Bab 5

1.5K 75 1
                                    

Vote jangan lupa

🕊️🕊️🕊️

Rachel perlahan membuka mata nya, kemuudian melirik jam yang tergantung di dinding

"23.00, anjir perasaan baru tutup mata deh" ucap nya kemudian beranjak dari tempat tidur, untuk membersihkan diri

5 menit setelah ia masuk kedalam kamar mandi, kini gadis itu sudah selesai dan sudah terlihat fresh dari sebelumnya

Rachel menatap diam diri nya di pentulan cermin sambil memikirkan apa yang di katakan oleh Rachel asli beberapa menit lalu

" sumpah, gw ga mau mati dua kali " ucap nya sambil meletakkan sisir di meja

" gw hanya perlu keluar dari Sircel toxic itu, terus hidup dengan tenang tanpa merusak alur, udah gitu aja " ucap nya tersenyum puas

Memangnya segampang itu?

Tentu tidak, karna Rachel harus ikut menjauhi perantagonis pria dan wanita, yang baru 1 jam yang lalu bertemu dengan nya

" Cara mempersulit hidup ya gini" ucap nya mengusap wajah nya kasar

" setelah ini, gw ngapain? Sumpah demi Alex gw ga tau apa-apa karna ingatan nya ga ada"

Rachel bingung Apa yang harus ia lakukan Sekarang? Dia tidak mengingat alur, dan ingatan tubuh ini juga tidak ada terlintas walau hanya sedikit

Rachel duduk di balkon kamar sambil mengingat-ingat kembali alur novel yang pernah ia baca, dan seperti apa dirinya di dalam novel. masalahnya! Rachel ini hanya figuran yang hanya tertulis di dalam novel sekali saja itupun waktu di perkenalkan oleh Bianca

Rachel jadi misuh-misuh sendiri karna memikirkan hal yang rumit ini

" Cape banget hidup, tapi belum mau mati " gumam nya pelan, kemudian beranjak dari sana

Tanpa di sadari oleh Rachel, ada seseorang yang juga duduk di balkon kamar di seberang sana sedang menatap Lekat kearah nya

" Dia seperti orang yang berbeda" gumam orang itu pelan, kemudian ikut masuk setelah melihat Rachel sudah masuk

***

Keesokan harinya, Rachel sudah siap dengan setelan sekolah nya, berbekal ingatan dari novel, Rachel akan Sekolah hari ini di Sky high school dan dia berada di kelas XII IPA 4

Entahlah dia tidak ingat siapa teman sekelas nya, yang penting sekolah aja dulu

" biasany Rachel ke sekolah naik apa ya? Apakah diri nya nebeng dengan Abang nya, atau naik angkutan umum?" Ucapnya setelah selesai merapikan buku-buku

Rachel kemudian keluar dari kamar, ia berpapasan dengan Gian yang juga baru keluar dari kamar

" seingat gw, hubungan antara Rachel dan Abang-abang nya baik deh" batin Rachel

Mereka saling pandang beberapa menit, sampai tersadar ketika Gion datang dari arah kamar yang satu nya

" jadi kamar gw ada di tengah-tengah dua kembar ini toh" batin nya lagi

" apa yang kalian tunggu, ayok berangkat ntar telat" ucap Gion

Mereka kemudian mengangguk kemudian turun untuk sarapan setelah itu berangkat sekolah

Tidak ada percakapan yang terjadi di meja makan, hanya suara benda yang sesekali berbunyi saat di gunakan

" Ehhem, gw ke sekolah sama siapa?" Ucap Rachel memecah keheningan setelah selesai makan

Mereka yang baru saja selesai minum itu saling pandang, kemudian menatap Rachel bersama

" sama Abang " Ucap mereka bersamaan

Transmigrasi Cegil ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang