Part 54

169 19 6
                                    

Happy Reading




"Bosss Senaaa jangan lari-lari kasihan adekmu capek ngejar kalian" teriak seorang pria dengan perut yang sedikit buncit kepada kedua anak kembarnya , ya dia adalah Pete Theerapanyakul

Dua anak berusia 7 tahun sangat suka menganggu adeknya yang berusia 3 tahun. Bagi mereka sehari tidak menjahili adeknya itu hidup mereka seperti ada yang kurang, tapi ketika adeknya itu sudah menangis mereka juga yang panik

Brukkkkk!!!

Terdengar suara seperti benda jatuh ,
Pete dengan sigap langsung menghampiri asal suara itu. Dan dia kaget ketika melihat anak paling kecil sudah terjatuh dengan posisi tengkurap

"Tuh kan bubu bilang juga apa, adeknya jadi jatuh kan.. uuuhhhh sayangnya bubu apa ada yang sakit nak" ucap Pete yang dengan susah payah berjongkok untuk membantu anak bungsunya yang terjatuh

"No..no bubu, Ye-am tidak apa-apa"

"Benar? Tapi lihat lutut dan telapak tangan yedam terluka sayang.. sini bubu obatin dulu ya. Ayo berdiri pelan-pelan" ucap Pete membantu

"Bubu maafin kita ya.. adek yedam maafin abang dan kakak ya.. sini biar Abang dan Kakak aja yang bantu obatin. Bubu istirahat aja, kasihan bubu nanti kecapean"

"Iya bubu maafin, tapi lain kali jangan kayak gini lagi ya. Bubu tidak ingin semua anak bubu ada yang celaka. Untung adek hanya lecet kalau sampai lebih dari ini gimana? Bukan hanya adek, nanti kalau Abang atau kakak juga terluka gimana. Nanti bubu jadi sedih, kalian mau lihat bubu sedih"

"Noo.. kita tidak ingin bubu sedih.. jangan perlihatkan wajah sedih bubu kami tidak suka lihatnya. Bubu kami harus selalu tersenyum"

"Iya bubu tidak jadi sedih, sekarang bantu bubu untuk obatin adek ya"

"Siap bubu, ayo adek kita obatin lukanya dulu"

.
.
.

"Mereka berdua suka banget isengin adeknya, tapi pas adeknya kenapa-kenapa mereka sendiri yang panik dan takut.. untung saja adeknya tidak pernah marah di isengin Abang dan kakaknya, malah kesenangan dasar bocah" gumam Pete seraya mengelus perutnya yang sudah mulai buncit

"Baby, kamu kenapa ada di sini? Apa terjadi sesuatu?" Ucap Vegas yang terlihat panik melihat istrinya yang mengelus perutnya

"Ah Daddy sudah bangun? I'm okay, tadi ada insiden dikit biasa si kembar isengin adeknya smpai adeknya jatuh tapi sudah di bantu obatin sama si kembar"

"Mereka berdua tiap hari kalau tidak ngejahili adeknya tipes kali ya. Hobi banget jahili adeknya, gimana nanti kalau adeknya yang kecil ini lahir pasti gantian si calon Abang bakalan jahili juga"

"Ya walaupun si kembar hobi jahili adeknya , tapi mereka berdua sangat perhatian dan perduli pada yedam. Buktinya mereka mau bantu aku jagain yedam saat aku sudah sedikit kesulitan untuk beraktivitas"

"Bagus dong sayang , berarti anak kita sangat perduli pada bubunya. Mereka tidak ingin bubu nya capek, apa lagi sebentar lagi mereka bakalan punya adek baru lagi"

"Iya Dad, tapi entah kenapa kehamilanku yang ini. Aku mudah banget capek dan drop. Apa lagi kata dokter mengenai kondisi kandunganku yang ini kurang baik. Makasih sayang, sudah mau membantuku mempertahankan bayi ini. Aku percaya bahwa aku bisa buktikan kepada dokter itu kalau aku bisa melahirkan bayi ini"

"Tapi baby, jujur aku mengkhawatirkan kondisimu. Melihatmu yang sering masuk rumah sakit membuatku takut. Aku mohon, bertahanlah sampai akhir ya. Aku tidak ingin kehilangan kalian berdua nantinya"

Me ? Obsessed with you ? Yes, I am || VegasPete  || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang