~
Di kantin kampus, dua orang tengah menginterogasi seseorang dengan berbagai pertanyaan tak jelas.
"Bagaimana bisa kalian berkencan?"
"Aku tidak tahu itu disebut berkencan atau tidak,"
"Bukan itu pertanyaanku!"
Bible menceritakan kejadian kemarin, "Je, laki-laki yang memeluknya waktu itu adalah temannya. Dia sendiri yang mengatakannya,"
"Oh iya? Teman macam apa sampai berpelukan di tempat umum?"
"Iya juga, kenapa kemarin tak kutanyakan?" batin Bible baru sadar.
"Ya, teman dekat!" alasan Bible.
"Intinya, jangan sampai kau merebut kekasih orang lain. Pastikan dia benar-benar jomblo."
Bible mengangguk patuh. Selesai makan, mereka kembali ke kelas dan duduk.
"Boleh aku duduk di sini?" tanya seseorang.
Tiga manusia itu menoleh bersama dan mengangguk. Laki-laki itu bernama Mark, duduk di samping Leng.
"Kenapa tiba-tiba dia duduk bersama kita?" bisik Jj pada Bible.
Bible mengangkat bahu tak tahu, Jj berdecak kesal. Kelas kembali kondusif saat dosen masuk dan kelas dimulai.
[Ayo bertemu di Mall!] pesan Bible pada Jes.
Tak ada balasan membuat Bible kembali mengirim pesan.
[Jam 5 sore kau sudah pulang kan?]
[Oh, kau harus istirahat dulu ya?]
[Bagaimana kalau jam 6pm?]
[Jam 5 sudah free.] balas Jes.
Bible tersenyum menatap ponselnya, Leng menyenggol lengan Jj dengan memberi kode agar melihat ke arah Bible dan Jj membalasnya dengan anggukan dan senyuman.
"Mau berkencan lagi, ya?" tanya Jj membuat Bible sedikit kaget dan tersenyum kuda.
"Dimana? Kami ikut, kami awasi dari jauh. Siapa tahu laki-laki itu bertemu dengan 'temannya' kemarin." ucap Leng menekan kata teman.
"Di Mall jam 5pm."
Leng dan Jj mengangguk paham.
Dan kini mereka berada di Mall yang dijanjikan Bible. Bible duduk menunggu Jes, sementara dua onggok manusia lain memantau dari jauh.
Jes datang bersama seorang laki-laki, Jj menatapnya dengan seksama. Ia ingat-ingat sepertinya laki-laki ini yang memeluk Jes waktu itu, Jj hendak menghampiri Bible, namun Leng mencegahnya.
"Mau kemana?"
"Laki-laki itu yang memeluk Jes,"
"Kau yakin?"
"Tentu saja, aku akan melabraknya sekarang juga!" Jj hendak berdiri dan Leng menariknya agar duduk kembali.
"Tenanglah, jangan gegabah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You Forever
FanficJika suatu saat kau kembali, apapun yang kau katakan, tidak akan aku sangkal atau tolak. Semuanya akan aku terima dengan lapang dada karena kesalahan itu memang mutlak salahku, maafkan aku. ORIGINAL PIKIRAN AUTHOR! Sorry for typos and happy reading...