BAB III

100 3 0
                                    

Tepat jam makan siang, di kediaman Lian suasana sangat menggemparkan. Pasalnya Rafa merajuk ingin bertemu Lian,sang papa yang sudah seminggu tidak menampakkan muka di rumah. Saat ini, Rafa menunggu Oma Elizabeth pulang dari acara bersama teman-temannya. Rafa berlari kecil menghampiri Oma Eliza.

"Oma, Oma,Oma papa bareng oma? Kok papa gak ada di mobil?" Tanya Rafa dengan menggebu-gebu
Oma tersenyum dan berkata "Papa masih sibuk kerja sayang,nanti ya kalo papa udah gak sibuk pasti pulang"
"Nanti itu kapan omaaaa. Aku kangen papa sekarang bukan nanti nanti nanti terus. Rafa jahat ya Oma? Sampe papa gak mau pulang?"Seru Rafa
"Rafa, sini hadap Oma. Hapus dulu air matanya ya. Nanti Oma hubungi papa ya. Siapa tahu papa udah gak sibuk dan bisa ketemu sama Rafa" Jelas Oma Eliza
"Beneran Oma? Janji ya Oma?
"Iya Rafa, tapi Rafa makan siang dulu ya sama sus"
"Okei Oma" Jawab Rafa dengan tersenyum

*Kring kring kring*
"LIANNNN! PULANG GAK KE RUMAH!
"Aduh mama apa-apaan dah teriak gitu. Kan mama tahu kerjaan Lian gimana? Lian sibuk ma"
"Benar-benar ya ini anak, gini cara kamu Lian? Rafa butuh kamu Lian? Tolong Lian peka sedikit"
"Ma? Kan dirumah udah ada mama,papa sama pengasuh"
"Beda Lian, beda. Dia butuh papanya. Inget papanya bukan mama,papa dan sus"
"Ckkk berulah apalagi sih tuh bocil"
"Lian, ikhlas Lian. Jangan hanya kamu membenci orang itu terus kamu melampiaskan ke anak kamu. Dia cari kamu karena kangen bukan karena caper ke kamu Lian. Tolong pulang nak 5 menit aja buat Rafa. Mama mohon lian"
"Gak bisa ma, ini terlalu sakit buat aku ma
"Mama paham tapi gak gini caranya
"Hari ini aku ada acara off air ma, tolong mengertilah ma

Setelah mendengar jawaban dari Lian yang tak bisa pulang hari ini maka Sang mama pun turut kecewa atas sikap yang diambil oleh sang anak,Lian
"Sampai kapan Lian kamu bersikap seperti ini? Terlalu sakit buat Rafa,jika tahu papanya gak bisa pulang. Aku harus alasan apa lagi ya" Gerutu Oma Eliza setelah telpon dengan Lian.

Tibalah dimalam hari dan Rafa ingat bawa papanya belum kembali dan menghampiri Oma Eliza dan Opa Aaron

"Oma, papa udah sampai mana? Aku nungguin dari tadi
"Maaf ya Rafa, papa gak bisa pulang lagi masih sibuk
"Oh gitu ya Oma,Rafa gak berhak ya Oma buat dapat kasih sayang dari papa. Aku juga pengen kayak yang lain" 
"Rafa berhak dapat kasih sayang dari papa Lian kok gak ada yang larang juga. Cuma waktunya belum tepat aja sayang"

Rafa enggan menjawab setelah mendengar jawaban dari sang Oma dan kini Rafa beralih ke pengasuhnya
"Mbak, Rafa mau tidur aja. Udah mainnya"
"Mau mbak temenin enggak den?"
"KAGAK USAH. KAN GAK ADA YANG SAYANG SAMA RAFA" Jawab Rafa sambil berlinang air mata.
"RAFAA! Dengerin Oma dulu gak seperti itu maksud papa nak. Jelas Oma sambil menahan air mata agar tidak keluar
"Oma, Rafa mau tidur. Oma sama Opa juga tidur ya. Aku udah gak papa kan udah biasa seperti itu" Jawab Rafa dengan senyum manisnya sembari menutup pintu kamar

Setelah dapat jawaban dari Rafa yang ingin tidur malam. Oma Eliza segera menyusul Opa Aaron ke ruang keluarga sambil menonton TV
"Pa! Anak kamu itu Lian beran gak bisa diatur. Pulang 5 menit aja gak mau dengan alasan off air lah, sibuk lah, gak inget anak itu"
"Sabar, pelan-pelan jadi Lian juga sakit. Nanti kita pikirkan caranya. Sekarang kita harus tenang. Kalo kita emosi yang ada Lian gak mau pulang"
"Sabar sabar sabar terus. Cucu kita itu nangisi papanya yang gak tahu diri itu"
"Udah udah nanti kalo ke kantor, aku tanya perkembangan sifat Lian dari Nando"
"Ya harus itu"

Setelah berbincang-bincang dengan sang suami,Papa Aaron. Pintu utama terbuka dan terdengar langkah kaki seseorang. Dengan cepat mama Eliza melihat dengan seksama. Seseorang itu adalah Nabiya. Iya Nabiya temen Salsa ternyata Adik dari seorang Liano Rony Pradipta yang tengah dicari sang sahabatnya,Salsa

"Nabiyaa? Baru pulang nak? Ku kira Abang kamu yang pulang"
"Maaf ma eheheh. Iya abis kerja kelompok ma. Tadi udah izin sama papa pulang malem"
"Ya sudah sana bersih-bersih"
Nabiya cari ke samping kanan dan kiri dan tidak menemukan sang keponakan paling gemesin itu
"Cari siapa Biya" Seru papa
"Ehehe Rafa pa, biasanya masih main kan belum ada jam 8 ini baru juga setengah 7"
"Tidur" jawab sang papa dengan raut wajah datar

Nabiya segera gabung ke ruang keluarga bersama dengan mama dan papa untuk menanyakan secara detail sang keponakannya, Rafa

"Ma? Rafa tidur jam segini? Sakit atau gimana?
"Abis tantrum kangen Abang kamu"
"Abang belum pulang ma?"
"Belum. Katanya sibuk ada off air. Coba deh kamu hubungi"
"Ckkk udah seminggu gak pulang-pulang kek bang Toyib aja. Entar deh ma aku hubungi Abang"

Music and Sign of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang