Mendengar panggilan itu, kedua orang yang masih asik berkelahi itu pun berhenti. Mereka pun mengahmpiri Ruofeng dan Dingzhi, lalu duduk disamping mereka.
"Mereka benar benar harus bersama pawang mereka." Ungkap Liu Ye.
Mendengar ucapan Liu Ye, Dongjun dan Mengsha ingin membalasnya namun sudah terlanjur dihentikan pria disamping mereka.
"Sudahlah." Ucap Ruofeng pada Shixiong nya yang hobi bicara itu.
"Apa kau lapar?"
Mendengar pertanyaan Dingzhi, Dongjun pun segera menatapnya dengan berbinar. Tak hanya Dongjun, Liu Ye juga menatap Dingzhi dengan berbinar. Melihat Liu Ye yang menatap Dingzhi seperti itu Mo Xiaohei sedikit kesal.
"Apa yang menarik dari bocah itu. Kenapa Liu Ye harus menatapnya seperti itu."
"Yun Ge, apa kau akan memasak?" Tanya Dongjun berharap.
Dingzhi pun mengangguk, "apa ada sesuatu yang ingin kau makan?"
"Apa kau bisa memasakkan kaki kambing seperti waktu ujian akademi?"
Dongjun menatap Dingzhi dengan mata berbinar. Dia sangat menyukai masakan Yun Ge nya. Namun dia seketika kecewa saat melihat Dingzhi menggelengkan kepalanya.
Melihat Dongjun yang sedih, Dingzhi pun mengelus kepala Dongjun dengan lembut."Itu memerlukan waktu 12 jam, kau akan menunggu terlalu lama. Aku akan memasakkan mu hal lain."
Mendengar itu Dongjun pun kembali semangat. Dia segera mengangguk kan kepalanya dan tersenyum.
"Apakah kau bisa memasak olahan daging?" Tanya Liu Ye.
Mendengar pertanyaan Liu Ye, Dongjun kembali bersemangat. Pasalnya masakan Yun Ge nya adalah makanan terenak yang pernah ia makan.
"Yun Ge, aku ingin makan daging." Melas Dongjun.
"Baiklah." Balas Dingzhi tersenyum.
"Kau langsung mengiyakan saat Dongjun meminta."
Liu Ye kesal. Dia tadi bertanya pada Dingzhi namun dia tidak merespon nya. Namun saat Dongjun yang berbicara Dingzhi langsung mengiyakan.
"Sudahlah, bukankah hanya Dongjun yang bisa memerintah Ye Dingzhi." Hibur Mengsha pada adik seperguruannya itu.
"Apa aku bisa meminjam dapurmu?" Tanya Dingzhi pada Xiao Se.
"Apa kau sungguh bisa memasak?" Bukannya menjawab pertanyaan Ye Dingzhi, Xiao Se justru bertanya balik.
"Paman Xiao Se tidak bermaksud untuk meragukan mu, hanya saja masakan Wuxin itu sungguh sesuatu." Lanjut Wujie.
"Tapi kalian tetap menghabiskan nya." Sanggah Wuxin.
"Itu karena tidak ada makanan lain yang bisa dimakan." Balas Wujie.
"Berhentilah berdebat, Ye Dingzhi sangat hebat memasak." Sela Liu Ye.
"Kalau begitu kau bisa memakai dapur nya." Setuju Xiao Se.
Setelah mendapat persetujuan Ye Dingzhi pun berlalu ke dapur. Setelah beberapa saat tercium aroma yang sangat lezat. Lalu Dingzhi pun membawa beberapa hidangan dengan di bantu pelayan Xiao Se. Mereka pun makan bersama. Namun saat mereka makan mereka justru terganggu dengan kedatangan dua pemuda.
"Ketua Muda"

KAMU SEDANG MEMBACA
New Life
AventuraBagaimana jika karena kebaikan hati Xiao Se, Lei Wujie, dan Wuxin mereka dapat bertemu dengan orang orang dari masa lalu. Apakah dengan terlahirnya orang orang dari masalalu merupakan berkah atau malah bencana. Lalu bagaimana reaksi mereka saat mere...