Bab; 01-

2.2K 199 4
                                    


╭──────༺♡༻──────╮
Bab; 01-
╰──────༺♡༻──────╯

Ricky Alevario Magnus pemuda tampan dengan wajah datar andalannya, sifat dan sikapnya yang dingin membuatnya semakin terlihat cool.

Namun dari semua itu yang paling mempesona darinya adalah prestasi,

Anak laki-laki dengan talenta dan bakat yang luar biasa. Akademik oke, non akademik pun juga oke.

Anak Olimpiade kimia, fisika, bahkan matematika. Pemegang juara disetiap tahunnya. Begitupun dengan olahraga basket, voli, Ricky selalu membawa juara bagi sekolahnya.

Dengan kesempurnaan seperti itu banyak sekali anak perempuan yang menyukainya, mulai dari dalam hingga luar sekolah.

Namun dari semua kesempurnaan itu tentu ada celah yang menunjukkan kelemahan yang dimiliki Ricky.

Dengan kelemahan itulah, Ricky harus berakhir dan bertemu dengan orang yang menciptakannya.

Kembali pada pangkuan hangatnya tanpa bisa merasakan sakitnya lagi kehidupan, ya harusnya seperti itu.

"Hah-" helaan nafas terdengar singkat, Ricky yang seharusnya sudah tiada malah berakhir didalam tubuh tuan muda bangsawan yang diabaikan oleh keluarganya Alevario Megalos Thanos.

"Tidak peduli apapun, untuk kehidupanku kali ini. Aku akan hidup untuk diriku sendiri, bukan orang lain."

Suara ketukan pintu menyadarkan Alevario dari dunia pikirannya, diikuti suara ramah seorang pria tua yang dilihatnya saat pertama kali bangun.

Kepala pelayan yang mengasuhnya sedari kecil Sen.

"Selamat pagi tuan muda. Apakah anda sudah bangun?!" Suaranya terdengar ramah dan menenangkan bahkan senyuman nya begitu hangat.

Tapi itu untuk Alevario, bukan untuk Ricky. Karena jiwa Ricky tau seperti apa wajah asli pelayan tua yang akan dia hadapi.

"Masukkan Sen, aku sudah bangun." Alevario duduk dengan bersandar di sandaran kasur.

Walaupun sudah satu hari bangun, Alevario masih belum bebas menggerakkan tubuhnya karena masih kaku.

Pintu terbuka menampilkan pria tua dengan senyuman yang begitu lebar, tatapan matanya begitu hangat namun terlalu banyak hal yang juga disembunyikan di sana.

Kepala pelayan Sen datang dengan troli yang setengahnya berisi penuh dengan makanan dan setengahnya lagi tumpukan buku yang lumayan tinggi.

Buku sejarah. Buku yang di minta Alevario setelah dirinya tersadar dari koma tiga bulannya.

Sebenarnya tidak ada hal yang aneh karena Alevario memang suka membaca, tapi kebanyakan buku yang dibaca Alevario adalah buku tentang bisnis dan lainnya, bukan sejarah.

"Saya akan menyiapkan air mandi anda tuan muda." Sen berlalu setelah mempersiapkan makanan dan membiarkan Alevario makan sendiri.

Alevario hanya berdehem menanggapi kepala pelayan Sen.

Makanan yang disajikan cukup menggugah selera Alevario.

Satu potong steak setengah matang, satu mangkuk bubur putih, satu piring soup, dan secangkir teh yang dipadukan dengan perasan lemon, juga terdapat secangkir susu dan puding sebagai makanan penutup.

"Selamat makan." Alevario mengatupkan kedua tangannya, bukan berdoa tetapi dia hanya bersyukur atas makanan yang diberikan dan dilimpahkan kepadanya.

Satu sendok bubur putih masuk kedalam mulut, walaupun hambar Alevario masih dapat merasakan sedikit rasa yang berbeda dari bubur yang dibawakan nya satu hari yang lalu.

"Mensyukuri atas apa yang kita dapatkan adalah hal utama yang harus dilakukan."

Setelahnya hanya ada suara dentingan sendok dari dalam kamar.

Alevario makan dengan tenang dan ditemani kepala pelayan Sen yang sudah selesai mempersiapkan air mandinya.

Tbc...

Hai guys

Terimakasih karena sudah membaca cerita ini, dan aku harap kalian menyukai cerita ini.

Jangan lupa vote and komennya ya🤗

Saya menerima berbagai macam kritik dan saran, tapi untuk membangun bukan untuk menjatuhkan.

Saya harap kalian dapat menjaga ketikan-ketikan kalian karena itu bisa saja menyakiti saya atau orang lainnya.

Itu saja, saya harap kalian menyukai cerita ini.
Dukung author dengan vote dan komen di cerita ini.

Jangan lupa juga follow akun author ya guys.

Salam hangat nya guys....

I Became The Son Of A Marquis In Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang