04. Ketempelan, Caelus mampir.

38 9 10
                                    

Semakin berjalannya waktu, aku dan Sunday semakin dekat bahkan akrab

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semakin berjalannya waktu, aku dan Sunday semakin dekat bahkan akrab. Walau aku masih kesal terhadapnya entah kenapa. Tetapi, kali ini Sunday aneh sekali. Bahkan Robin adiknya saja pasrah entah kenapa. Sunday menjadi..

..lebih nempel ke aku?

Itulah pertanyaanku. Entah apa yang membuat sang kepala ayam ini menjadi nempel seperti cicak yang menempel di tembok, apakah ini efek kemarin ia membelanjakan ku makan dan minuman? Tidak mungkin juga toh.

Hari ini adalah hari selasa. Hari kedua murid-murid menjalankan aktivitasnya sebagai pelajar. Contohnya sekarang, aku menatap murid-muridku yang banyak tantrumnya. Dasar murid, tidak bisa tenang sedikit saja.

Ada yang berbicara entah berentah, ada yang sedang bermain, ada yang menggambar, tidur, dan hal lain-lain.
Jangan tanya mengapa, ini sedang istirahat ey.

“Kemarin aku ada ngasih tugas ke kalian tidak sih?” tanya ku.

Sebagian muridku menoleh, “Nggak..” sahut mereka.

“Oh ya?”

“Iya Bu—”

“Ada Bu! yang ngasih tugas matematika rumus persegi panjang itu Bu!” sahut salah satu muridku. Semua menatap sinis ke arahnya, ekspresi mereka seolah-olah bilang 'Ngapain dikasih tau, kocak!' aku tahu persis hal ini. Kemungkinan mereka belum mengerjakan.

“Nahh, terimakasih Usep.” kataku, tertawa lebar.

“Aish, Ibu, aku belum kerjakan!” sahut salah satu muridku.

“Yaah, derita lu. Kerjakan sekarang, harus selesai sekarang.” kata ku.

Semua mengangguk. Mengeluarkan buku tulis matematika, dan mengerjakannya.

***

“Sparkle! Nongkrong ditempat biasa yuk!”
“Gas!”

“Sparkle! Nongkrong ditempat biasa yuk!”“Gas!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penacony, 15:25

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penacony, 15:25. 20°

Sebenarnya ya Kle. Kalau boleh resign, aku udah lama resign jadi guru. Tapi, kaya sayang aja. Murid-murid ku suka tuh lihat aku, senang. Daripada mereka lihat mukanya Ratio, si Ratio jam kosong aja ngajar IPA, padahal jam kosong. Kalau gak salah, dia ngajar anak kelas 6B.”

Aku bercerita kepada Sparkle, lagi. Kami di tongkrongan biasa, belakang kampus lah. Kami nongkrong tidak hanya untuk mengobrol karena stress tugas dikasih Pak Dosen pencinta burung sampai burung nya masuk ke rambut. Yaa, nanya-nanya basi saja mungkin—sekalian membicarakan Sunday yang nempel padaku. Karena aku mengunakan kekuatan yang seperti di TokTik jadi kami tidak berduaan saja—we'll use the power of friendship.

Ya, artinya ada Aventurine, Boothill, dan satu lagi membar. Member baru. Ratio a.k.a Veritas Ratio. Anak jurusan kedokteraan juga namun jarang kelihatan karena ia sesi pagi, memang fek fren. 

“Ratio ngajar disekolah yang sama kamu, (Nama)?” tanya Sparkle, mengambil donat yang diberi oleh orang yang naksir dengan Sparkle.

“Yahh, begitulah. Biasa fans ai emang begitu.” jawab ku datar.

Sparkle memutar mata malas. “Ow. Kalau fans mah sesi kuliah juga bareng kamu, kocak.”

“Kamu kaya sirik aja asli sama aku.”

“Ogah sirik sama orang yang ketempelan Sunday.”

Aku melotot. Apa dia bilang? Ketempelan Sunday? Idih! Mana mau, takut banget.

Hellooooo ladies!

Aku menoleh ke arah Sparkle. Aku tahu persis siapa pemilik suara ini, tanpa melihat batang hidungnya pun aku sudah mengenal orang ini. Orang yang hobi cengegesan saat kami satu SMA. Siapa lagi kalau bukan Caelus. Orang hobi cengegesan kalau ada yang jatuh!

“YAH KOK ELU” kejut Sparkle. “Padahal aku kira kerbau makan sayur.” lanjutnya

Lambemu, Sparkle.” kata ku, mengambil segelas matcha yang disediakan tadi.

“Ya bukanya senang, malah ngatain si topeng gila.” Caelus ikut duduk, disamping Sparkle

“Kamu yang topeng gila.” sahut Sparkle malas, mengambil donat selanjutnya lagi.

“Yang dari dulu SMA kalau ada teater kamu loh yo yang selalu ikut sambil pakai tuh topeng!” Caelus

“Ya itu kan pas SMA! sekarang udah KULIAH! k-u-l-i-a-h!”

“Yaa kek cewek aja, PMS ya?” kata Caelus lagi. Emang benar-benar Caelus teman paling mengesalkan.

“...Seterahmu, Cae.”

Hening beberapa saat. Aventurine dan Boothill menghilang, entah kemana kedua bocah itu. Katanya mau ketemu Dosen dahulu baru nongkrong.

“Ikan-ikan apa yang makan hiu? Kamu! Hahahaha..” Caelus. Ya, memang sudah terdeteksi orang gila. Teman saja gila, takut jodohku bisa aja gila, atau malah pasien RSJ. Amit-amit!

“Garing.” sahut ku dan Sparkle.

.

See u at next chap

Ini tuh emang belum masuk romance, karena... Ya gitu, mungkin dichap 6/7 udah mulai bareng Sunday, as friend dulu......... Palingan chap 5 nya msih soal teman (Nama) cmn bkl ada trio stellaron (ya if u know who they aree..

Pak RT! || Sunday x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang