Lanjutan

119 11 1
                                    

Halo ini masih sambungan chapter 13 ya aku sengaja gak buat semuanya, karena takut kalian bosan aja. Okeyy happy reading 🥰

.

.

.

.

.

Tiba-tiba Pooh kepikiran dengan kekasihnya. Hari ini, ia tidak melihat kekasihnya datang ke tempat kerja. "Apakah dia sedang sibuk?" pikirnya. Namun, saat Pooh sedang memikirkannya, orang yang sedang ia pikirkan tiba-tiba saja sudah muncul dihadapannya dengan senyuman merekah. Ya itu adalah Pavel, kekasih cantiknya. "Cantik sekali," pikir Pooh. Pavel-nya selalu cantik, apalagi kali ini mengenakan baju berwarna pink. Ingin sekali ia mencium seluruh wajah kekasihnya, tapi ia berusaha menahannya.

Baru saja Pavel ingin menyapa kekasihnya, tiba-tiba temannya memanggilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru saja Pavel ingin menyapa kekasihnya, tiba-tiba temannya memanggilnya.

"Hoii Pavel, kenapa kau meninggalkan kami?" Itu adalah temannya, Nut.

"Hehe, maaf aku tidak bermaksud untuk meninggalkan kalian,"ia hanya menyengir.

"Oh iya, mana yang lain?" tanyanya.

"Mereka ada diluar," jawab Nut sambil menunjuk ke arah luar pintu.

"Ada apa dengan mereka?" Kenapa terlihat seperti habis bertemu dengan hantu? tanyanya dengan penuh kebingungan.

"Kau tahu? Saat kau meninggalkan kami, mereka berempat mengganggu anjing yang sedang makan. Aku sudah mengatakan pada mereka untuk tidak menggangunya, tapi mereka tidak mendengarkan 'ku. Alhasil mereka dikejar-kejar, haha." tawa Nut

"Jangan bilang anjing yang berada di lorong itu?"

"Ya, memangnya yang mana lagi?"

"Pantas saja. Lalu kau kemana? Kenapa kau tidak membantu mereka?" tanyanya

"Hehe, aku memilih untuk naik taksi dan aku juga takut pada anjing." Nut menggaruk kepala bagian belakangnya.

Pavel hanya menggelengkan kepalanya.

"Hoiii, hosshhh.....hossshhh.. Nut...kau kenapa meninggalkan kami?" Salah satu dari mereka, Pop, mengahmpiri dan berteriak sambil terengah-engah, jelas masih kelelahan setelah berlari.

"Hehe, maaf ya, aku naik taksi lebih dulu. Kalian baik-baik saja kan?" jawab Nut sambil terkekeh, mencoba menghindari tatapan tajam dari Pop.

"Baik-baik saja kau bilang? Kami hampir saja jadi makan malam anjing itu!"protes Pop sambil masih berusaha mengatur nafasnya.

"Ya ampun, aku sudah bilang jangan pernah mengganggu anjing itu!" Pavel ikut menimpali sambil menahan tawa. "Kalian memangnya tidak pernah belajar dari pengalaman ya?"

Cinta Melawan ArusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang