Baby R {6}

345 54 5
                                    

"Lisa." Sontak Lisa menoleh ketika namanya dipanggil oleh seseorang.

Orang itu melambaikan tangannya berharap Lisa bisa melihatnya dari kejauhan, melihat Lisa yang masih tidak melihatnya ia pun berjalan menghampiri Lisa.

"Irene eonnie." Lisa memeluk Irene dengan erat membuat sang kakak sesak, sudah lama mereka tidak bertemu, Lisa sangat merindukan Irene.

Irene melepaskan pelukannya lalu berkata "Lisa, gimana kabarmu dan eonniemu?" tanyanya menatap Lisa dengan lekat, mereka berdua tidak sengaja bertemu Di gedung brand ambassador Lisa.

"Aku baik dan mereka semua juga baik." jawab Lisa menampilkan senyumnya "Bagaimana denganmu?."

"Aku baik." jawab Irene "Aku ingin bercerita denganmu tentang Mina." Irene kini menatap Lisa dengan serius.

......

"Jangan, Ya. Jangan." Rose menahan lengan sajangnim yang ingin masuk kedorm mereka.

"Kenapa? Kami hanya ingin memeriksa saja." terang sajangnim berusaha masuk tetapi Rose menahannya.

Sekarang Rose benar-benar kehabisan kata-kata ia berusaha mencari alasan yang bisa ia gunakan, saat sedang serius seriusnya tiba-tiba saja Ruka merengek. Sontak sajangnim dan lainnya menatap arah suara rengekan Ruka.

"Ruka, kumohon jangan merengek apalagi menangis sekarang." batinnya.

"Suara bayi siapa itu?." Sajangnim dan yang lainnya mencoba masuk tetapi Rose kembali menahan mereka.

"A-a." Rose berpikir keras mencari alasan yang bisa dipercaya oleh sajangnim, ia ingin sekali memanggill Jisoo dan Jennie untuk menolonginya.

"Apa lagi?."

"I-itu bunyi notifikasi handphoneku." ucap Rose mengambil handphone disaku celananya dengan mata berbinar ia berharap sajangnim mempercayai alasannya.

"Oh yasudah, aku pergi dulu." Akhirnya sajangnim dan yang lainnya pergi meninggalkan dorm mereka.

Rose bernapas dengan lega saat sajangnim percaya dengan alasan bohongnya, ia dengan cepat berjalan menuju kamar Jisoo dan Jennie untuk memberi tahu mereka berdua.

"Jisoo eonnie, Jennie eonnie" panggilnya, ia hanya melihat Jennie dikamar.

"Wae Rose?" tanya Jennie terlihat ia sedang membersihkan kasur.

"Aku ingin bicara dengan kalian berdua" jawab Rose "di mana Jisoo eonnie?".

"Jisoo dan Ruka dibalkon."

.......

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan, Rose?" tanya Jisoo ia terlihat mengayunkan pelan Ruka yang berada dalam gendongannya sedangkan Jennie dan Rose duduk dikursi balkon.

"Sajangnim"

"Wae? Ada apa dengan sajangnim?" tanya Jennie, kini keduanya menatap Rose.

"Sajangnim sepertinya mulai menyadari kehadiran Ruka"

Jennie mengernyitkan keningnya "What!!".

"Sajangnim dan lainnya sering mendengar tangisan bayi dan tangisan tersebut adalah tangisan Ruka" pungkas Rose, "Saat kalian di kamar sajangnim datang kemari bersama staff dan satpam, mereka ingin memeriksa dorm tetapi aku menghalanginya" jelasnya.

"Ruka memang kerap sekali menangis." ungkap Jennie dengan raut yang sedih "Ketakutanku akan terjadi sekarang".

"Hello apa tidak ada orang di dorm ini" Lisa yang baru saja pulang terkejut saat melihat dorm sepi, melihat pintu balkon terbuka ia sudah tahu pasti sekarang eonnie-eonnienya sedang mencari angin.

Baby RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang