Hujan di luar cukup deras dan baru reda jam 2 siang.
" Beib, Pak Warno kayanya kehujanan deh " kata istriku tiba tiba muncul dari arah kamar.
" Wahh kasian ya " jawabku sambil masih mengutak ngutik camera. Lumayan canggih juga camera yg aku beli, hasilnya lumayan.
Jam 2.30, Pak Warno belum datang.
" Say coba tlp Pak Warno, kasian dia, sampai mana, mana jauh lagi " pintaku sedikit berteriak ke istriku.
" Okkk " jawab istriku.
" Udah di depan ternyata Beib, kamu buka pintu dulu yaa " kata istriku berjalan ke depan.
Aku perhatikan istriku sudah berganti pakaian dengan kaos putih ketat dan celana katun cukup pendek sebatas paha atas berwarna biru muda, woww sexy juga menurutku.
" Kok nggak ngebel sich Pak Warno, malah nunggu diluar , basah semua tuh, masuk angin nanti , hayu masuk" terdengar suara istriku
" Nggak enak Bu, pas di jalan dadakan hujan turun ,mana deras lagi " jawab Pak Warno tersenyum.
Aku melihat jaket semua celana Pak Warno basah kuyup
" Wahh, saya ambilkan handuk celana dan kaos untuk ganti Pak Warno " kataku berjalan cepat menuju kamar
" Iya , Beib "
" Pak Warno langsung ke kamar mandi sini " ajak Rani menunjuk ke kamar mandi depan
" Sudah kewajiban kita kok " balas Rani lalu meninggalkan Pak Warno
" Waduhh, jadi ngerepotin nie Bu " jawab Pak Warno terdiam.
" Sudah kewajiban kita kok " balas Rani lalu meninggalkan Pak Warno
" Ini Pak, silahkan bilas dulu baru ganti " kataku
Rani langsung ke dapur lalu aku kembali ke sofa tengah duduk.
Tidak lama Pak Warno keluar dari kamar mandi lalu dan Rani datang dari dapur membawa nampan berisi air.
Pak Warno jadi keliatan lebih muda, kaos putih yg aku berikan agak kekecilan di tubuh Pak Warno tapi malah makin menonjolkan bentuk tubuhnya yang cukup kekar dipadu celana training warna coklat muda makin terlihat lebih gagah.
Istriku terlihat tertegun sebentar menatap tubuh Pak Warno tapi langsung berjalan mendekatiku
" Gimana Pak, sudah baikan kakinya " tanya Pak Warno
" Uda jauh lebih baik Pak " kataku lalu duduk tegak di sofa sambil memperhatikan pergelangan kakinya yang sudah tidak bengkak.
" Diminum dulu kopinya Pak, biar ngga masuk angin " kata Rani " Oh ya terima kasih Bu " jawab Pak Warno tersenyum
Pak Warno langsung duduk di lantai memegang pergelangan kakinya lalu menekan dan menekuk.
Rani ikut berdiri memperhatikan aku dan Pak Warno " Sakit Pak ? " Tanyanya
" Tinggal nyeri dikit Pak " jawabku santai Pak Warno lalu menarik semua jari kakiku
" Sudah selesai Pak " kata Pak Warno singkat
" Wahh, jauh jauh sampai kehujanan cuma 1 menit beres " kata ku kaget juga
" Iihhh Beib , kok aku jadi korbannya " jawab istriku mukanya mulai
Say mau coba pijat refleksi engga ? Tanyaku skalian iseng
" Iihhh Beib , kok aku jadi korbannya " jawab istriku mukanya mulai memerah
KAMU SEDANG MEMBACA
Rani Istriku Ketagihan Dipijat
RomanceKarena novel 18+ memiliki konten yang bisa mengandung tema dewasa, penting untuk membaca dengan bijak dan mempertimbangkan preferensi pribadi. Tetap pastikan bahwa apa yang Anda baca sesuai dengan batasan dan nilai yang Anda pegang. Jika Anda merasa...