Bab 8: persiapan

263 30 6
                                    

PLAK~

" Dasar anak gak berguna! Berani beraninya kamu buang minuman saya!"

" Nyentuh minuman papa aja aku gak pernah! bagaimana bisa papa nuduh aku buang minuman haram itu! "

" Halah! Gak usah bohong kamu! Kamu kan yang selama ini buang semua minuman saya yang di kamar, ngaku kamu! "

" Udah aku bilang! Bukan aku yang buang pa! "

" Masih ngeyel kamu! "

PRANG!

" ANI! "

Hah!

Seseorang terbangun dengan keringat yang membasahi wajahnya. Dadanya berpacu dengan cepat akibat mimpi yang barusan dia alami.  Memegang kepalanya yang  berdenyut nyeri entah karna dirinya yang spontan bangun atau dirinya yang mengingat sesuatu tentang mimpi itu.

------

Beberapa hari lagi acara ulang tahun kampus akan terlaksana, membuat Gita beserta anak anak club musiknya sibuk berlatih untuk acara nanti. Masing masing fakultas harus menampilkan entah itu nyanyian atau drama. Terutama untuk anak anak yang mengikuti club seni teather.

Gita saat ini tengah berjalan menuju ruang latihan, dengan gitar yang di punggung nya . Sehabis kelas yang berakhir di siang hari, dirinya ingin langsung berlatih agar nanti dirinya tidak terlalu larut untuk pulang.

" Kak Gita! " Langkah nya terhenti ketika suara yang di kenali nya memanggil. Terlihat Ella yang berlari kecil menghampiri nya. " Kak Gita mau latihan? "

" Iyha."

" Bareng yuk." Ella menawari untuk berjalan bersama menuju ruang latihan yang di setujui oleh Gita. Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan yang masih lumayan jauh dari tempat mereka berhenti. " Kak.."

" Hm? " Gita menoleh ke arah Ella yang terlihat ragu ragu untuk meneruskan perkataannya. Ella yang udah terlanjur ngomong mau tak mau melanjutkan perkataannya.

" Dia..."

" Kathrina? " Ella terkejut dengan Gita yang tau apa yang ingin dia tanyakan. " Ah, bener. Kenapa? Mau ngomong sama dia? " Ella terdiam dengan pertanyaan Gita, memang itulah tujuan dirinya selama ini tapi dirinya belum mempunyai nyali yang besar untuk berbicara dengan wanita itu." Dia.. masih benci gak ya sama aku ? "

" Kalau itu sih,kayaknya iyha." Mendengar hal itu Ella menghela nafas panjang, merutuki dirinya yang bertanya seperti itu, padahal dirinya sudah tau jawabannya. " Tapi kalau Lo minta maaf dan ngomong baik baik sama dia, pasti di maafin kok."

" Beneran kak? " Semangat dalam dirinya sedikit muncul mendengar perkataan Gita barusan. " Ehem. Dari dulu kalau Lo berani ngomong sama dia, pasti udah kelar tuh urusan nya."

" Tapi aku takut kak." Cicit Ella pelan.

" Cupu sih." Gita mengejek Ella yang sekarang tengah menundukkan kepalanya. " Ah, terserah kalau di bilang Cupu. Tapi bantuin ya kak." Ella memohon pada Gita untuk membantu nya meminta maaf pada gadis yang sedang di bicarakan. Memegang lengan Gita dan menunjukkan muka melasnya berharap Gita mau membantu nya.

" Dih! Gak, gak. Urusan kalian kok, saya juga yang ikut. " Gita menepis tangan Ella yang berada di lengannya, menjauhkan wajah memohon itu dari hadapannya.

Time with you ( Gitkath)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang