Rani Istriku Ketagihan Dipijat Chapter 15

9.5K 19 1
                                    


Minggu berikutnya Rani mulai mengeluh soal suasana rumah yang cenderung suhunya lebih panas, jadi hampir 24 jam seluruh ruangan di rumah ber ac, tapi tetap saja Rani mengeluh, akhirnya Rani sehari hari hanya mengenakan daster bertali dan tanpa bh atau mengenakan tanktop dan celana super pendek, itupun tanpa bh.

Aku jadi sering tegang sendiri melihat penampilan istriku, tidak sexy tapi sensual, hanya sedikit menggoda.

Menginjak usia kehamilan 1 bulan lebih yang dirasa Rani bertambah, dari gerah dan pegal pegal sedikit, jadi akulah menjadi tukang pijatnya sehari hari

" Beibbbb, mijit nya nggak enak " kata Rani

" Ya sudah panggil Pak Warno mau ? " Tanyaku sore itu

" Tapi kalau aku tanya tanya , katanya nggak boleh sembarang pijat beib " jawab Rani dengan mimik cemberut

" Coba kamu tanya Om Ivan " kataku memberi semangat dengan memandang Rani yang terlihat menggoda mengenakan daster polos warna hijau muda, belahan dada nya terlihat jelas.

Rani langsung asyik dengan hpnya, aku lanjut menonton tv sambil ikut melirik ke layar Rani

Terlihat percakapan sedikit mesra antara Rani dan Om Ivan, jadi aku teringat kejadian di tempat praktek Om Ivan

" Engga kangen ama Om Ivan ? " Tanyaku iseng

" Ihhhhhh, apaan sih Beib " kata Rani malah memelukku

" Beib, kata Om Ivan boleh aja asal akunya nyaman dan jangan pijat keras keras, dan enga boleh lama lama " bisik Rani sambil tangannya masuk ke celanaku

" Okk, sana panggil " jawabku

" Beib kok uda berdiri sichh " kata Rani sambil meremas lalu mengocok Pen***sku

" Ahhh sayyy, terusss " pintaku keenakan

Rani masih mengocok Pen***sku malah dengan cepat lalu menurunkan celanaku

Aku memejamkan mataku kenikmatan dan kurasakan makin nikmat, terasa ada sedotan

Aku membuka mata

Rani sedang menyedot Pen***sku

" Ahhhh, enakkkkkk, ahhhhhhh " teriakku spontan

Sambil menyedot, Rani memainkan lidahnya di kepala Pen***sku

Aku yakin, cairan oercum ku keluar cukup banyak

" Terussssss, aahhhhh " kepalaku melayang sambil mengingat kejadian di spa, waktu Rani mengoral terapis pria.

Aku bakal keluar cepat sepertinya

Kepala Rani naik turun di atas Pen***sku, Rani seperti sudah mahir, hal ini membuat aku makin tegang

" Ahhhhhhhhhh, arhhhhhhhhh " teriakku lagi

Rani sudah melepas Pen***sku sambil terus mengocok cepat Pen***sku

" Enakkk beib " tanya Rani dengan senyum nakal ya

Aku mengangguk angguk

Dann " archhhhhhhhhhhhhh " aku keluar cukup banyak

Rani langsung meraih tissue di meja dekat sofa

" Nanti malam aku goda Pak Warno lebih lama yaa, biar beib bisa tegang lagi, mau khan " kata Rani mengelap spe****maku yang berceceran

Aku mengangguk lemas sambil menatap Rani

Setelah makan malam kita berdua kita berdua asyik menonton film serial yang kita suka di ruang keluarga

Rani Istriku Ketagihan DipijatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang