12

96 23 3
                                    

Malam pun tiba, kehangatan dan kedinginan yang bercampur rata dengan dunia. Tak terasa awan pun mulai hilang satu demi satu, Leana pun merasakan bahwa energi nya terkuras habis untuk satu hal yang bisa dianggap tidak penting dan penting. Angin berdebar sungguh kencang, membuat sesuatu hal yang merupakan sebuah semangat motivasi untuk Leana

"Kertas ?, Sangat kotor" Ucap Leana hingga tertawa karena melihat kertas yang sangat kotor dan bercak air yang membuat kertas tersebut tidak pantas di dilihat bahkan dipegang

Leana pun asik mengetawai kertas nya hingga tidak tahu bahwa kertas itu adalah sebuah jawaban untuk tantangan yang sedang ia hadapi.

"Nyolot banget deh ini kertas, kondisi nya gini lagi.. buang aja deh" Ucap Leana hingga terheran heran dengan kertasnya

"Eh, tunggu.. kok ada jawaban dari tantangan ini ?, Apakah berkat ini terbalas kan ?.." Sontak, Leana pun merasa bahwa berkat dan doa nya terbalaskan oleh kertas unik ini yang tidak diketahui dari mana asalnya.

Bahagia Leana pun terbalaskan dengan kertas kiriman tersebut. Entah berasal darimana, tetapi ia menganggap bahwa ini adalah berkat dan doa dari Leana.

"Sdh lah mending ku simpan aja kertasnya, besok akan ku kerjakan kembali.. tenaga ku sudah cukup terkuras" Ucap leana dengan tidak ada semangat di dalam hidupnya

Beringkas ringkas, Leana pun segera ke kamar tidur untuk memulai mimpi nya di malam yang sungguh indah ini... Argantara, Leana, Karalyn dan Suster pun tertidur lelap di kamar masing masing. Selamat malam semua !

--------------------💥💥💥--------------------

Di pagi hari yang sungguh cerah, semua orang akan melakukan aktivitas nya masing masing... Seperti biasa, Argantara akan segera bersiap siap ke kantor dan Leana beserta suster akan membersihkan rumah serta mengurus sang anak tercinta.

"Sayang, hari ini aku akan pulang kantor jam 16.00.. Selepas selesai, bersiap siap lah untuk pergi makan malam di luar bersama Karalyn" Argantara pun merasa diri nya tenang setelah melewati tantangan tersebut pada malam hari.

"Baiklah, tapi jangan terlalu lama.. karena aku malam ini akan menyelesaikan tantangan kemarin"

"Belum selesai ? Dari kemarin kamu ngapain aja, Masa segitu nya belum selesai"

"Ya kamu tahu kan mas, ini tidak mudah. Aku selalu terpikir akan hal ini, membuat ku tidak fokus untuk menyelesaikannya"

"Yasudah, nanti malam tepat jam 20.00 kita kerjakan bebarengan. Tidak ada alasan belum selesai atau tidak tahu, sayang"

"Ya, pergilah ke kantor sebelum terlambat"

"Ya sayang, Byee.."

"Byee.."

Percakapan pun selesai, Argantara segera pergi ke kantor karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.30. Semestinya, hari ini Argantara izin untuk tidak pergi ke kantor hanya karena ia ingin mengajak Leana dan Karalyn malam Minggu.

"Karalyn belum bangun ?, Huh... Ternyata hari demi hari sungguh berat" Leana pun mengusap keringatnya yang mengalir tanpa henti seperti air terjun. Ia segera membersihkan rumah lalu membangunkan Karalyn

Suster tengah sibuk membuat makanan untuk Karalyn dan membersihkan tubuh Karalyn. Leana pun sejenak beristirahat di ruang tamu hingga memakan popcorn yang ia beli

"Sus, tolong jaga Karalyn di rumah, saya izin pergi keluar sebentar" Ucap Leana

"Oh, baik non.. kira kira apakah ada yang bisa saya bantu ?"

"Tidak perlu, cukup menjaga Karalyn di rumah saja" Leana dengan muka datar mengucapakan nya. Tanpa ekspresi itu sangat menyakitkan hati untuk suster

"Siap non"

Leana bersiap siap untuk pergi keluar dan membawa kantong belanja. Dia tidak mengkhawatirkan apapun yang sedang terjadi pada dirinya, ia menganggap semua hal adalah cobaan bagi nya dan tidak perlu untuk dipikirkan. Salah satu kebahagiaan Leana adalah berbelanja dan jalan jalan

"Enaknya pergi ke toko mainan atau toko kue dulu ya ?"

"Toko mainan" Dua pepatah dikatakan oleh orang yang menyaut Leana

"Apa ?" Leana berbalik badan ke arah orang yang menyaut Leana dan melihat siapakah dia, mengapa secarah mentah mentah ia menyaut nya

"Jangan kamu menunduk, segera lihat wajah ku dan tebak lah"

"Wtf !?, Anarya ?" Leana sontak terkejut atas kedatangan temannya yang sudah berpisah sejak duduk di bangku SMA

"Iya, gue Anarya. Kaget lo ?, biasa aja kali wkwk, gue udh tebak lo bakalan kaget"

"Orang mana yang ga kaget lihat temannya balik, ryaa"

"Haha, apakabar lo ? udh lama ga ketemu wkwk.."

"Baik baik aja, lo gimana kabar nya ?"

"Ya baiklah, oh ya omong omong lo udh berkeluarga ya ?, gue tau karena gue dukun wkwk"

"Dih, dukun apaan coba. Gue udh berkeluarga kok, gue juga udh punya anak 1"

"Karalyn Stanislava Andara ?"

"Kok lo tau ?, dukun ya lo ?"

"Dah gue bilang apa, gue itu dukun.. canda canda"

"Dih, gue nanya sungguhan. Setau gue ya, kita udh lama ga ketemu, kenapa tiba tiba lo tau segala nya"

"Yaa lo tau kan, gue deket sama temen suami Lo, si Maxwell"

"Oh, Maxwell.. gue rada oon maaf, ga kepikiran sumpah"

"Santai bro santai.. gue juga ga gigit wkwk"

"Iy, lo udh berkeluarga kaga ?, Kalau belum shock berat sih, wokwok"

"Jelas udah lah, gue punya 2 anak wkwk.."

"Gue tanya, gender dan nama ?"

"Dih, nanya nanya segala. Nama anak gue cantik ganteng lah, Cyezava Altharena Chaidir & Marsen William Chaidir"

"Ya, cukup tau"

"Yaudah gue mau pulang dulu, bye yaa.. ketemu lain waktu lagi"

"Yaa, bye.."

Anarya pun meninggalkan Leana dan segera melanjutkan perjalanan nya.. Leana pun pergi ke toko mainan dan membeli mainan lucu untuk Karalyn, lalu membeli kue untuk cemilan sang putri. Tak terasa hampir 1 jam Leana berada di luar lingkup rumah dan waktu menunjukkan pukul 14.00.. Segera pergi ke rumah untuk bersiap siap pergi bersama sang suami dan anak tercinta nya..

continued..

Terlahir Untuk Membawa Keberkatan (MYSTERY) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang