E07 Revenge

85 20 5
                                    

Author Point Of View On

"Gulf, jangan pergi Gulf! Jangan pergi! Aku mohon!" Kao berusaha mengejar Gulf dengan terus menggerakkan tubuhnya.

"...."

"Sial, kenapa tubuhku jadi tidak bisa digerakkan seperti ini?"

"...."

"Gulf!! Gulf!! Aghh.. akhirnya tubuhku bisa digerakkan lagi." Kao segera berlari menghampiri Gulf.

Ketika Gulf sudah berada jauh dari Kao, tubuh Kao tiba-tiba dapat di gerakkan lagi. Kao langsung berlari keluar dari dalam cafe itu untuk mengejar Gulf, namun Kao tiba-tiba berhenti dan terdiam ketika melihat Gulf kini sedang memeluk pria lain di seberang jalan raya. Kao merasa sangat marah ketika melihat hal itu, karena merasa Gulf telah berselingkuh darinya.

"Sialan, ternyata dia telah berselingkuh dariku! Aku harus meminta penjelasan kepadanya. Seenaknya saja dia menuduhku membunuh Mew, hanya untuk menutupi perselingkuhannya ini." Kao tidak mengakui perbuatannya sendiri karena dia tidak pernah merasa ingin membunuh Mew. Kao hanya ingin memberi peringatan saja saat itu, namun berakhir dengan kematian.

Kao yang sedang marah karena merasa dikhianati segera menghampiri Gulf sebelum Gulf masuk ke dalam mobil dan pergi menghilang kembali. Ketika Kao akan menyeberang jalan raya itu, tiba-tiba saja ada sebuah mobil yang melintas dan menabrak tubuh Kao. Kao yang menyeberang tidak hati-hati langsung mati di tempat dan darahnya terus keluar tanpa henti dari telinga dan juga mulutnya.

"Suara apa itu?" Tanya Gulf kepada sang Iblis.

Ketika Gulf ingin berbalik untuk melihat ke arah sumber suara, sang Iblis langsung memeluknya dan menahannya agar tidak membalikkan tubuhnya. "Bukan suara apa-apa." Ucap sang Iblis.

Sang Iblis tidak ingin Gulf melihat ke arah tubuh Kao yang telah terkapar tidak bernyawa di tengah jalan itu. Sang Iblis tidak ingin Gulf berurusan lagi dengan manusia hina itu, meskipun manusia itu telah menjadi mayat. Kao telah menerima hukumannya karena telah menyentuh istrinya tadi. Kematian adalah harga yang pantas karena telah menyentuh istrinya.

"Sepertinya, ada suara kecelakaan Phi. Apakah ada seseorang yang tertabrak mobil?" Gulf masih saja penasaran.

"Jangan melihatnya! Itu tidak akan baik untuk bayi kita. Kamu tahu kan kalau bayi dalam kandungan dapat menyerap aura kesedihan dari apa yang ibunya lihat."

"Phi benar, aku harus berhati-hati! Ini kehamilan pertamaku dan aku belum mengerti apa yang harus aku lakukan." Gulf kini membalas pelukan sang Iblis.

Ketika jiwa Kao keluar dari dalam tubuhnya. Kao hanya melihat tubuhnya sebentar lalu kembali berjalan menghampiri Gulf. Dia tidak peduli dengan tubuhnya yang sudah terkapar tidak bernyawa itu. Kemarahannya kepada Gulf kini dia bawa sampai mati. Kao yang sangat marah ingin mencekik leher Gulf, namun sayang, semua itu tidak berhasil karena langsung dihentikan oleh sang Iblis.

Sang Iblis yang melihat Kao sudah berada di dekatnya langsung menunjukkan senyum sinisnya. Dia menunjukkan sedikit kemesraan bersama dengan Gulf kepada Kao sebelum akhirnya menghisap jiwa Kao masuk ke dalam mulutnya. Kao berteriak ketika jiwanya dihisap masuk ke dalam mulut sang Iblis. Sang Iblis merasa senang karena tidak pernah ada makanan yang datang menghampirinya dengan sukarela seperti ini.

"Kamu telah melakukan yang terbaik, meskipun aku sedikit merasa kecewa karena dia telah menyentuhmu tadi." Ucap sang Iblis berwujud Mew itu kepada Gulf.

"Aku sudah berusaha menolaknya Phi. Maafkan aku ya." Gulf meminta maaf dengan tulus.

"Aku mengerti, dia memang pantas mendapatkannya." Sang Iblis kini tersenyum ketika melihat orang-orang sedang mengelilingi tubuh Kao.

ANGEL WINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang