|| Sunday x Reader (modern AU) || menyukai seorang RT yang disukai banyak warga Penacony, mungkin aku sudah gila karena menyukai nya. Tapi siapa sangka aku malah disukain balik.
This story wattpad belong(s) to @.Siikantuna, jika terinspirasi bo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Siang kali ini aku merasakan terik matahari yang panas, entah kenapa cuaca hari ini lebih panas dari yang tak di duga. Kota ku—Penacony biasanya berada di 18-20° tetapi kali ini ada 29°. Hari ini libur nasional, murid dan guru dikabarkan libur. SEHARI. saja. Kalender ini pelit sekali, tidak berniat memberikan semua penduduk bumi untuk kalender berwarna merah. Menyebalkan sekali kan, aku harap kalender tidak pelit-pelit amat.
“Siang-siang gini enaknya minum kopi dingin Pak Welt.” kata ku, mencepatkan motor menuju kedai Pak Welt.
Jam 2 seperti sekarang sudah jelas Pak Welt akan buka, kedainya menjadi nomor 1 di kota Penacony karena kopi yang dibuat oleh biji kopi asli. Rasanya bagaikan meminum minuman mewah saat kopi tersebut memijat lidah ku.
Seiring berjalan-nya waktu, aku telah sampai di kedai Pak Welt yang bernama PAINGOPE. Namanya cukup aneh, tetapi siapa yang peduli. Kedai kopi ini selalu menjadi favorit ku bersama Sparkle, Boothill, dan Aventurine. Kami berempat selalu menyukainya, bahkan diam-diam Pak Welt memberi kami VIP kopinya yang tak di jual. Pelanggan setia nih. Bahkan jika kami memesan, Pak Welt sudah hapal betul apa yang akan kami pesan. Mungkin itu adalah kelebihan kami karena menjadi pelanggan setia Pak Welt.
“Pak!” sapa ku, nyengir.
Pak Welt menoleh. Memperbaiki kacamatanya. “Oh, halo (Nama). Biasa?” tanyanya, tersenyum ramah.
Aku mengangguk, pergi ke meja kursi yang kosong. Duduk. Membuka laptop milikku, mulai melanjutkan aktivitasku membaca novel, sebentar lagi aku akan face call dengan Sparkle, Aventurine, dan Boothill. Jika mereka bertiga sudah mengetahui aku disini, gas tancep Sparkle akan pergi kesini. Dengan Aventurine yang nebeng. Boothill? Dia cukup jalan, mengingat rumahnya dekat.
“Halo, Mas Sunday.”
Aktivitas ku terhenti mendengar suara lengking seorang gadis yang lebih muda dariku. Mataku melirik ke kiri. Melihat seorang remaja seperti usia 17-18, rambut yang terurai, baju oversize kuning, celana sependek paha. Aku berhenti melirik sang gadis, pergi kelainnya.
Rambut perak sebahu yang halus dengan poni yang disisir ke kiri, iris mata yang ke-emasan tersebut, dan sayap yang sama dibelakang telinganya. Benar kawan, dia Sunday. Pak RT di RT 2. Ngapain dia main di RT 3? dasar. Aku berhenti melirik, mulai memencet facecall dan mengundang ketiga teman baik ku. Perlahan-lahan mereka masuk, kecuali Boothill.
“Mana si ngiha?” tanya Aventurine, membuka topik awalan di face call.
“Ngapa? nyariin kau, Ven?” kata Sparkle. Mengecek masker wajah yang baru saja ia pakai.
“Ya Kep—”
Sebelum Aventurine melanjutkan perkataanya, aku terjatuh seraya Boothill berlari kencang dan melompat ke arah ku. Duduk di kursi milikku. Si sialan ini, benar-benar menyebalkan. Sialan lagi, aku malu. Jatuh di publik. Pak Welt bahkan berdehem, dan Sunday si Pak RT ikut menoleh, begitu juga dengan pelanggan lain.
“Hah! Kangen kan lu sama cowok terganteng ini!” tawa Boothill. Menghiraukan tatapanku.
Wajah ku memunculkan semburat merah di wajah. Bukan salting, aku malu. Si Pak RT menghampiri ku sambil tersenyum.
Jelek sekali pandangan pertamanya nanti.
***
Orang cantik, ganteng, manis. Anda, Berkilau (Sparkle), Ngiha, Venven
Hari ini.
@ngiha DASAR BEDEBAH | MENYEBALKAN, NGIHA, GGGGGGGGGGGGRRRRRRSSHSSHRHBSBSBSSBBSGGG HEEEEEEEEEEEEEERRRRRRGHHHHHHHSHSJWIWJWKWKWKSKFFKKFKXKSKSKSKSMSM √√
Berkilau (Sparkle) | Menyeramkan sekali, (Nama). Kau pasti tertular kegilaannya Ratio mengenai IPA. √√ | 🤣🤣🤣 √√
Apa yang lucu. | √√
Venven | kau menakutkan sekali, (Nama). Awas Sunday suka. Aku dengar dia suka orang yang menakutkan. √√
