• 𝙈𝙚𝙣𝙘𝙤𝙗𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙪𝙧𝙖𝙣𝙜𝙞 •

61 6 0
                                    

🔧💍🔧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔧💍🔧

Kamu keluar dari kamarmu untuk mencari keberadaan suamimu. Kamu berjalan ke arah ruang tamu dan kamu temukan suamimu di sana, tengah menonton tv.

“Kak Shin” panggilmu dan Shinichiro menoleh ke arah mu.

“Kenapa, sayang? Sini-sini” sahut Shinichiro sembari menepuk-nepuk sisi sofa di sebelahnya.

Kamu berjalan ke arah Shinichiro dan kamu duduk di sebelahnya.

“Ada apa, hmm? Kamu butuh sesuatu, kah?”

“Engga, aku cuma mau ngobrolin sesuatu sama kakak”

“Waduh, sepertinya serius banget. Tentang apa itu, sayang?”

“Tiga hari belakangan ini, kakak kenapa?”

“Hmm? Kenapa apanya, sayang?”

“Ngaku sama aku, kamu sudah engga merokok lagi, kan? Apa alasannya?”

“Engga ada alasan yang gimana-gimana sih, sayang. Kakak engga merokok tuh, bukan engga lagi sih, tapi lebih ke mengurangi itu karena kepikiran saja kamunya sesak nanti”

“Ha? Alasan macam apa itu? Selama ini kakak bahkan engga pernah merokok di samping aku tau. Gimana ceritanya aku sesak napas”

“Oke deh kakak jujur, tapi jangan ketawa ya”

“Ha? Iya deh iya”

“Jadi sebenarnya, beberapa hari yang lalu tuh, kakak lagi ngescroll media sosial, terus kakak ketemu satu postingan tentang pria yang kuat banget merokok lagi sekarat. Takut banget liatnya”

“Terus-terus?”

“Setelah kakak pikir-pikir, mending berhenti saja engga sih, soalnya selain dampak merokok itu mengerikan sekali. Kakak juga bisa minta kiss banyak-banyak, kalau engga merokok”

“Kenapa sadarnya baru sekarang? Engga dar--eh? Yang terakhir itu apa-apaan!” cetus mu dan Shinichiro tertawa.

“Sadar engga sih, cantik. Kalau kakak merokok nih ya, kakak engga bisa cium kamu setibanya kakak pulang dari bengkel. Karena selain harus mandi, kakak juga harus sikat gigi dulu biar bisa cium kamu”

“Perasaan kamu pulang cuma sikat gigi doang deh, kak. Karena kalau mandi kamu sudah mandi di bengkel”

"Sayang, dia mah...”

Kini giliran kamu yang tertawa.

“Ya apapun itu alasannya. Aku cuma mau ngucapin selamat dan terima kasih pada kakak”

“Dalam rangka?”

“Selamat karena sudah berhasil mengurangi rokok, dan terima kasih sudah memikirkan aku serta berusaha untuk hidup lebih lama ya, kak”

“Uhhh, sayanggg. Mellow aku jadinya, cium dulu sini, cium”

“Halah!”

Shinichiro tertawa kemudian menciummu lembut. Kamu yang terlihat tidak niat untuk ciuman diawal tadi, akhirnya terbawa suasana hingga kamu dan Shinichiro tenggelam dalam dunia yang kalian ciptakan.

Kamu yang tadinya duduk di sebelah Shinichiro kini sudah berpindah ke atas pangkuan Shinichiro. Hal itupun memudahkan Shinichiro untuk melanjutkan aksinya, yang mana tangannya sibuk bermain dibalik pakaianmu.

Beberapa menit kemudian, Shinichiro mengakhiri tautan diantara kamu dan dirinya.

“Tuhkan candu banget, sayang”

“Diem, pleaseee” ujarmu menyembunyikan wajahmu di leher Shinichiro.

“Sekali lagi, boleh gak?”

“Apanya? Ciumannya?” tanyamu memastikan.

“Iya, boleh ya, sayang, ya?”

“Baiklah, tapi janji hanya ciuman. Tidak sampai itu”

“Baik-baik, sekarang cium kakak, cantik”

"Ha?”

“Gantian ciumnya. Sekarang ayo cium kakak, sayang”

“Merem deh kalau gitu”

Shinichiro menganggukkan kepalanya, kemudian kamu mendekatkan wajahnya pada wajah suamimu itu. Lalu beberapa detik kemudian kamu menciumnya pelan, membuat Shinichiro membuka matanya sesaat untuk melihat wajahmu yang memerah. Ditengah-tengah ciuman manis kalian, Shinichiro tersenyum tipis.

Setelah beberapa saat, ciuman di antara kamu dan dirinya pun berakhir.

“Sudahkan? Sekara--”

“Makasih ya, sayang”

“Makasih untuk?”

“Untuk bibir manisnya”

“Heh!”

Tawa Shinichiro pecah untuk kesekian kalinya.

“Kalau begini mah, kakak makin semangat buat berhenti merokok, sayang”

“Dih”

“Serius, deh. Karena rokok candu-candu gitu bawa penyakit. Mending ciuman sama kamu tiap detik, tiap menit, tiap jam, tiap hari, bikin bahagia”

“KAK SHINNNN!”

“KAK SHINNNN!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC. 04/09/2024

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝙃𝙪𝙗𝙗𝙮 : 𝙎𝙖𝙣𝙤 𝙎𝙝𝙞𝙣𝙞𝙘𝙝𝙞𝙧𝙤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang