Rani Istriku Ketagihan Dipijat Chapter 2

8.3K 12 0
                                    


" Rasanya gimana ya ? " Jawab Rani lalu membusungkan bagian dadanya

Aku cukup kaget tapi Pen***sku berdiri tegang dan melotot melihat Pay****daranya yang dibusungkan Rani.

" Coba gih, aku pengen liat say " tambahku menantang. " Hmmm, aku pikirin dulu " balasnya melanjutkan makan Kami pun melanjutkan makan lalu kembali beberes.

Tidak ada kejadian apapun sampai 2 minggu berikutnya.

Sampai akhirnya aku terkena sedikit musibah keseleo waktu aku bangun tidur salah bangun, mata kakiku terkilir

Mulanya tidak kurasakan tapi aku mulai bengkak di pergelangan kaki di esok harinya.

Untung hari minggu, jadi aku bisa bersantai ria.

Aku langsung berinisiatif mencari ahli pijat urut khusus keseleo

Aku dan istri sibuk bertanya tanya ke relasi dan sanak saudara ahli pijat keseleo dan istri akhirnya dapat.

" Dapat nie Beib, dari Clara, kata dia " suaminya pernah keseleo juga, langsung, orangnya jago " kata Rani tersenyum penuh kemenangan.

Istriku Rani yang langsung menghubungi dan akan datang siang hari sekitar jam 2 siang karena jaraknya cukup jauh.

Setelah makan siang aku perlahan jalan tertatih tatih pindah ke sofa panjang ruang tengah sambil menonton tv, Dan tertidur karena semalam tidak bisa tidur, kakiku lumayan cenat cenut lumayan mengganggu semalaman

"Beib... " Bisik pelan sambil bahuku ada yg mengelus pelan.

Aku membuka mata pelan, terlihat Rani dan di sebelahnya berdiri seorang pria tidak terlalu tua tapi cukup gagah berambut cepak sedikit beruban. Mengenakan jaket coklat tua dan celana panjang hitam.

" Oh ya " jawabku perlahan duduk tegak.

" Maaf jadi mengganggu waktu istirahat lho Pak " kata si pria sambil tersenyum ramah.

" Oh engga Pak , yg mau urut khan " kataku meyakinkan

" Betul Pak, saya Warno , yang ditelepon tadi utk kemari , bisa dibantu Pak " jawabnya pelan tapi kelihatan berwibawa.

" Oh, ini Pak Warno aku keseleo nieee " kataku menunjukkan mata kaki yang bengkak

" Wah, kapan nie Pak " balas Pak Warno langsung berjongkok di depanku Sedang Rani berdiri ikut mengawasi kami

" Kemarin pagi, dan makin menjadi sakitnya " jawabku meringkis karena pergelangan kakiku langsung ditekan Pak Warno.

" Saya urut sekarang ya Pak " kata Pak Warno bangkit berdiri melepas jaketnya kemudian duduk di lantai kembali mengawasi pergelangan kakiku

Dibalik jaketnya, Pak Warno mengenakan kaos putih bergambar, tubuhnya cukup kekar , otot tangannya terlihat belum bahu nya sedikit menyembul dibalik kaos agak ketat.

Aku memperhatikan Pak Warno lalu melirik ke Rani, terlihat Rani bukan melihat ke arah pergelangan kakiku tapi terlihat malah mengawasi Pak Warno.

Saat itu istriku mengenakan kaos ketat warna cream dipadu celana leging ketat hitam selutut.

" Sayy, ambilin minum utk Pak Warno dong " perintaku ke Rani

" Oh iyaa sampai lupa Beib " jawab Rani seperti panik langsung berjalan ke dapur.

" Saya mulai urut ya Pak, agak sakit ditahan saja, tapi lemaskan ya " kata Pak Warno lalu mengoleskan minyak yang dibawanya

" Awwwww, awwwww, auwww " teriakku menahan sakit.

" Agak bergeser sedikit Pak , aku tarik , tahan ya " kata Pak Warno

" Ahhhhh " teriakku cukup kencang diikuti Rani muncul dari dapur membawa nampan lalu menaruh di meja depan sofa.

" Diminum Pak Warno, seadanya hanya teh manis ya " kata Rani kemudian duduk di sofa seberang ku

Beberapa kali pijatannya ada cukup enak ada yang agak sakit tapi tidak

" Terima kasih Bu, repot repot " balas Pak Warno tersenyum sambil melirik ke Rani

Beberapa kali pijatannya ada cukup enak ada yang agak sakit tapi tidak sesakit awal.

" Sehari hari pijat urut Pak Warno ? " Tanyaku sedikit basa basi.

" Ya engga Pak, masa tiap hari ada yg keseleo, saya sehari hari kerja refleksi, pijat badan, pengobatan khusus stroke juga " jawab Pak Warno sambil tertawa

" Kalo stroke dipijat juga Pak ? Tanyaku penasaran

" Kalau stroke saya saya bukan pijat tapi saya selentik titik titik syaratnya Pak " penjelasan Pak Warno lalu mulai menarik jari jari kaki saya

" Kalo refleksi sakit juga Pak ?"Om Om

" Aaw, auww , auww " teriakku, semua jari kakiku berbunyi ditarik Pak Warno

" Kalau ada penyakitnya sakit Pak, khan refleksi untuk mengetahui penyakit dan meringankan penyakit Pak " jawab Pak Warno

Hampir 30 menit pak Warno melakukan pijatan. " Ya sudah beres untuk hari ini Pak, ada lagi ? " Tanya Pak Warno

" Harus diulang pijatannya ? Tanyaku

" Nanti 3 hari lalu saya ke sini ya, kalau masih bergeser saya pijat lagi kalau tidak hanya saya periksa saja " jawab Pak Warno bangkit berdiri.

" Jadi berapa Pak Warno ? " Katanya ku ke Pak Warno

" Saya tidak punya tarif Pak, seridho saja Pak, maaf " jawabnya terlihat tulus " Waduhhh, jadi nggak enak ini " balas aku bingung

" Sayy, ambilkan dompetku " perintahku ke istri Istriku langsung sigap berjalan cepat ke dalam kamar. " Kerja pijat gini rame Pak Warno ? " Tanyaku iseng

" Saya sudah ada langganan tetap untuk pengobatan stroke, pijat badan dan refleksi Pak " kata Pak Warno menegaskan.

" Wah langganan nya banyak Pak " balasku

" Lumayan aja Pak, cukup untuk saya sekeluarga " kata Pak Warno tersenyum ramah " jawabnya .

" Ini beib " timpal istriku menyodorkan dompet

Langsung kuterima dompetku, lalu mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikan ke Pak Warno

" Ini Pak, terima kasih ya " kataku

" Sama sama Pak, kabarin kalau ada perkembangan apa ya Pak , nanti saya ke sini lagi 3 hari lagi " balas Pak Warno

" Hari selasa ya Pak, jam segini ya Pak Warno " jawabku mencoba berdiri.

" Uda duduk aja dulu beib, aku yang anter Pak Warno ke depan " pinta istriku semangat

" Mari Pak Warno, aku antar " ajak istriku Aku memberi jempol ku istriku

" Mari Pak pamit undur diri dulu " kata Pak Warno

" Mohon maaf aku nggak nganter ya Pak " balasku kembali duduk.

" Engga papa Pak, silahkan istirahat saja dulu Pak , cepet sembuh ya " kata Pak Warno ramah lalu berjalan keluar diantar Rani

" Terimakasih Pak " balasku tersenyum

Aku memperhatikan mereka berdua, berulang kali Rani melakukan gerakan kaki atau tangan seperti sedang show off sesuatu.

Aku iseng mengambil hp ku dan ku foto istriku sebelum menutup pintu sampai menutup pintu, hampir 20 kali jepretan aku lakukan.

Aku memilih beberapa photo, beberapa kuhapus.

Dua hari aku nggak kemana mana lebih banyak duduk karena kaki masih sakit walau bertahap membaik, waktu aku gunakan sering kali iseng mengambil photo photo istriku, hampir semua di foto cukup sexy,menggoda dan sensual tanpa sepengetahuan istriku

Aku lagi berpikir untuk menunjukkan ke orang tapi tidak terlihat. Iseng aku buat ig dengan nama yg menggoda, aku tersenyum sendiri

Aku tulis " sensual wife pose " hahaha

Rani Istriku Ketagihan DipijatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang