You and Me (FourthGemini)

O1

ㅡ🍊ㅡ

Gael baru saja tiba di lokasi tempat ia akan tampil malam ini, sudah lama ia tidak berdiri diatas panggung untuk bernyanyi. Terakhir mungkin sekitar 3 bulan yang lalu, ia memang sengaja meminta absen manggung demi mengabdikan dirinya pada tugas yang cukup membuatnya gila di semester ini. Sebenarnya ia masih mengambil jadwal absen namun front man yang menggantikannya tidak bisa datang karena urusan yang mendesak, membuatnya mau tidak mau diminta untuk kembali. Beruntung dirinya tidak sedang sibuk, dan ia telah mengenal lama rekan satu grupnya sehingga mereka percaya padanya meskipun tidak mengikuti latihan rutin seperti yang lain.

Saat ini ia berada di kampusnya sendiri lebih tepatnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang tengah mengadakan acara puncak diesnatalis fakultas. Ia cukup iri karena gedung kampusnya terletak terpisah jauh dengan yang lain membuatnya jarang sekali melihat orang-orang selain anak fakultasnya. Sebut saja Gael norak, ia bukan anak yang mudah bersosialisasi kecuali sedang bersama teman dekatnya. Dirinya cukup tertutup dalam kehidupan nyata, berbeda jauh saat ia berada di atas panggung.

"Gael! Kok lu di hubungin gak jawab sih? Gue kira lu ketiduran, hampir aja mau gue samper ke rumah lu tau!" Suara omelan datang membuat Gael meringis. Ia mengecek ponselnya dan ternyata kuota miliknya habis, bahkan pesan terakhir yang ia tulis tidak terkirim karena ia sudah terburu berangkat.

"Maaf kak, gue kira tadi udah kekirim pesannya. Masih jam 2 kan check sound nya?" Jawab Gael cepat, ia mengatupkan kedua tangannya meminta maaf pada Putra. Salah satu anggota band yang juga merangkap menjadi manajer, orang yang sudah Gael anggap sebagai kakaknya sendiri. Gael melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 13.40 dan kembali menatap Putra yang masih menyilangkan tangannya di dada dengan raut wajah sebal. Dengan cepat Gael merangkul pundak yang lebih tua dan menariknya menuju ruang tunggu mereka.

Interna. Nama band mereka yang tidak memiliki makna karena pada awalnya mereka terbentuk secara tidak sengaja semasa sekolah menengah. Berawal dari berniat mengikuti perlombaan hingga berlanjut mendapat tawaran manggung di acara cukup besar seperti ini atau hanya sekedar mengisi suatu live music di sebuah Cafe. Band mereka berisi 4 orang dengan Gael sebagai vokalis dan guitarist, Putra bermain keyboard, dan dua lagi ada Pandu dan Pascal sebagai bassist dan drummer. Tidak salah, selain Gael, semua memiliki nama dengan huruf depan yang sama, dan semuanya juga berada satu tingkat di atasnya.

Pada acara diesnatalis nanti malam, Interna diminta untuk mengisi selama satu setengah jam. Cukup lama, namun itu membuat Gael bersemangat. Sekarang sudah saatnya mereka untuk check sound, Gael dapat melihat panitia yang sibuk berlalu lalang di bawah panggung entah sedang sibuk mengurus apa, di sudut bagian kanan ia juga dapat melihat sekumpulan panitia tengah bergerombol membahas sesuatu yang serius sepertinya.

"Udah siap, El?" Panggil Pandu yang berada di sampingnya. Gael mengangguk membalas, ia membuang nafasnya pelan, menenangkan dirinya agar tidak terlalu bersemangat, ia harus menyimpan energinya untuk nanti malam.

Setelah dentuman drum dimulai, Gael segera merasa dirinya masuk kedalam dunianya, senyum terbit dari bibirnya kala mendengar alunan musik yang berderu kencang, ternyata ia sangat merindukan kegiatannya ini. Suara lembutnya mulai terdengar kencang memenuhi area panggung dan sekitar, Gael bergerak pelan mengikuti irama lagu dengan tangan yang terus memetik gitar dengan lihainya.

Di sudut kanan yang sempat Gael lihat tadi berdiri laki-laki dengan kaos hitam yang menatap kearahnya dengan diam. Melihat keatas panggung tanpa menoleh sedikitpun, matanya terus terpusat pada Gael yang berdiri di tengah dengan gitar yang menggantung, suara teman-temannya yang sibuk berdiskusi tidak membuatnya berhenti menatap Gael. Hingga kemudian tatapan mereka bertemu. Menimbulkan sengatan listrik kecil yang menyentil keduanya.