𝐋𝐓𝐖𝐘𝐋 06 - Singkat, Padat, Wleowleoo

1.3K 46 2
                                    

Bacanya sampai bawah ya ada a/n penting soalnya!! WARNING : 18+ AREA!!

Bukan Grayson Richard Emmanuelle namanya jika masih mau mengalah; pria dua puluh lima tahun itu tak sedikitpun memedulikan permohonan Eirenne yang meminta untuk menghabiskan terlebih dahulu pasta pesanannya.

"Papa Gray! Ahhh!!"

Keduanya menjadi pusat perhatian. Bagaimana tidak Eirenne digendong seperti karung beras dan Gray dengan santainya berjalan melewati meja-meja megah lengkap bersama orang-orang yang menempatinya.

"What's wrong with him?" Seorang perempuan berambut pirang di meja yang baru dilalui pun bersuara. "Kenapa dia membawa pasangannya seperti itu?"

Gray dengar tetapi memilih untuk tak peduli. Kejadian barusan pun terulang dan kini seorang pria paruh baya menghadang jalannya. He's so fvckin' old money dude! Mungkin jika Gray sudah tak lagi muda dan sudah beruban penampilan ia akan seperti pria di hadapannya saat ini.

"Is she still alive?" tanyanya dan Gray menangkap kepanikan serta kepedulian di pandangan pria tersebut.

"Yeahh she is," jawab Gray.

"Honey?" Seraya menepuk pelan bokongnya Eirenne yang membuat mantan istrinya itu mengerang.

"Ahh, iya?" Eirenne mengangkat kepala di punggung Gray meskipun tak terlihat di pandangan Gray.

Pria dewasa di hadapan Gray menghela napas lega. Kepanikan serta kekhawatiran yang menyerangnya kini memudar.

"Thank God. Saya khawatir dia kenapa-kenapa. Maaf terlalu lancang."

"It's ok she's my wife," kata Gray lagi-lagi mengklaim Eirenne sebagai istrinya yang kembali membuat Eirenne mengangkat kepala karena terperanjat tatkala mendengarnya.

Langkah lebar milik Gray kembali menapaki lantai beralaskan karpet merah megah dalam Victoria's Restaurant. Tak peduli lagi dengan pria paruh baya barusan yang baginya sangat konyol.

"Ahh pusing Papa Gray," adu Eirenne karena sedari tadi kepalanya dipaksa berada di bawah. Punggung kokoh milik Gray dicecar pukulan bertubi-tubi sebisanya sebelum tiba di parkiran.

Eirenne diturunkan dari gendongan. Satu detik kedua kakinya menginjak aspal tiba-tiba saja perempuan itu goyah; kelimpungan-karena masih pusing.

"Sayang!" Sigap; Gray menangkap tubuh Eirenne yang hendak jatuh. Perempuan cantik dua puluh dua tahun itu pun refleks mengeratkan pegangannya pada tangan Gray.

"Ahh tuhkan Papa Gray sih! Udah gue bilang pusing tetep aja gak diturunin," kesalnya seraya berusaha berdiri dengan normal.

"Tapi gak sepusing gue waktu ngandepin sikap lo yang keluar masuk bar hampir tiap hari."

Eirenne mengunci tatapan Gray yang balik membidik. Ia tahu itu sebuah sindiran untuknya dan Gray juga tahu jika Eirenne memang menyadari perkataannya.

"Bahas aja terus sampe gue hamil kembar lima. Bahas terus bahas!!" Eirenne memukul dada Gray dan memilih untuk sedikit mundur guna menciptakan jarak.

"Itu fakta yang gak bisa dibantah, Sayang."

"Sayang, Sayang. Kalo masih Sayang nikahin gue lagilah!"

"Gampang kalo masalah itu yang penting gue dapet penutup makan malam dulu kaya yang lo janjian tadi," ucap Gray seraya menyentuh area kewanitaan Eirenne tanpa permisi.

Refleks mantan istrinya itu mundur seraya menutupi area yang barusan Gray sentuh. Kedua bola matanya melotot seraya menatap sekitaran.

"Papa Gray ihh!" pekiknya tertahan. Ia kembali menangkap sekitaran takut-takut ada yang memperhatikan. "Tangannya!"

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐓𝐇𝐄 𝐖𝐀𝐘 𝐘𝐎𝐔 𝐋𝐈𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang