

"Sepertinya ini serius banget ya?, ada apaan sih, mau ngepet?" Timpal Pricill sambil duduk, capek kali kalau disuruh diri melulu.

"Pricill bagaimana keseharian mu disini? Apakah menyenangkan?" Tanya Lant yang sudah duduk bersebrangan dengan Pricill.

"Apanya yang menyenangkan? Anak anak lu tuh pada gila njir, gw sampe takut ketemu mereka" balas Pricill.

"HAHAHAHAHA, jangan lupakan sesuatu yang penting Pricill, bahwa keluarga Agriche adalah keluarga yang kejam" Lant menatap tajam Pricill sambil menyeringai.

"Ya dan itu asalnya dari lu bangke, udah tua bukannya hidup seneng seneng malah ngerepotin diri"

"Kita harus terbiasa seperti itu, kalau tidak maka kita yang akan diinjak orang lain, Pricill"

"Untuk kali ini gw setuju sih, tapi gak sampe anak anak lu jadi pengen ngebunuh orang tiap hari njir, gw yang liat nya aja takut"

"Cobalah untuk terbiasa, atau gak kamu ikutan kayak mereka aja, Pricill"

"Gak dulu makasih, ogah, pak ogah"

"Kenapa?, ngebunuh orang itu menyenangkan loh, coba aja dulu" Lant menaruh belati di atas meja lalu menatap Pricill sambil menyeringai.

"Lu yang gw bunuh, boleh gak?" Tanya Pricill, dia hanya melihat belati itu tanpa ada niatan untuk mengambilnya.

"Itupun kalau kau bisa menyentuhku Pricill" balas Lant.

Plakk!!

"Akhirnya gw puas, makasih ya udah ngebiarin gw nampar lu" ucap Pricill setelah selesai menampar Lant, bahkan kepala Lant sampai menengok ke samping.

"HAHAHAHAHA, selain berbicara tidak sopan kepadaku kau juga berani sekali kau menampar ku, padahal selama ini kau didepan anak anakku terlihat lemah ternyata kau pemberani juga ya" balas Lant, sepertinya dia tidak keberatan bahkan keliatan menyukainya?.

"Anjir serem, heh tobat Cok, udah tua bukannya tobat malah kayak gitu"

Suasananya menjadi hening, tidak ada seorangpun yang berbicara lagi, dua duanya sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"Hei Lant, lu masih ada yang ingin dibahas sama gw gak?" Tanya Pricill.

"Tidak" balas Lant.

"Baiklah kalau begitu, gw pergi dulu ya, orang sibuk nih bozz, senggol donk" setelah berbicara Pricill langsung pergi meninggalkan Lant.

'AKHIRNYA GW BISA KELUAR DARI RUANGAN SEREM ITUU' Batin Pricill setelah keluar dari ruangan.

Disisi lain

'apa yang salah dariku? Kenapa aku menyukai ekspresinya? Setiap aku bersentuhan dengannya itu seperti energi ku kembali lagi, apakah itu karena kekuatannya?'

'Dan aku penasaran, bagaimana reaksi dari orang orang saat tau ternyata Pricill adalah orang seperti itu? Selama ini kan Pricill dikenal sebagai lemah lembut, hahaha dasar serigala berbulu domba'

.
.
.
.

BRAKKK!!

Pintu ruang perawatan dibuka oleh Roxana, Cassis yang duduk di kasur hanya melirik sekilas.

Healer - Twtptflob X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang