Bab VII

79 8 2
                                    

Seminggu telah berlalu setelah Lian pulang dari kediamannya. Saat ini Lian berada di kediamannya karena memang dalam kondisi down dan berakhir sakit. Sudah 3 hari Lian tidak masuk ke kantor dan Nando yang menggantikan posisi Lian untuk rapat bertemu dengan klien. Sudah beberapa hari ini Salsa datang ke Pradipta Grup untuk bertemu dengan Lian maupun Nando tetapi tidak bertemu juga. Hari ini Salsa mau tidak mau menghubungi Nando untuk bertemu dengan sang CEO Pradipta Grup.

"NANDOOOO! Benar-benar sibuk bener. Beberapa hari aku samperin ke kantor rapat di luar mulu. Kapan aku ketemu Lian Lian itu"
"Kok gak bilang Sal kalo mau ke kantor?" Kaget Nando mengetahui Salsa ke kantor untuk bertemu dengan Lian
"Ckk aku tuh gak mau repotin orang lain"
"Sama kek siapa aja dah. Tapi kalo hari ini ke kantor gak bisa Sal." Jujur Nando dengan tak enak hati
"Kenapa? Lian gak mau ya?" Tebak Salsa
" Dia sakit Sal. Udah 3 hari belum masuk kantor makanya aku gantiin dia buat rapat bertemu dengan klien" Jelas Nando kepada Salsa
"Yah gimana dong? Dosen aku kemarin juga hubungi Lian tapi belum direspon sama sekali"
"Kalo emang mendesak coba ke rumahnya aja" Ucap Nando dengan memberi jalan alternatif lain untuk bertemu dengan Lian
"Aku mana tahu rumahnya Lian" Seru Salsa
"Rumahnya Biya" Beritahu Nando
"Biya? Nabiya? Hubungannya apa sama Biya?" Heran Salsa
"Lian itu Abang kandungnya Nabiya" Ucap Nando seketika
"Oh okey aku kesana, thanks Nando sepupu kesayangan aku"
"Hmmm"

________°°°___________°°°_________°°°_______

Setelah mendapat informasi dari Nando, maka Salsa langsung tancap gas ke rumah Nabiya untuk bertemu dengan Lian. Saat ini Nabiya sedang libur kuliah dan sedang main dengan sang keponakan tersayangnya yaitu Rafa. Quality time bersama keluarganya terutama kepada Rafa adalah hal utama bagi Nabiya. Setiap libur kuliah pasti digunakan untuk bermain dengan Rafa dan kumpul dengan keluarganya kecuali di hari minggu Nabiya akan meluangkan waktunya sekedar video call atau bertemu di cafe dengan sahabat-sahabatnya itu. Hal itu sudah menjadi schedule Nabiya dan sahabatnya telah mengerti. Beberapa menit Salsa telah sampai di rumah kediaman Nabiya dan segera mengetuk pintu.

"Siapa bi tamunya?" Tanya Biya kepada bi Inah 
"Ada non Salsa" Terang bi Inah
"Hah?"
"Suruh masuk ke ruang keluarga aja Biya" kata sang mama
"Okey ma"
"Sal? Ayok masuk ke sini. Lo ngapain dah main kok pakaiannya rapi banget kayak mau ketemu dosen aja" Ucap Nabiya
"Aku mau......." Belum menyelesaikan ucapannya Nabiya udah membawa ke ruang keluarga
"Eh? Halo Tante om? Sehat?" Tanya Salsa
"Sehat nak" Seru Papa Aaron
"Mau ngapain Sal pagi-pagi udah kesini mana gak ngabari lagi" Kata Nabiya dengan penasaran
"Libur kuliah biy?"
"Yap libur hari ini"
"Aku sebenarnya mau ketemu sama Abang kamu Biya" Jelas Salsa kepada Biya
"Hah?" Kaget Nabiya
"Lian Rony Pradipta itu Abang kamu kan? Aku tau dari Nando soalnya"
"Kamu....." Dengan tatapan menyelidik kepada Salsa
"Lo inget gak, aku ke Indonesia karena disuruh cari seseorang untuk bantu aku menyelesaikan tugas akhirku bisa dibilang dosen pembimbing cadangan karena dosenku ini beberapa bulan sibuk itu. Dosenku merekomendasikan kak Lian. Kemarin udah dihubungi sama dosenku tapi gak ada respon tahu. Makanya aku langsung ke sini" Terang Salsa

Setelah mendengarkan alasannya mama Eliza langsung berdiri dan masuk ke kamar Lian dan mengatakan jika ada tamu dibawah

"Lian Lian? Dengar mama gak? Masih pusing nak?" Sapa mama Eliza dengan penuh perhatian
"Hmm, kenapa ma?" Jawab Lian dengan suara serak
"Dibawah ada tamu mau bertemu dengan kamu. Sebelum ketemu coba cek hp kamu dulu. Katanya dosennya udah hubungi dan belum kamu respon nak" Jelas Mama Eliza
"Hah? Dosen? Sambil melihat notifikasi di hp"
"Gimana? Bisa ditemui?"
"1 jam lagi aku temui ma. Suruh nunggu dulu dibawah. Pusing banget soalnya ma" Keluh Lian kepada sang mama
"Ya sudah tidak apa-apa nanti mana sampaikan" Kata mama seraya melangkah keluar

Music and Sign of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang