kecelakaan

152 25 2
                                    

Senja pun tiba, usai dari rumah sakit thorn belum siap untuk pulang kerumah. Jadi dia memutuskan untuk  pergi ke taman dulu untuk bersantai.

Thorn duduk di salah satu bangku taman seraya menatap orang orang yang berlalu lalang.

Banyak orang. Ada yang menikmati sanset bersama pasangan masing masing, ada yang bermain bersama keluarganya.

Melihat itu Thorn tersenyum sambil menatap langit yang kini berwarna oranye bercampur dengan warna biru yang indah.

Thorn:"kapan ya Thorn bisa kayak gitu, pengen banget sekeluarga piknik di taman. Tertawa, tersenyum.. Seperti dulu.

Langit semakin gelap seiring berjalan nya waktu, Thorn membuka layar ponsel nya yang menunjukkan pukul 7 malam.

Ia bergegas naik ke motornya dan berkendara pergi.

Banyak kendaraan yang berlalu lalang  di jalan raya karna belum terlalu larut, Thorn pun menarik gas dengan tujuan agar bisa pulang secepatnya.

Belum sampai di lampu merah tiba tiba..

Zingg-

Pusing menghantam kepala Thorn seperti di tusuk ribuan jarum, ia pun segera menghentikan motornya untuk mencari aman.

Ia melepas helm nya dan memegang kepalanya dengan erat

Thorn:"ugh..sakit..apa yang-"

Thorn seketika mematung, matanya terbelalak ketika melihat ke belakang dimana sebuah truk sedang melaju kencang ke arahnya.

Terlihat supir truk yang dengan panik tidak kepalang terus menekan klakson berkali kali, untuk memberitahu pengendara di depannya agar segera menghindar.

Tabrakan tak bisa dihindari, truk pun menabrak bagian belakang motor Thorn dengan keras yang menyebabkan sang pengendara terlempar jauh sebelum akhirnya menghantam aspal dan terbentur trotoar di bagian kepala.

Pandangan thorn seketika memburam, cairan berwarna merah di mana mana. Membuat tubuh Thorn seakan hampir tenggelam oleh genangan darah nya sendiri.

Ia sempat mengucapkan satu kata tolong sebelum akhirnya menutup mata dan pingsan di tempat,

Terdengar suara bising dari sirine ambulan dan beberapa pengendara yang kebetulan melewati jalan itu

Thorn segera di angkut ke dalam ambulan untuk di bawa ke rumah sakit.

Terlihat juga beberapa polisi yang datang untuk mengamankan lokasi kejadian.

Di rumah

Yang lain masih sibuk mencari sesuatu untuk memastikan kalau memang ada yang Thorn sembunyikan dari mereka

Blaze:"udahlah kak, kita udah nyari selama tiga jam lebih! "

Sebenarnya udah termasuk istirahat.

Solar:"sabar lah kak laze, ini kan demi kak Thorn"

Blaze:"tau gitu mending gue ga usah setuju tadi buat nge geledah kamar Thorn "

Gempa:"nyesel sendiri kan, udah diem aja"

Halilintar melihat sepucuk kertas yang terselip di ranjang milik Thorn. ia mengambil nya, kertas itu terlipat tapi masih terlihat tulisan di bagian atas yang menunjukkan bahwa itu surat dari rumah sakit.

Di landa oleh rasa penasaran yang kian memuncak Hali pun dengan perlahan membuka kertas tersebut..

Tring tringg

Tiba tiba saja ponselnya bergetar menandakan ada yang menelfon, dia berdecak sebelum meletakkan kembali kertas itu dan mengangkat ponsel.

Thornie

Nama dari sang penelepon, ia mengangkat nya dan menempelkan ponsel ke telinga nya.

Halilintar:"halo Thorn? Kenapa belum pulang? Kerja kelompok nya belum selesai kah? "

Terdengar balasan dari seberang   telfon, yang pasti itu bukan suara Thorn, aneh kan? Hali pun berasumsi kalau mungkin saja ponsel Thorn di curi atau hilang. Tetapi setelah mendengar suara dari dalam telfon dirinya pun seketika mematung.

Adiknya yang penasaran pun segera berkumpul berkerumun di dekat Halilintar.

Gempa:"kenapa kak? Kok tiba tiba diem? "

Solar"siapa yang nelfon?"

Blaze:"pacar lu ya?"

Taufan:"sembarangan lu kalau ngomong. Orang judes kayak kak hali mana ada punya pacar, yang ada pacarnya kabur karna kak Hali nyeremin"

Gempa:"bisa diem ga? "

Taufan:"iya maap"

Ice:"jadi.. Siapa? Kok kak hali ga ngomong?"

Halilintar:"ambil kunci mobil, kita kerumah sakit SEKARANG!"

mendengar nada bicara hali yang tiba tiba meninggi mereka pun segera bergegas bubar untuk pergi sesuai perkataan Halilintar.



Jeng jeng! Udah lama ga up:)

Gimana gimana seru ga? Mohon di maaf kan kalau mungkin pengucapan bagian Thorn kecelakaan itu mungkin agar terlalu sadis:v

Tapi author suka(˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)

Sebenarnya ini tuh babnya panjang, cuma karna ada sedikit masalah jadi ilang.

Padahal tinggal di publish..

Jadi author tulis ulang dengan ingatan seadanya:)

"Thor kapan lanjut? "" Thor lanjut dong greget ama lanjutannya"

:)...

Jadi ges, author tuh lagi bertarung dengan musuh abadi. Yaitu..tugas sekolah:)

Hayo siapa disini yang musuhan ama tugas sekolahnya, ges?

Oke gitu aja.

See you in the next chapter~~

CANCER COVERED BY THORN'S SMILE🥀💐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang