01| Mencoba dekat

50 19 23
                                    

HALO SEMUANYA SELAMAT DATANG DI CERITA KATHRINA 'c'

ABSEN DULU DONG KALIAN DARI MANA SEMUANYA?

NEMU CERITA AKU DARIMANA HAYO??

Jangan lupa tekan vote dan koment yaa.
Jangan lupa follow juga biar ga ketinggalan update-an selanjutnya.

Happy reading!!!

'c' 'c' 'c'

Kepalanya terus berdenyut membuatnya berkali kali meringis kesakitan, ia menatap sekeliling dengan padangan bingung nya.

"Dimana aku?"

Seorang pria dengan umur yang tak jauh darinya masuk membawa nampan berisikan air dan sarapan diatasnya, ia menatap malas pria itu.

"Apakah kepalanya terbentur sesuatu sampai membuatmu melupakan kamar mu sendiri?"

"APA KAU BILANG?" Teriak gadis itu marah.

Kathrina Andrlyn. Seorang gadis cantik dengan kulit nya yang seputih salju dan wajah yang sangat kecil membuatnya akan terlihat imut, namun tatapan matanya yang tajam membuat siapa saja tidak berani menatap matanya.

"Kau ini terlalu sering berteriak, aku hanya takut pita suaramu itu rusak."

"Karna kau sangat menyebalkan, jadi jangan pernah memancing amarahku Leondra!"

Leondra Andrlino. Kakak laki lakinya yang merupakan seorang CEO yang menggantikan posisi ayahnya selama ayahnya masih berada di Aussie sementara waktu.

Pria dengan senyuman semanis madu dan tatapan teduhnya membuat siapa saja akan langsung jatuh hati pada pria ini.

"Sudahlah aku ingin keluar biarkan aku keluar dan jangan menghalangiku." Ucap Kathrin malas.

"Silahkan saja, tidak ada yang akan menghalangimu jangan terlalu percaya diri."

"Tutup mulutmu itu sebelum ku lempar nampan ini pada wajah sialanmu itu."

Sang kakak langsung meledakan tawanya kencang, lucu sekali menggoda adiknya ini.

"Aku ini kakakmu, cobalah untuk bersikap sopan padaku."

"Tidak sudi!"

Kathrin berucap dengan memutar bola matanya malas, jika saja ayahnya ada disini mungkin pria tua itu akan mengatakan jika keduanya adalah buaya dan kancil, bukannya kucing dan tikus pria tua itu malah memilih binatang seperti buaya dan kancil.

Kathrin turun dari kamarnya menuju lantai bawah, ia akan mengisi perutnya dulu sebelum ia menuju suatu tempat, perutnya sudah keroncongan sedari tadi.

Dengan mulutnya yang masih mengunyah gadis ini terlihat beberapa kali mengoceh pelan, entah apa yang membuatnya begitu kesal hingga mulut yang kecil terlihat begitu menggemaskan saat terisi penuh.

"Aku akan keluar sebentar."

"Pergilah, bila perlu pergilah selamanya." Celetuk Kathrin asal.

"Jika aku benar benar pergi kau pasti akan menangis kencang karna menyesal."

"Cih, tidak akan."

Pria itu menggelengkan kepalanya pelan, gadis ini memang tidak mempunyai hati nurani. Daripada terlambat ia memilih untuk bergegas cepat dari sana, meninggalkan Kathrin yang bibirnya terus mengoceh tanpa henti.

Bibirnya terus mengoceh tanpa henti hingga tanpa sadar satu tetes air mata mengalir di pipinya, ia meletakan sendok makannya dan mulai menangis kencang.

Ia sebenarnya sangat menyayangi kakak laki lakinya, ia tidak ingin merasakan kehilangan untuk yang kedua kalinya, ia menyesal telah mengatakan hal yang sebenarnya sangat tidak ingin ia rasakan lagi.

KATHRINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang