Kemanakah Cinta Itu Pergi?

6 0 0
                                    

Kupang, 12 September 2024
23:07

Selamat malam kekasih jiwaku....

Kali ini, aku menuliskan sepucuk surat untukmu, sehabis aku berdoa "semoga Tuhan melunakkan hatimu yang kian keras, tetapi aku yakin masih ada cinta untukku, dengan cinta yang seharusnya tetap di posisi yang sama"

Kali ini, menghitung hari terasa berat, seng.
Aku menghitungnya mulai dari minggu, senin, selasa, rabu, hingga ini adalah hari kamis....

Kali ini, menulis tentangmu dengan mendengarkan lagu sakral kita "Sampai Jadi Debu". Aku terdiam saat mendalami lirik "selamanya... Sampai kita tua, sampai jadi debu". Aku mengingat tulisanmu untuk istrimu di masa depan yang kamu harap itu adalah aku.... Saat aku membacanya, waktu itu, aku tau, bahwa aku tak bisa hidup tanpamu. Aku tidak bisa berhenti membayangkan bagaimana jika aku hidup tanpamu, Fanny Indra Pratama.... Hatiku terasa sangat susah....

Lagu sakral kita "Sampai Jadi Debu", lagi-lagi aku terdiam mendengar lirik "badai puan, tuan, telah berlalu". Seng, kapan badai kita bisa berlalu yah kira-kira?

Saat aku menulis ini, aku sangat beharap saat kamu telah selesai membaca ini, tidak ada pesan yang masuk dan mengatakan bahwa "lupakan aku. Lupakan semua janjiku, lupakan semua kenangan kita" bagaimana aku bisa melupakannya seng? Semua kenangan kita terukir abadi, seperti yang kamu katakan bahwa "Semua tulisan kita akan abadi." Bagaimana aku melupakan sesuatu yang menjadi abadi? Bagaimana caraku melupakan sesuatu yang walaupun aku sudah tiada, tetapi masih terukir di tempat yang sama dengan kenangan yang tidak pernah berubah?

Seng, setiap hari belakangan ini terasa buruk, gelap, dan tidak ada jalan yang bisa aku lewati.... Ternyata, aku terperangkap di suatu situasi, yang dimana tidak pernah di inginkan kita berdua... Aku harus bagaimana, seng? Semua terlihat buruk, gelap, dan buntuh. Tidak ada jalan lurus, belok kiri, belok kanan, ataupun mundur. Ternyata aku terjebak dalam sebuah kotak, di mana cuman kamu yang bisa membuka sisi manapun agar aku bisa keluar, karena kamu yang memiliki kotak tersebut....

aku minta maaf, mas... Aku minta maaf kalau aku hanya memilikimu yang selalu mengerti bagaimana diriku... Aku minta maaf selalu dikuasai emosi yang menggebu-gebu.... Sungguh mati, aku sangat ketakutan kamu kenapa-napa... Semuanya murni kesalahanku, ku akui itu.... Aku tidak tahu kemana semua cintamu pergi. Kalau aku tahu, akan ku kejar saat itu juga, walaupun nyawa yang harus aku korbankan.... Aku minta maaf.... Aku minta maaf.... Aku minta maaf... Sepanjang mendengarkan lagu ini, aku hanya meminta maaf...

Hidupku tidak ada rasa.... Semuanya hambar... Aku pikir, aku kunjung membaik.... Ternyata semuanya terpatahkan malam ini... Aku tidak baik-baik saja... Aku hancur sehancur-hancurnya.... Aku minta maaf.... Aku minta maaf...

Ini merupakan sepucuk surat orang yang sedang kehilangan arah, sebab dunianya, semestanya runtuh.... Apakah kesempatan itu masih ada? Aku minta maaf.... Kalau ada yang lebih tinggi, besar, dan kuat dari cinta, itulah bagaimana perasaanku padamu Fanny Indra Pratama...

Mas, aku akan menunggu, tetap berasa di posisi yang sama, supaya, ketika kamu sudah menemukan kembali cinta mu untukku, kamu tahu kemana kamu harus pulang... Saat ini, aku menganggap, kamu sedang berjalan-jalan dan kehilangan arah pulangmu....
Percayalah, seng.... Kamu akan menemukanku di tempat yang sama, ketika kamu ingin pulang....
Semua hal yang kita lalui, tidaklah mudah... Kita bercucuran air mata, kita bercucuran darah untuk bisa sampai di posisi ini... Posisi dimana, aku tahu kamu mencintaiku...

Cepatlah pulang sayangkuu.... Cepatlah pulang cintakuu... Cepatlah pulang semestaku.... Aku tetap disini, di posisi yang sama.... Aku terus menantikanmu, hingga bila nafasku telah hilang entah kemana dan tidak dapat di temukan lagi... Aku terus menunggumu, hingga aku menjadi debu, sesuai dengan janjiku sedari awal dan semuanya tidak akan pernah berubah...

Aku pamit dulu yah, untuk tulisan ini.... Aku sedang menunggumu membalas chat ku yang sedari tadi cuman terlihat satu centang... Aku menunggumu, sampai kapanpun, Fanny Indra Pratama.....

Aku mencintai mu....

Tertanda, orang yang akan mencintaimu selamanya..

Felia
2024


QuotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang