Typo 🙏
Happy Reading...!!!Bocah kampung sangat menikmati makanan yang mereka pesan. Namun si jamet kampung dia hanya memainkan makanan. Tanpa berniat untuk mencicipinya. Untuk apa tadi dia pesan kalau ujungnya hanya untuk diaduk-aduk saja.
"Chik, makan! Jangan di maenin kaya gitu apa! Kebiasaan banget dah." Ucap Olla seperti emak-emak yang memarahi anaknya.
"Tau nih, ngapa sih?" Sahut Jessi yang terlihat heran sama seperti Olla.
"Gue gak nafsu makan kalo bukan mami yang nyuapin gue." Ujar Chika seraya mengaduk pasta yang dia pesan.
"Uhuuk...uhuk!!!" Suara satu-satunya laki-laki yang ada diantara mereka.
"Beb? Minum...minum..." Titah Olla pada Jasson sambil memberikan air minum." Pelan-pelan makannya!" Imbuh Olla.
Balik lagi ke Chika.
"Ya elah mett, lu gimana mau mandiri kalo makan aja gak bisa sendiri?" Tanya Jessi. Olla dengan santainya menikmati makanan yang ada dihadapannya."Ya bukannya gak bisa, gua cuman gak nafsu aja."
"Ngapain lu pesen kalo gak dimakan Chikaaaa...." Omel Jessi.
"Ya udah si, biar gue yang bayar. Ngapa jadi ribet banget deh."
"Bukannya gitu, lu nanti sakit lagi. Kita juga yang di omelin sama Tante mami gara-gara lu gak makan Chika!"timpal Olla.
"Sini gue aja yang suapin lu." Ujar Jessi menawarkan diri, tangannya mulai menggeser piring Chika. (Jess, author aja yang suapin Chika, pasti nolak ang ang ang ang ang!!!)
"Serius Chika kaya gitu beb?" Bisik Jasson.
"Iya, paling susah dia kalo jauh dari maminya." Jawab Olla dengan hal yang sama. Apa jadinya kalau Chika mendengar pembicaraannya bersama Jasson.
"Oh gitu," Jasson yang ber oh ria saja. Jasson baru melihat Chika yang sebenarnya, karena selama ini mereka jarang bertemu dan berkumpul seperti ini. Jessi bersiap akan menyuapi Chika, satu sendok penuh pasta sudah ada didepan mulut Chika.
"Aaa..." Jessi membuka mulutnya lebar-lebar agar Chika mengikutinya.
"Gue gak mau Jess!" Tolak Chika dengan memalingkan wajahnya.
"Jess pesawatnya Jess!!!" Olla juga ikut andil untuk membujuk Chika.
"Nih pesawatnya datang, ngiung-ngiung-ngiung." Ujar Jessi sambil melayangkan sendok tersebut seperti pesawat terbang.
"Itu suara ambulance gak sih Jess???" Ucap Olla, Jessi pun mengernyit lalu berpikir sejenak bagaimana suara pesawat.
"Ngeengg... Ngeengg..."
"Itu suara motor Jess!!!" Sahut Olla kembali.
"Ya terus suara pesawat gimana?" Tanya Jessi. Olla menggedikan bahunya. Jasson benar-benar dibuat heran dengan pertemanan mereka semua. Dia menggelengkan kepalanya, beruntung Olla tidak seperti Chika. Bagaimana jadinya kalo sang kekasih seperti Chika, pasti dia akan direpotkan dengan segala drama yang ada.
"Gak mau Jesssss..." Rengekan kecil pun keluar darinya.
"Ya udahlah terserah lu." Pasrah Jessi sambil menaruh kembali sendok tersebut di piring. Effort yang dia lakukan kali ini sia-sia. Biasanya Chika akan menerima suapan darinya meskipun itu hanya sedikit. Setiap mereka nongkrong pasti akan dipenuhi drama Chika yang susah makan. Dan pasti berakhir dengan kemubaziran yang Chika lakukan. Olla dan Jessi hanya bisa mengelus dada mereka saja, seperti mengurus satu anak kecil mereka berdua akan selalu direpotkan dengan tingkah chika, terutama sifat manjanya. Sepersekian detik keheningan pun terjadi diantara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Kulkasku CH2 [Slow Up]
Teen FictionGimana sih rasanya nikah sama orang yang gak kita cinta??? Manis, asem, asin rame rasanya!!! wait...wait..wait... dia cuman punya satu rasa yaitu DINGIN, brrrrrr!!!