Tell me why

118 5 0
                                    

Taesan duduk di taman yang tenang, matahari mulai tenggelam di balik horizon. Dia mengamati daun-daun yang berguguran dari pohon, menandakan bahwa musim berganti. Namun, hatinya merasa terjebak dalam musim yang sama—musim yang penuh dengan rasa sakit dan keraguan.

Satu bulan terakhir, Taesan merasa hidupnya seperti terjebak dalam pusaran emosional yang tak berujung. Ia baru saja putus dengan kekasihnya, Jiwon, seseorang yang telah menjadi pusat dunia Taesan selama beberapa tahun terakhir. Mereka memiliki hubungan yang intens dan penuh gairah, namun, seiring berjalannya waktu, Taesan mulai merasakan ketidakadilan dalam hubungan mereka. Jiwon seakan-akan tidak pernah benar-benar menghargai atau memperhatikan perasaan Taesan.

Selama berbulan-bulan, Taesan berusaha keras untuk memahami Jiwon dan memenuhi harapan-harapannya. Dia melakukan segalanya untuk membahagiakan Jiwon, mencoba menjadi seseorang yang ideal dalam pandangan Jiwon. Namun, dia merasa semakin jauh dari yang diharapkan. Jiwon sering kali sibuk dengan kehidupannya sendiri dan tidak pernah benar-benar memberi perhatian pada Taesan.

Suatu malam, setelah sebuah perdebatan yang panjang, Jiwon meninggalkannya dengan kata-kata dingin. Taesan, yang merasa hatinya hancur, terjebak dalam kebingungannya sendiri. Ia bertanya-tanya mengapa ia terus menunggu seseorang yang jelas-jelas tidak peduli padanya. Setiap usaha yang ia lakukan untuk memperbaiki hubungan mereka tampak sia-sia, dan dia merasa seperti terjebak dalam situasi yang membuatnya semakin terluka.

Saat Taesan duduk di taman, ia merenungkan kembali semua momen bersama Jiwon. Dia ingat bagaimana dia selalu berusaha mengerti dan memenuhi semua keinginan Jiwon, sementara Jiwon sepertinya tidak pernah memberikan perhatian yang sama. Taesan merasa terjebak dalam hubungan yang hanya memberi rasa sakit dan kesedihan, meskipun dia terus berusaha untuk memperbaikinya.

Dengan mata yang memerah dan hati yang berat, Taesan akhirnya memutuskan untuk mengakhiri rasa sakit yang terus-menerus. Dia menyadari bahwa cinta tidak seharusnya membuat seseorang merasa terabaikan atau tidak berharga. Dia harus mulai mencintai dirinya sendiri dan memberi perhatian pada kebahagiaannya.

Taesan bangkit dari bangku taman dengan tekad baru. Dia tahu bahwa melanjutkan hidup dan melepaskan hubungan yang penuh penderitaan adalah langkah pertama menuju pemulihan dan kebahagiaan. Meskipun perasaan sakit dan penyesalan masih ada, Taesan memutuskan untuk fokus pada masa depan dan memberi diri kesempatan untuk menemukan kebahagiaan yang sejati.

Dengan langkah yang mantap, Taesan meninggalkan taman dan melanjutkan perjalanan hidupnya. Dia tahu bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, tetapi dia yakin bahwa dia berhak mendapatkan cinta dan perhatian yang tulus. Saat matahari terbenam, Taesan merasa sedikit lebih ringan, siap untuk menghadapi hari-hari yang akan datang dengan harapan baru dan tekad untuk mencintai dirinya sendiri terlebih dahulu.

TaesanFicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang