×××
Rachel merambahkan tubuhnya di atas kasur King size nya, setelah adegan di mana motor Angga ketinggalan, Angga langsung mengantar Rachel ke rumah nya untuk ber istirahat
Rachel memejamkan matanya sejenak, setelah itu ia duduk sambil menatap malas kamar nya yang berantakan nya sudah seperti kapal pecah
" Magerr banget Cok " Ucap nya dengan suara malas
Kemudian ia berdiri dan mulai membersihkan kamar nya agar terlihat lebih segar dan sehat. Ingat gess Se mager apapun kalian, tetaplah menjaga kebersihan lingkungan!
20 menit sudah berlalu, Rachel kini sudah selesai membersihkan kamar dan juga membersihkan diri, saat ini ia sedang duduk di balkon kamar dengan handuk yang masih terbalut di kepala nya sambil menikmati secangkir Susu putih hangat lengkap dengan cemilannya
" Nikmat mana yang kau dustakan " ucap nya setelah selesai menyeruput secangkir Susu putih hangat milik nya
PRANG....
Rachel terperanjat ketika sebuah batu dengan kuat menghantam balkon kamar nya hingga membuat kaca jendela nya pecah sangat parah, bahkan batu itu sampai masuk ke dalam kamar nya membuat foto yang ia pajang di dinding juga ikut pecah
Rachel berjalan pelan mendekati batu tersebut, terlihat kerutan di dahi Rachel " apa ini? " Ucap nya melihat batu itu di ikat menggunakan tali merah dan terdapat secarik Kertas yang tergantung di sana
' Bersiap lah, kau akan mati ' isi surat itu yang di tulis menggunakan tinta merah
" Apa lagi sekarang " Rachel menarik nafas dalam
Tak lama pintu kamar di buka dengan kasar, menampilkan Gian dan Gion datang dengan wajah panik di susul dengan hazel di belakang
" RACHEL! Ada apa? "
" Kak? Kok kacah nya pecah semua? " Kata hazel yang hendak mendekat namun segera di tahan oleh Gian
" Diem di situ, Chel Lo juga diem di situ jangan bergerak biar gue sama Gion yang beresin " ucap Gian lagi
Rachel hanya diam, ia menoleh sekilas kearah mereka namun setelah itu melirik kearah luar balkon kemudian ia terkekeh sinis, tidak ada yang menyadari itu kecuali hazel
" Hama yang menyebalkan " batin Rachel terkekeh geli
20 menit berlalu, kini kamar Rachel sudah selesai di bersihkan dari puing-puing kaca yang berserakan di lantai
Dan ke 3 saudara nya juga sudah keluar kamar meninggalkan ia seorang diri
Rachel menutup pintu kamar nya setelah ke3 saudara nya menghilang dari balik pintu " Dia fikir aku ini bodoh? " Gumam nya terkekeh sinis
Sedangkan di bawah, mereka bertiga yang baru saja turun dari kamar Rachel segera berpisah di tengah-tengah dan kembali ke kamar mereka masing-masing
Hazel menutup kamar nya dengan sedikit kasar, ia masuk dengan raut wajah aneh
Dengan sedikit terburu-buru, hazel mengambil ponsel nya untuk menghubungi seseorang
" Halo bos " setelah telfon itu tersambung, hazel mengeluarkan Kepala nya sedikit di depan pintu, menengok kesana-kemari, setelah di pastikan aman ia kembali menutup pintu nya dan berjalan menuju balkon sambil berbicara dengan orang yang ia hubungi di seberang sana
" Apa rencana mu setelah ini " ucap hazel dengan ekspresi kesal dan tangan mengepal sambil duduk di balkon kamar
" Kami baru saja memulai bos, kau tenang saja semua rencana sudah kami susun dengan baik dan rapih, jadi bos tidak perlu repot-repot memikirkan itu " jawab seseorang dengan suara berat di seberang sana
" Jangan terlalu lama untuk bertindak! Karna aku sudah muak dengan gadis sialan itu " ucap hazel sedikit membentak setelah itu ia langsung mematikan sambungan telfon nya dan kembali termenung menatap jalanan yang ramai dari atas
Tanpa ia sadari bahwa seseorang kini sedang tersenyum remeh menatap dirinya
" Dasar bodoh, mari kita lihat sejauh mana permainan mu gadis gila " Sinis Rachel segera masuk dan menutup pintu balkon
Rachel menatap pentulan diri nya di kaca, " keluar, gw tau selama ini Lo ada di situ " Ucap nya berdiri menuju pinggiran kasur dan duduk di sana sambil menatap kursi yang sebelumnya ia duduki
" Hehe halo " sapa Rachel asli yang kini sudah berada di depan Rachel
Selama ini Lucy tau bahwa Rachel tidak benar-benar pergi meninggalkan nya, saat Rachel berkata bahwa ia hanya datang sekali saja ke dunia Lucy sudah tidak percaya
Pada saat malam nya, Lucy tidak sedang berbaring di atas kasur King size nya dengan nyaman sambil menghadap kearah cermin yang terdapat kursi buli di depan nya
Saat itu lucy yang berada di tubuh Rachel sebenarnya tidak benar-benar tidur, ia hanya berbaring sambil memejamkan mata
Lucy merasa tenggorokan nya kering, ia hendak membuka mata nya berniat ingin ke dapur untuk mengambil minum, namun samar-samar Lucy melihat dari sudut mata nya, seorang gadis dengan rambut sebahu sedang memunggungi nya sambil memainkan sesuatu di tangan nya
Orang itu perlahan bergerak, dengan cepat Lucy menutup kembali mata nya seolah ia sedang tertidur, jantungnya saat itu seperti ingin melompat dari tempat nya
" Lucy " gumam sosok itu
Lucy yang mendengar nama nya di sebut hendak membuka mata, namun urung ketika sosok itu kembali bersuara
" Gw gak Beneran pergi dari sini, dan gak akan pernah pergi" ....
Setelah menunggu beberapa menit, tidak terdengar suara apapun lagi Lucy perlahan membuka mata nya dan sudah mendapati kursi yang sebelumnya terisi telah kosong
" Rachel" gumam nya
Rachel asli atau dedemit Rachel, tersenyum memperlihatkan gigi-gigi nya yang rapih sambil menatap Lucy yang tengah menatap nya malas
" Ternyata Lo udah ngeh kalau gw Masi di sini " ucap nya masih terkekeh
Kemudian mereka berudua saling tatap dengan memasang ekspresi serus
" Hazel! " Ucap mereka serentak
" Gw udah tau siapa hazel sebenarnya, dan tau apa sebab novel ini berhenti " ucap Rachel
" Saya juga tahu bahwa hazel sebenarnya sangat jahat, namun tertutupi oleh sikap nya yang barbar, tapi saya tidak mengerti dengan maksud mu tentang novel? Mengapa hazel bisa berkaitan dengan berhenti nya novel ini? " ucap Lucy serius
TBC.
Haii gays sebelum nya aku mau minta maaf karna udah gak up lagi, mohon di maklumi ya gesss aku lagi banyak tugas jadi gak sempet up, tapi janji deh habis ini aku bakal rajin up, babayyy🐐🐐
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Cegil ( On Going )
Teen Fiction( FOLLOW SEBELUM BACA) * * Menceritakan tentang seorang gadis yang berpindah jiwa ke tubuh seorang figuran di salah satu novel yang ia baca Lucy Carolia yang jiwanya Nyasar, dan berusaha untuk menghindari maut yang tertulis di dalam novel Namun i...