Bab; 02-

207 32 0
                                    

╭──────༺♡༻──────╮
Bab; 02-
╰──────༺♡༻──────╯

-Happy Reading-

Suasana canggung, Alevario menatap datar pada orang dihadapannya yang terlihat terpokus pada tumpukan berkas yang menggunung.

"Bagaimana keadaan mu?" Seorang pria dewasa yang terlihat lesu dengan wajah kusut duduk di depannya yang terhalang tumpukan dokumen yang lumayan tinggi.

"Baik." Alevario hanya menjawab singkat.

Pria yang berada dihadapannya adalah ayah kandung dari Alevario Megalos Thanos, seseorang yang menjadi awal mula kehadiran Alevario.

'Baru juga login sudah dihadapkan dengan bos wilayah musuh ini mah.' Batin Alevario.

Kembali beberapa saat yang lalu,

Setelah makan, mandi, dan segala persiapan nya, Alevario memilih untuk duduk di sofa dengan dibantu kepala pelayan.

Dia mulai membaca buku-buku yang dibawakan kepala pelayan, mulai dari buku sejarah benua, Kekaisaran, kerajaan, kota, bahkan sejarah sebuah desa.

Benar-benar lengkap.

Alevario asik membaca dengan serius, namun lama-kelamaan dia merasa aneh dan seolah-olah tersadar akan sesuatu.

"Apa ada yang kamu butuhkan lagi Sen?" Ternyata keberadaan Sen lah yang membuat nya merasa aneh sedari tadi.

Biasanya Sen akan pergi setelah selesai membantunya, sebab ada banyak pekerjaan yang dikerjakan pria tua itu karena jabatannya yang sebagai kepala pelayan.

Tapi sekarang Sen terlihat santai memperhatikannya membaca bahkan Alevario pun sampai tidak sadar dengan kehadiran nya.

Senyuman Sen mengembang hingga menimbulkan firasat tidak enak untuk Alevario.

"Tuan besar memerintahkan saya untuk membawa tuan muda bertemu dengannya."

'What the fu**' batinnya mengumpat.

Alevario merasa dunianya seakan berhenti. Jantungnya berpacu dengan cepat bahkan terlalu cepat untuk seseorang yang gugup.

Namun wajahnya tenang, seolah berita itu bukanlah masalah yang besar.

"Ada perlu apa memangnya?" Setelah menenangkan diri, dengan wajah datar andalannya Alevario sekali lagi bertanya.

Alevario atau Ricky adalah orang yang sempurna tanpa celah begitulah seharusnya.

Tapi pada waktu tertentu Ricky akan tanpa sengaja menunjukkan kelemahannya, itupun jika kamu mampu menyadarinya.

Karena itu orang yang benar-benar membencinya harus bisa memperhatikan Alevario dengan rinci agar dapat menemukan celah kelemahannya.

"Ada yang ingin di bicarakan tuan besar kepada anda tuan muda."

"He, tumben sekali. Biasanya juga tidak ada yang seperti ini." Alevario menanggapinya dengan santai.

Namun tidak dengan pikirannya yang kacau karena hal yang mendadak ini.

Sen hanya tersenyum ramah mendengar perkataan Alevario.

Dan begitulah bagaimana keadaan canggung dan sulit ini tercipta.

"Apa yang membuat anda memanggil saya kemari tuan besar?" Sebuah panggilan terdengar yang membuat tuan besar sekaligus kepala keluarga Marquis menengadah kan kepalanya menatap putra bungsunya aneh.

"Tuan besar?" Gumam Marquis Xaverio.

Entah mengapa dirinya merasa aneh akan panggilan baru putranya itu.

Walaupun jarang bertemu biasanya Alevario akan tetap memanggil nya dengan sebutan ayah saat bertemu.

"Apa yang anda butuhkan tuan besar?" Alevario sebenarnya mendengar gumaman Marquis namun dia memilih untuk tidak perduli.

Mau bagaimana pun hubungan tubuh ini dengan Marquis, Ricky tidak peduli itu semua. Yang jelas ini sekarang tubuhnya, dan dia adalah Ricky yang hidup sendiri bukan Alevario.

Memang Ricky menghormati Marquis sebagai ayahnya Alevario namun hanya sebatas itu.

Ricky sama seperti Alevario dia tidak mengharapkan apapun dari Marquess namun Alevario masih memanggil nya ayah namun tidak dengan Ricky.

Tbc...

Hai guys I'm back,

Bagaimana menurut kalian untuk chapter kali ini?

Jangan lupa vote and komennya ya,

Karena itu penting untuk kelanjutan cerita ini,

Next?

I Became The Son Of A Marquis In Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang