Part; 01

1.1K 113 13
                                    

Makasihhhh yang sudah komen+votenya, love you all💜💜💜

____

Kini sudah 5 tahun sejak Taehyung meninggalkan seoul. Penurunan berat badannya beberapa tahun terakhir ini berhasil. Taehyung mencapai tujuannya yaitu 65,4 kilogram, ia juga menjaga pola makannya untuk menjaga dirinya.

Tidak hanya itu, Taehyung juga membangun perusahaannya sendiri tempat ia membuat dan menciptakan game. Dia sukses pada awal peluncuran pertamanya. Dia juga punya perusahaan di seoul, itu sebabnya dia pergi ke sana untuk memeriksanya. Dia berhasil dalam rilis gamenya dengan bantuan dari teman dan profesionalnya.

Selain itu, Taehyung berterima-kasih kepada Hoseok yang membantunya dengan uang yang dia keluarkan untuk perusahaan permainannya.

Hoseok adalah salah satu teman terdekatnya dan satu-satunya orang yang sangat dia percayai. Meski perusahaannya sudah berkembang jauh, ia tak pernah lupa mengikut sertakan Hoseok.

Taehyung tidak mau, tapi ia terpaksa mau karena ia diundang ke beberapa acara di seoul. Ibunya tidak ikut bersamanya karena dia sedang berlibur bersama teman-temannya di Amerika. Apalagi Hoseok mengajaknya ke seoul agar bisa menghabiskan lebih banyak waktu di sana karena dia lebih nyaman di seoul, dan Taehyung rela menyetujuinya.

Saat menginap di hotel di seoul, Taehyung menghubungi Hoseok untuk memberitahunya bahwa ia sudah berada di Korea Selatan. Taehyung sudah bertekat tidak akan kasih tahu Hoseok sebelum ia tiba, itu sebabnya Taehyung bersemangat untuk memberi Hoseok kejutan. Menunggu jawaban Hoseok, Taehyung mengobrak-abrik lemari hotel untuk memilih pakaiannya karena dia baru saja selesai mandi.

"Halo." Akhirnya, Hoseok menjawab panggilannya, dan senyuman terpampang di bibir Taehyung.

"Halo, hyung!" Seru Taehyung menyambutnya dengan penuh semangat.

"Taehyung, kenapa kamu menelponku? Apa kamu butuh sesuatu?" Tanya Hoseok memulai percakapan di antara mereka.

"Tidak ada apa-apa hyung, tak bisakah aku menelponmu saja?" Tanya Taehyung terkikik.

"Tentu saja bisa, aku hanya penasaran kenapa kamu tiba-tiba menelepon tanpa mengirimiku pesan terlebih dahulu. Apa kamu tidak sibuk?" Tanya Hoseok.

"Yah, itu karena ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu." Jawab Taehyung dengan sedikit semangat dalam nada bicaranya.

"Benarkah? Lalu apa itu?" Tanya Hoseok.

"Aku di Seoul sekarang!" Seru Taehyung memberitahunya, jelas tersenyum lebar.

"Apa? Sungguh?" Hoseok terkejut mendengarnya.

"Ya, dan aku akan pergi ke perusahaanmu untuk mengunjungimu." Jawab Taehyung.

"Baiklah, kalau begitu aku akan menunggumu. Pastikan untuk datang ke sini sekitar jam 5 sore, aku ada rapat hari ini, jadi aku tidak ingin kamu membuang waktu menungguku." Ujar Hoseok.

"Oke, haruskah aku mengirim pesan teks kepadamu begitu aku tiba disitu? Atau tidak? Aku tidak mengganggumu, kan?"

"Jangan khawatir, kamu tidak menggangguku. Aku akan senang melihatmu dan ya, kirimi aku pesan dulu?" Balas Hoseok.

Tiba-tiba, ada mengetuk sisi Hoseok.

"Tuan, Tuan Jeon ada disini untuk pertemuan hari ini."

"Oke, tolong biarkan dia masuk." Taehyung hanya mendengar Hoseok merespons sekretarisnya.

"Hyung." Suara itu terdengar
akrab bagi Taehyung.

Suara yang Taehyung benci begitu banyak sehingga ia berharap ia tidak akan pernah mendengar lagi. Tapi mungkin ia bisa salah, tak mungkin ia satu-satunya orang yang memiliki suara seperti itu.

"Duduklah, dan kita akan memulai pertemuan hari ini." Taehyung mendengar Hoseok berkata kepada orang tersebut. Dia benar, itu bukan Jungkook. Demikian juga, ia harus menerima kenyataan bahwa tidak semuanya melibatkan Jungkook.

"Maaf, bear, mari kita bertemu nanti. Pertemuanku akan segera dimulai." Kata Hoseok.

"Aku mengerti, hyung, sampai jumpa lagi."

Taehyung mengakhiri panggilannya dan dia mengenal Hoseok juga orang yang sibuk.

Kembali ke Hoseok dan Jungkook.

"Siapa itu, hyung? Apa aku mengganggumu?" Tanya Jungkook pada Hoseok.

Mereka berdua menjadi teman dan mitra bisnis sejak Jimin memperkenalkan Jungkook pada Hoseok 4 tahun lalu dan Hoseok membantunya membangun kembali perusahaan ayahnya dan sekarang perusahaannya ayah Jungkook kembali mendapatkan penjualannya.

"Ah, temanku, dia pergi ke Seoul untuk mengunjungiku. Jangan khawatir, kamu tidak menggangguku. Kenapa kamu bertanya?" Ujar Hoseok meyakinkannya.

"Tidak ada, nama panggilan itu terdengar familiar. Orang yang kusuka saat dulu memiliki nama panggilan itu yang diberikan oleh ibunya." Jawab Jungkook tersenyum.

"Kebetulan sekali, temanku juga diberi julukan itu oleh ibunya karena aku terus mendengarnya dari ibunya dan sekarang aku sudah terbiasa memanggilnya seperti itu. Dan nama aliasnya Viktor Kim dan aku memanggilnya V, terdengar unik ya?" Tanya Hoseok terkikik.

"Ya, unik." Jawab Jungkook.

"Jika kamu mau, aku bisa mengenalkannya padamu. Kudengar kamu sedang mencari teman kencan dan V masih lajang, jadi mungkin kalian berdua bisa menjadi pasangan." Kata Hoseok.

"Jangan sekarang, hyung, ada banyak hal yang harus aku lakukan. Dan kamu tahu kalau Jimin hyung selalu gagal yang begitu keras mencobanya." Kata Jungkook terkekeh.

"Jangan khawatir, aku seorang cupid dan tidak ada salahnya untuk mencoba. V juga pernah kuliah di Jeon's University, bukankah kamu juga pernah belajar di sana sebelumnya? Dan dia agak tertarik untuk berkencan." Kata Hoseok.

Kebetulan apa lagi, mungkinkah?

"Aku akan mencobanya, hyung." Jawab Jungkook singkat.

"Aku bisa meyakinkanmu kalau kamu dan V akan bertahan lama. Aku bukan Jimin, kamu tahu, dia payah dalam berkencan. Pantas saja kenapa dia berakhir menjadi orang yang pemalas dalam segala hal." Kata Hoseok bercanda tertawa main-main.

"Aku bisa mendengarnya dengan keras dan jelas." Tiba-tiba, Jimin masuk ke dalam kantor Hoseok.

Jimin sekarang sudah punya pacar, bernama Yoongi. Dan dia adalah asisten Hoseok saat ini karena dia sedang mencari pekerjaan yang cukup layak dan untungnya Hoseok menerimanya.

"Aku tahu." Cibir Hoseok.

"Apa yang kalian bicarakan? Kenapa namaku harus dibawah-bawah?" Tanya Jimin sambil duduk di depan meja Hoseok, di sebelah Jungkook.

"Mencari teman kencan Jungkook yang kamu terus gagal melakukannya." Kata Hoseok menyeringai.

"Hah, semoga beruntung ya, seolah-olah kamu bisa melakukan itu. Bajingan itu bahkan tidak bisa move on dari orang itu." Jawab Jimin mengejek sambil memutar matanya.

"Lihat saja dan pelajari ini. Jimin, aku akan menunjukkan padamu bagaimana kamu harus melakukannya dengan benar." Kata Hoseok terkekeh.

"Mari kita melihat dengan mata besar, aku tahu kamu pasti akan gagal." Balas Jimin menyeringai.

"Iya mari kita lihat, kalau aku bisa menyelesaikannya, kamu harus membayarku." Kata Hoseok menantang Jimin.

"Tentu, jika aku menang, kamu akan menjadikanku pewarismu." Cibir Jimin.

"Ok, deal..." Keduanya setuju sementara Jungkook menggelengkan kepalanya, merasa itu tak bisa dipercaya.



-TBC-

Semalam mau update tapi aku cape pulang lembur kerjanya😌 jadi pagi ini baru bisa updatenya😁✌

Karena Kamu (kookv)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang