Bab 11 : hurt

222 30 1
                                    


" Lama tidak bertemu kamu, Nata."

Suara ini, suara yang sudah lama dia tidak mendengar nya. Suara lembut namus tegas hari ini berhasil masuk ke pendengaran nya, setelah beribu ribu waktu dia melewati sapaan hangat ini. Namun hari ini dia kembali mendengar nya, dihadapan nya sekarang wanita itu berjalan menghampiri dirinya dengan seutas senyuman muncul di bibirnya. Tubuhnya segera dia tegakkan dengan perasaan yang berdebar, dirinya yakin saat ini matanya akan segera mengeluarkan air mata ketika wanita dihadapannya kini memeluk tubuh kurusnya. Hangat rasanya hangat, kehangatan yang masih sama seperti dulu.

" Tante.."

" Kamu udah besar ya sekarang."

" Tante, nata kangen." Dibalas nya pelukan itu, memeluknya erat beserta airmata nya yang mulai turun. Pelukan ini akhirnya dia rasakan lagi dari, pelukan hangat yang selalu diberikan oleh wanita yang sekarang sedang merengkuhnya.

" Tante juga kangen. Ya ampun kamu makin cakep ya. Sekarang tingginya sudah melebihi Tante."

" Loh! Mama. Kok udah dirumah? Terus kenapa mama kayak habis meluk kak Gita? Mama kenal? "Ucap kathrina yang saat ini sudah berjalan menghampiri Gita dan mamanya. Gadis itu harus sedikit lama di kamar karna dia lupa menaruh dimna jaket Milik Gita, membuat nya harus mengeluarkan satu satu di lemari nya.

" Mama kapan pulang nya? "

Nita, mama kathrina beralih memeluk anaknya yang sudah sebulan tidak bertemu karna urusan pekerjaan. Selagi kathrina dan mama Nita sibuk berdua, Gita memalingkan wajahnya untuk menghapus airmata yang sempat keluar, membiarkan mama dan anak itu berpelukan.

" Tadi, pas kamu gak dirumah. Habis Kemna emangnya? "

" Kita habis jalan jalan sama temen temen, ke pantai. Seru banget! "

Mama Nita hanya tersenyum melihatnya, mengelus surai panjang kathrina lembut. Sangat menyenangkan jika melihat senyuman kathrina yang terukir indah di wajah nya, hati nya selalu menghangat saat putri nya tersenyum dengan lebar.

" Mana jaketnya kath? "

" Nih, di pkk Langsung ya." Ucap kathrina sambil memberi jaket hitam pada Gita, Gita pun segera memakai jaket itu dan berpamitan pada mereka.

" Aku pamit pulang Tante."

" Gak mampir dulu."

" Gak usah Tante, udah malam." Gita berjalan ke arah pintu rumah kathrina, di ikuti oleh kathrina dan mamanya.

" Yuk kak, aku anter kedepan." Lagi lagi kathrina menarik tangan Gita sebelum gadis kaku itu menolak .

" Hati hati ya. Sampek rumah kabarin aku. Jangan lupa."

Cup

" Kath!? " Biasanya Gita tak masalah jika kathrina yang main cium pipinya, tapi ini disaksikan oleh mama kathrina yang berdiri di depan pintu rumahnya. Gita malu dan gugup secara bersamaan.

" Kenapa sih? Biasanya juga gak papa."

" Ada mama kamu di situ." Gita menekankan katanya karna sudah kepalang malu. Oke, mungkin ini biasa cuman cium pipi tapi ini Gita, gadis kaku itu tak ingin terlihat konyol di depan mama Nita.

" Yaudah sih. Dah sana kamu pulang, keburu makin malam."

Gita hanya menghela nafas dan memakai helem nya, menyalakan motor nya dan berlalu meninggalkan perumahan kathrina, tapi kali ini senyuman Gita muncul dengan sempurna. Mengingat dirinya merasakan kembali pelukan hangat yang sudah lama dia tidak rasakan. Mengingat kejadian yang menyebabkan dirinya tak bisa merasakan pelukan itu, membuat hatinya meringis dan rasa bersalahnya lagi lagi muncul di situasi yang tidak tepat.





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Time with you ( Gitkath)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang