2. About Who?

711 41 3
                                    

~

Seorang mahasiswa sedang terduduk lelah di pinggir jalan, ia kesal karena motornya mogok. Ia sudah menghubungi montir namun tak kunjung datang, sementara teman-temannya semua sedang sibuk. Bahkan dia sendiri sebenarnya juga sedang terburu-buru karena kelasnya sebentar lagi akan di mulai, tapi apa boleh buat? Tidak mungkin ia tinggalkan motornya di sini dan berlari ke kampus, itu gila.

Karena terlalu lama si Montir datang, akhirnya dia nekat menghentikan sebuah mobil dengan berdiri di tengah jalan.

"Tuan, tolong berhenti!" Teriaknya sembari melambaikan tangan dan melompat-lompat di tempat.

Sebuah mobil berhenti dan keluar seorang laki-laki dengan buru-buru juga terlihat kesal.

"Apa kau sudah gila?!" Makinya.

"Maaf, Tuan. Saya butuh bantuan."

"Ada apa?"

"Motor saya mogok,"

"Lalu?"

"Eum ... boleh tolong antarkan saya ke bengkel?" Tanyanya hati-hati.

Laki-laki itu menghela napas lalu mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang.

"Seseorang akan datang memperbaiki motormu, tunggulah sebentar lagi,"

Laki-laki itu bersiap akan pergi tapi segera dicegah, "Tuan mau kemana?"

"Saya akan pergi, apa lagi?"

"Tuan akan meninggalkan saya?"

"Tentu saja, bocah. Apalagi yang kau inginkan?"

"Bocah, bocah, sepertinya perbedaan usia kita tak terlalu jauh," ucapnya sewot.

Laki-laki itu memutar bola matanya malas, "lalu?"

"Temani sebentar lagi ya? Sampai montir itu datang?"

"Baiklah,"

Mereka duduk di trotoar jalan setelah dia memarkirkan mobilnya.

"Nama anda siapa, Tuan?"

"Jes," jawabnya singkat.

"Oh, saya Bible," Bible menjulurkan tangannya disambut oleh Jes.

"Sepertinya kau mahasiswa?"

"Iya, mahasiswa tahun kedua. Anda sepertinya seorang karyawan?"

"Karyawan?" Batin Jes tersenyum tipis.

"Iya, saya seorang karyawan,"

Mata Bible berbinar sembari bertepuk tangan,"Wah hebat, perusahaan apa Tuan?"

"Perusahaan property kecil,"

"Eh, walau kecil tetap disebut perusahaan itu keren, Tuan,"

"Ya, terima kasih,"

"Apa Tuan tidak dimarahi bos Tuan jika terlambat masuk kerja?"

"Kau pun tahu risikoku menemanimu di sini," ujar Jes malas.

Loving You ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang