Between The Two Roles

59 2 0
                                    

---Dua Dunia Berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




---
Dua Dunia Berbeda

Taesan sering merasa dirinya terpecah menjadi dua dunia. Di satu sisi, dia adalah anak tertua di keluarganya—seorang kakak bagi adik-adiknya di rumah, dengan tanggung jawab besar yang melekat sejak kecil. Tapi, ketika dia bersama BoyNextDoor, posisinya berubah drastis. Dia adalah adik bagi Sungho, Jaehyun, dan Riwoo, tetapi sekaligus harus menjadi kakak bagi Leehan dan Woonhak. Perubahan peran yang terjadi dalam dua dunia ini sering membuatnya terjebak dalam kebingungan dan tantangan emosional.

Di rumah, sebagai anak tertua, Taesan tahu bahwa dia harus menjadi sosok yang kuat dan tegar untuk adik-adiknya. Ia terbiasa menahan beban, menutupi kelemahan, dan berusaha untuk selalu ada saat dibutuhkan. Tapi, saat bersama Sungho, Jaehyun, dan Riwoo, dia bisa melepas tanggung jawab itu, meski hanya sejenak. Mereka adalah orang-orang yang ia hormati, sosok yang lebih dewasa darinya di dunia boyband mereka.

Suatu sore, Taesan duduk di ruang latihan, merapikan alat musiknya sambil berpikir. Terkadang, ia merasa bahwa menjadi kakak dan adik di saat yang sama adalah tugas yang terlalu sulit.

---

Tanggung Jawab yang Tak Pernah Lepas

Di rumah, Taesan selalu bangun lebih awal, menyiapkan sarapan untuk adik-adiknya sebelum mereka berangkat sekolah. Tanggung jawab ini sudah melekat padanya sejak kecil. Ayah dan ibu mereka sering sibuk dengan pekerjaan, jadi Taesan secara alami mengambil peran sebagai pelindung dan penjaga bagi keluarganya. Meski lelah, dia tidak pernah mengeluh. Namun, ada kalanya dia merasa berat—terutama ketika dia sendiri merasa kesepian atau membutuhkan seseorang untuk berbicara.

Namun, di dorm BoyNextDoor, situasinya berubah. Sungho selalu memastikan Taesan makan dengan baik, mengingatkannya untuk istirahat, dan terkadang menggoda Taesan seperti adik kecil. Jaehyun sering mengajaknya bermain game atau berbicara panjang lebar tentang hal-hal yang tidak penting, memberi Taesan rasa nyaman sebagai "adik" yang tidak harus selalu kuat. Dan Riwoo, dengan caranya yang tenang, selalu memberi nasihat saat Taesan merasa tertekan.

"Taesan-ah, jangan terlalu keras pada dirimu sendiri," Sungho sering berkata sambil menepuk bahunya. "Di sini, kau bisa jadi adik juga, bukan cuma kakak."

Mendengar itu, Taesan hanya bisa tersenyum tipis. Meski begitu, di balik senyumnya, ada perasaan cemas yang terus menghantuinya. Bagaimana bisa dia menjadi adik bagi Sungho, Jaehyun, dan Riwoo, tapi di saat yang sama juga menjadi kakak bagi Leehan dan Woonhak?

---

Kakak untuk Leehan dan Woonhak

Sebagai kakak di grup, Taesan merasa bertanggung jawab terhadap Leehan dan Woonhak. Mereka masih muda, dan seringkali masih labil dalam mengatasi tekanan sebagai idola. Taesan tahu, meski dia sendiri masih muda, dia harus tetap memberikan teladan. Dia selalu memperhatikan Leehan dan Woonhak dengan seksama, berusaha memastikan mereka tidak terlalu terbebani.

Suatu hari, setelah latihan yang panjang dan melelahkan, Woonhak terlihat murung di sudut ruangan. Taesan mendekatinya, duduk di sebelahnya tanpa banyak bicara. Setelah beberapa saat, Woonhak akhirnya angkat bicara.

"Hyung, kadang-kadang aku merasa tidak cukup baik," katanya dengan suara pelan, hampir berbisik.

Taesan menatapnya dengan penuh perhatian. "Aku juga merasakan hal itu dulu," jawabnya lembut. "Kau tahu, tidak ada yang selalu merasa cukup baik. Yang penting adalah kita terus mencoba dan mendukung satu sama lain."

Woonhak mengangguk pelan, tampak sedikit lega. Taesan tahu betapa sulitnya menjadi yang termuda di grup, sama seperti yang dia rasakan saat harus menjadi kakak di rumah dan di sini.

Leehan juga sering membutuhkan bimbingan, meski ia terlihat lebih kuat dari Woonhak. Ada kalanya Leehan terlalu keras pada dirinya sendiri, dan Taesan harus mengingatkannya untuk tidak terlalu memaksakan diri.

"Hyung, aku ingin jadi lebih baik, aku ingin sepertimu," kata Leehan suatu kali setelah latihan.

Mendengar itu, Taesan merasa ada beban tambahan. Dia tersenyum tipis dan menepuk kepala Leehan. "Kau sudah hebat, Leehan-ah. Jangan terlalu terburu-buru, kau masih punya banyak waktu untuk berkembang."

---

Konflik Internal

Menjadi seseorang yang harus berperan sebagai kakak di satu sisi dan adik di sisi lain membuat Taesan sering merasa kelelahan. Di satu sisi, ia harus tegar dan menjadi panutan bagi Leehan dan Woonhak, tetapi di sisi lain, dia juga merasa nyaman berada di bawah bimbingan Sungho, Jaehyun, dan Riwoo. Terkadang, peran-peran ini bercampur aduk dan membingungkan.

Ada kalanya Taesan merasa ingin menyerah, terutama ketika tanggung jawab di rumah dan di grup saling berbenturan. Pada hari-hari seperti itu, ia merasa seperti tidak bisa menjadi kakak yang baik untuk adik-adiknya di rumah atau di grup. Namun, Sungho selalu bisa membaca perubahan suasana hati Taesan.

"Taesan-ah, kau tidak perlu menanggung semuanya sendiri," kata Sungho dengan bijaksana suatu malam. "Kita ada di sini untuk saling mendukung. Aku tahu kau punya banyak tanggung jawab, tapi ingatlah, kita semua di sini adalah keluarga juga. Jika kau butuh bantuan, kami ada di sini."

Kata-kata Sungho selalu menenangkan hati Taesan. Dia menyadari bahwa, meskipun dia punya banyak peran untuk dimainkan, dia tidak sendirian dalam menjalani semua itu. Dia bisa menjadi kakak dan adik sekaligus, asalkan dia mengizinkan dirinya untuk menerima dukungan dari orang-orang di sekitarnya.

---

Menerima Kedua Peran

Pada akhirnya, Taesan mulai belajar untuk menerima perannya dalam kedua dunia yang berbeda ini. Dia tahu bahwa di rumah, dia akan selalu menjadi kakak yang harus kuat dan tegar bagi keluarganya. Namun, di BoyNextDoor, dia juga bisa menjadi adik yang mendapatkan dukungan dan kasih sayang dari Sungho, Jaehyun, dan Riwoo.

Dengan waktu, Taesan menemukan keseimbangan dalam dirinya. Dia bisa memberikan kasih sayang dan bimbingan kepada Leehan dan Woonhak, sambil tetap membiarkan dirinya merasa aman dan didukung oleh Sungho, Jaehyun, dan Riwoo.

Di hari-hari yang sulit, Taesan akan selalu ingat bahwa dia tidak harus menanggung semuanya sendirian. Dengan adanya keluarga di rumah dan di grup, dia belajar bahwa tidak masalah menjadi seseorang yang kuat dan lemah pada saat yang bersamaan.

Dan pada akhirnya, dia memahami bahwa peran kakak dan adik yang ia mainkan tidak saling bertentangan, tetapi justru melengkapi satu sama lain—memberinya kekuatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik di dalam keluarga dan dalam grup.

---

End

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TaesanFicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang