Zuohang sedang dalam perjalanan pulang dengan berjalan kaki. Dia tidak pulang bersama Xinhao dan Zeyu karena entah bagaimana mereka menghilang setelah bel sekolah berbunyi. Tak mau ambil pusing, Zuohang memutuskan untuk pulang sendiri.
Zuohang bersenandung sedikit sambil berjalan. Suasana hatinya sangat baik sekarang. Namun kebahagiaan itu tidak bertahan lama karena dua orang yang mengendarai sepeda motor berhenti di depannya.
Tanpa peringatan, salah satu dari mereka membuka botol dan ingin menyiramnya ke arah Zuohang. Zuohang yang belum siap hanya bisa memejamkan mata. Tiba-tiba ada yang menariknya agar tidak terkena air.
Merasa gagal dengan apa yang mereka lakukan, mereka berdua langsung kabur. Namun, orang yang menyelamatkan Zuohang sudah mengambil nomor plat sepeda motornya.
"Hei, buka matamu. Kau sudah aman," kata pria itu. Zuohang yang mendengar ucapan itu, langsung membuka matanya. Dia melihat sekeliling dan menemukan bahwa Zhangji-lah yang menyelamatkannya dari terkena siraman tersebut. Dia juga melihat sekeliling dan menemukan bahwa dia hampir menjadi korban percikan asid.
Tubuh Zuohang tiba-tiba menjadi lemah setelah mengetahui fakta itu. Untungnya, Zhangji dengan cepat meraih tubuhnya agar tidak terjatuh.
"Te...terima kasih Zhangji. Jika kau tidak menyelamatkanku, aku sudah pasti terkena asid tersebut," kata Zuohang lemah. Ia cukup trauma dengan kejadian tersebut. Sepanjang hidupnya, dia belum pernah mengalami hal seperti itu. Jadi, wajar kalau dia sedikit trauma dengan hal itu.
"Sama-sama. Kau harus lebih berhati-hati sekarang. Sepertinya kau menjadi sasaran seseorang," kata Zhangji. Zuohang hanya terdiam tanpa berniat menanggapi ucapan Zhangji.
Pada saat yang sama, Zhangji telah meminta seseorang untuk menyelidiki dalang insiden tersebut. Dia juga telah melaporkan masalah tersebut ke Zhixin. Setelah itu, dia memegang tangan Zuohang dan berkata
"Ayo, aku akan mengantarmu pulang,"
Zuohang hanya mengikuti jejak Zhangji. Dan akhirnya Zuohang kembali ke rumah bersama Zhangji dalam keadaan masih sedikit trauma dengan kejadian tersebut.
.
Sementara itu di tempat Zhixin....
Zhixin yang mendapat kabar dari Zhangji tadi sangat marah. Tangannya terkepal erat menandakan ia sangat marah dengan kejadian tadi.
Tok! Tok!
Seseorang berpakaian serba hitam memasuki ruang kerja Zhixin, lalu menghadapnya. Dia menyerahkan surat kepada Zhixin dan berkata
"Ini adalah informasi yang tuan minta. Dan juga tuan, orang yang mencoba menyakiti tuan muda Zuohang sudah ada di ruang kurungan,"
Zhixin segera bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju ruang kurungan diikuti oleh pria tersebut. Dua pria terlihat disiksa oleh anak buah Zhixin. Penyiksaan berhenti ketika Zhixin masuk. Zhixin kemudian duduk di kursi yang memang menjadi tempatnya saat dia menghukum musuh-musuhnya.
"Siapa?" tanya Zhixin datar dan singkat. Keduanya hanya menatap Zhixin dan menolak menjawab pertanyaan Zhixin. Anak buah Zhixin yang berada di samping mereka terus memukul dan meninju mereka namun respon mereka masih sama yaitu menolak menjawab pertanyaan tersebut.
Zhixin mengangkat tangannya sebagai tanda agar anak buahnya berhenti. Dia mendekati mereka berdua. Tanpa peringatan, Zhixin menusukkan pisaunya ke mata salah satu dari mereka. Orang itu berteriak kesakitan tetapi Zhixin mengabaikan jeritan itu.
"Aku bertanya lagi. Siapa yang menyuruhmu menyakiti kekasihku?"
"Kami tidak akan memberitahumu sampai kami mati, bajingan!" jawab salah satu dari mereka yang tidak terkena tusukan. Zhixin tersenyum licik dan berkata
"Baiklah kalau itu pilihanmu. Membusuklah kalian di neraka!"
Setelah itu terdengar dua tembakan. Mereka berdua tewas seketika di tempat akibat tembakan akurat Zhixin yang mengenai kepala mereka.
"Bereskan semua ini. Jual organnya di tempat perlelangan,"
Setelah mengatakan itu, Zhixin melangkah keluar ruangan. Dia segera membersihkan dirinya dari noda darah. Dia tidak ingin saudara-saudaranya melihat keadaannya sekarang.
.
"Terima kasih Zhangji karena telah menghantarku pulang," kata Zuohang. Sekarang mereka sudah berada di rumah Zuohang. Zuohang sekarang juga tenang.
"Sama-sama. Cepat masuk dan kunci pintu rumahmu," jawab Zhangji sambil tersenyum kecil pada Zuohang. Zuohang hanya menganggukkan kepalanya. Kemudian, dia segera masuk ke rumahnya. Dia juga telah mengundang Zhangji untuk masuk tetapi ditolak karena Zhangji ada urusan lain. Setelah memastikan Zuohang masuk ke rumahnya, Zhangji segera meninggalkan kawasan perumahan Zuohang.
Beberapa menit kemudian, Zhangji tiba di rumah mereka. Dia segera masuk dan menemukan Zhixin di ruang kerjanya. Tanpa mengetuk pintu, Zhangji memasuki ruang kerja Zhixin. Dia bisa melihat Zhixin duduk di kursinya sambil memegang surat.
"Berapa kali aku harus mengingatkanmu? Ketok pintunya dulu sebelum masuk, Aji," ucap Zhixin dengan nada tegas. Zhangji hanya nyengir mendengar kata-kata Zhixin. Dia segera duduk di depan Zhixin dan berkata
"Maaf kakak Azhi. Aku janji untuk tidak mengulanginya. Jadi bagaimana? Sudah tahukah siapa yang ingin menyakiti si manis kita?"
Zhixin menyerahkan surat kepada Zhangji. Zhangji segera membacanya dengan cermat. Seketika wajahnya berubah datar.
"Dia berani mengganggu Zuohang. Apa yang harus kita lakukan?" Zhangji bertanya sambil menatap Zhixin. Zhixin tersenyum licik sambil membisikkan sesuatu pada Zhangji. Setelah itu, Zhangji pun tersenyum sinis setelah mendengar rencana kakaknya.
'Kau benar-benar berani menggganggu kami, jadi tunggulah pembalasan kami'-Zhangji
'Aku tidak akan membiarkanmu pergi begitu saja, jalang!'-Zhixin
Selamat membaca semuanya! Sampai jumpa nanti.... Jangan lupa tinggalkan komen atau vote setelah membaca.

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Zuohang (END)
FanfictionAkibat mengutuk sebuah novel yang dibeli olehnya, Zuoshan secara tidak sengaja bertransmigrasi ke dalam novel tersebut. Nasib sial tidak berhenti di situ.. dia yang ditakdirkan mati di akhir cerita disebabkan antagonis cowo, kini menjadi rebutan par...