"sakittttt"
"Eyy aku tau kamu kuat sayang, dengerin aku kamu pingin kan ketemu dedek"ucap William
Est yang terus berjuang untuk melahirkan anak ke2 nya karna kandung est belum 9 bulan jadi est seharusnya melakukan operasi tapi est menolak ia tetap mau lahiran secara normal
"Ayo nyonya sedikit lagi kepalanya sudah keluar"
William terus mengecup kening istrinya dan menggenggam tangan est
"Ahhhhhhhhhhhhhhusssssss"
"Huhhhhhh"
"Ahhhhhhhhhhhh"
Est terus ngeden karna ini semua demi anak nya
"Nyonya saya hitung nanti anda bisa ngeden panjang,1 2 3"tutur dokter
Est menurut "ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh"
William yang melihat istrinya berjuang demi anaknya sampai mengeluarkan air mata
Oek oek oek oek oek oek oek
Akhirnya bayi yang mereka nanti keluar juga
"Makasih sayang,aku sangat mencintaimu i love you"ucap William mengecup bibi dan kening William
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Kay dari tadi sangat rewel hingga bibi repot karna selalu merenge ingin ke rumah sakit menemui est dan adik bayi
"Kay makan yok,nih bibi masakin salmon kan kay suka sama salmon "bibi berusaha untuk membujuk kay supaya makan
"Dak cay mau cetemu momi bi hisss"rengek kay yang dari pagi belum makan sama sekali
Est mulai kontraksiny sudah mulai dri malam jadi William tak mungkin bisa ngajak anaknya ke rumah sakit
"Iya nanti kita telfon mommy tapi kay harus makan oke ini udah siang loh "bibi terus berusaha agar Kay mau makan
William juga belum mengasih kabar bibi sama sekali jadi bibi bingung
"Dak mau cekalang"yang awalnya kay tiduran sekarang bangkit dan mengambil piring dan melemparkan piring
"Ya ampun den"untung bibi sabar dengan kay
Bibi sudah tidak tau harus membujuk kay apalagi, alhasil bibi mengambil ponsel dan mengirim pesan ke tuanya
Maaf tuan saya lancang , apakah nyonya est sudah melahirkan??
Tapi bibi terus membujuk kay supaya berhenti menangis
"Den kalo Aden Nagiis kasian mommy kalo tau Aden nangis, mommy nanti marah loh kalo Aden ga mau makan,dedek baik baik aja kok"ucap bibi sambil mengelus kepala anaknya
"Tapi cay mau ikut dadi sama momi"ucap kay
"Daddy kan lagi nemenin mommy, kay katanya udah besar,kan mau jadi kakak berati harus nurut oke"ucap bibi,kay bangun dri tidurnya lalu memeluk bibi
Dretttt
Suara telfon dri William yang langsung bibi angkat (lebih tepatnya vidio call sih)
"Ini Daddy vidio call"tanpa basa-basi bibi langsung mengangkat telfonnya
"Dadiiiii"panggil kay sambil nangis
"Loh anak Daddy kok nangis ,ga boleh nangis dong kan udah jadi kakak sekarang,mau lihat mommy ga"tanya William pada anaknya yang william tau kalo anaknya pasti rewel