01. awal

263 8 0
                                    

jam 8:00 pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jam 8:00 pagi

seluruh ruangan bawah tanah itu gelap, dipenuhi jeritan dan erangan. Hanya darah yang terlihat disekitarnya. Mungkin untuk Orang-orang Normal memulai pagi mereka dengan udara segar dan suara kicauan burung yang merdu. Dengan kesegaran langit yang cerah dan udara yang segar, merek memulai pagi mereka dengan sarapan yang lezat. Tidak seperti orang-orang yang memulai pagi mereka dengan jeritan dan tangisan, apalagi melihat darah merah di sekitarnya, yang selalu membuat mereka merasa sangat baik dan segar.

Sama seperti sekarang, ketika sang fazar datang. Seseorang pria malang berusia dua puluhan duduk dilantai dengan keadaan berlumuran darah, menangis, berteriak, dan memohon agar nyawanya diselamatkan. Sampai seseorang berteriak, membuatnya berhenti memohon.

"Berhentilah berteriak bangsat, kau membuat telingaku ingin berdarah".

Lelaki berambut hitam itu berbicara dengan suara keras dan dingin, membuat lelaki dibawahnya menggigil ketakutan.
"Dia takut cihh," kata lelaki berambut pirang gelap itu sambil menyeringai, membuat semua orang yang hadir disana ikut menyeringai sambil tertawa jahat.

"Kasihan sekali, kematiannya sedang dalam perjalanan," kata anak laki-laki pendek berambut merah muda itu dengan wajah bak malaikat, tetapi kata-katanya sama sekali tidak seperti malaikat.

"Jika dia takut, dia tidak akan melakukan itu," pemilik suara yang dalam dan dingin, pemimpin kelompok itu, berbicara dengan suaranya yang dalam seperti lautan. memiliki Mata  yang sangat tajam dengan tangan terkepal erat sambil memegang pisau, dia menatap orang yang tergeletak dilantai, dengan tatapannya yang melotot dan mata yang merah, siap membunuhnya.

"Tolong... tolong jangan bunuh aku, tolong tinggalkan aku... biarkan aku pergi..."

Lelaki itu memohon dengan suaranya yang ketakutan, sambil menangis dengan darah yang menetes dari hidung dan dahinya. Tangannya pun sudah terikat kencang dengan matanya terpejam, merasakan kalau kematiannya sudah sangat dekat.
" Cih kau pikir kau bisa menyuruhku begitu dan aku akan membuatkanmu pergi dari sini, begitu saja?"

Bos berambut hitam dengan mata tajam itu dengan suara yang mengerikan. Dia tidak menunggu jawaban apapun saat dia menginjakkan kakinya di kaki peria itu, menekannya dengan keras, membuat pria itu menjerit dengan keras. Teriakannya bahkan tidak berlangsung lama saat pria bermata elang itu mulai menusuk dengan pisau tajam.

"ARGHHHH... Tolong ampuni aku...AGHH... Tolong..."

"Teriaklah terus teriak lebih banyak, aku suka suara mu berteriak karna kesakitan!"

"Tolong... lepaskan aku...kasihanilah aku sedikit saja!!"

"Kasihan? Apa itu? kurasa aku tidak menemukan kata itu dalam kamusku. Benar kan?"
Kata lelaki bermata elang itu sambil menatap rekan-rekannya yang menggeleng tanda tidak.

"Tidak kau tidak melakukannya."
Kata lelaki itu sambil tertawa jahat, membuat rekannya yang lain ikut tertawa, sedangkan lelaki berambut pirang gelap itu hanya menyeringai, membuat lelaki bermata elang itu terkekeh jahat.

Mafia in Love || JayhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang