~
Bible terbangun di sebuah ruangan putih dengan banyak alat yang menempel di tubuhnya. Datang seorang wanita menghampirinya.
"Bagaimana keadaanmu?" tanyanya cemas.
Bible menatap wanita ini aneh dan bingung, "siapa anda?"
"Nanti diceritakan ya sayang, yang penting kau sembuh dulu." ucapnya menggenggam tangan Bible.
Dokter datang untuk memeriksa kandungannya, "dia sudah jauh lebih baik."
"Terima kasih, dokter." wanita itu menunduk sekilas.
"Sama-sama, kalau begitu saya permisi."
Wanita itu kembali menatap Bible yang tengah menatapnya.
"A-aku Mama," ucapnya sedikit ragu.
"Mama?" tanya Bible tak yakin.
Wanita itu mengangguk beberapa kali untuk menyembunyikan kegugupannya, tidak, menyembunyikan ketakutannya.
"Halo Nak, bagaimana keadaanmu?" tanya seseorang berpakaian dokter masuk ke ruangan itu.
Mereka berdua melihat ke arah sumber suara,
"Sayang, ini Papa." ucap wanita yang menyebut dirinya Mama menunjuk laki-laki itu.
"Papa?" Bible semakin tak paham dengan situasinya.
"Iya sayang, kau mengalami kecelakaan dan kepalamu terbentur keras. Kau mengalami amnesia. Tidak apa-apa nanti kita ingatkan bersama ya?"
"Siapa aku?"
"Namamu sky,"
"Sky?"
Mereka mengangguk. Singkatnya, Sky alias Bible diperbolehkan pulang dengan keadaan yang terus dipantau.
"Mama, aku diterima di universitas ini," ucap Sky bangga.
"Oh iya? Bagus sayang, Mama bangga." Sky memeluk sang Mama.
-
5 tahun berlalu, dan kini Sky tengah duduk di bangku rumah sakit menatap sang Mama yang tergeletak lemah.
"Sky?" panggil sang Papa.
Sky menoleh, Papa duduk di samping Sky.
"Ada yang ingin Papa bicarakan."
"Ada apa, Pa?"
"Papa menahan ini karena permintaan Mamamu, menurut Papa sekarang sudah saatnya kau tahu,"
Sky menatap Papanya bingung, "Papa bicara apa?"
Sang Papa memberikan sebuah box, Sky menerimanya dan langsung membukanya.
Di dalam box tersebut berisi tentang identitas seorang laki-laki yang mirip seperti Sky, tapi bukan bernama Sky.
Sky menatap sang Papa tak paham,
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving You Forever
FanficJika suatu saat kau kembali, apapun yang kau katakan, tidak akan aku sangkal atau tolak. Semuanya akan aku terima dengan lapang dada karena kesalahan itu memang mutlak salahku, maafkan aku. ORIGINAL PIKIRAN AUTHOR! Sorry for typos and happy reading...