19

55 3 3
                                    

Mikey perlahan mulai membuka matanya saat merasakan sesuatu yang besar menimpa tubuhnya. Nafasnya sedikit sesak karena pria besar yang berada di atas tubuhnya. Mikey perlahan duduk dari tidurnya.

Pria bertubuh besar di atasnya membuka matanya saat merasakan gerak dari Mikey. Bukannya berpindah, ia hanya berganti posisi menyesuaikan dengan posisi Mikey.

Mikey bersandar pada bantal yang berdiri karena menopang pada kepala kasur. Ia menatap pria yang tertidur di atas perutnya.

Pria itu bergumam, "masih sakit?" Pertanyaan itu tidak dijawab oleh Mikey. Ia hanya diam saat Draken bertanya.

Draken kesal saat tidak mendengar jawaban dari Mikey. Ia bangkit dan menatap Mikey. Dapat ia lihat tatapan Mikey yang lelah dan tak berdaya.

Draken menghela nafas, ia turun dari kasur itu dan berdiri di samping Mikey, "kau maish marah karena bayimu hilang?" Draken mendekat ke arah Mikey dan mengangkat dagu pria kecil di hadapannya.

"Kita bisa membuatnya lagi" Salah satu kaki Mikey ditarik agar ia lebih dekat dengan Draken. Mikey berpegangan pada bahu Draken tanpa menatapnya.

Salah satu tangan Draken berada di pinggang Mikey untuk menahannya agar tidak menjauh dari dirinya. Ia mendekati leher Mikey dan mencium aroma yang keluar dari tubuh Mikey.

Mikey sedikit mendorong saat Draken mulai bermain dengan area sensitifnya. Helaan nafas berat dapat terdengar oleh Draken. Ia mengetahui bahwa mikey menolak hal yang akan mereka lakukan selanjutnya. Namun Draken masa bodoh, ia tidak mempedulikan apa yang dirasakan Mikey.

"Hentikan.. Aku muak" ucap Mikey.

"Muak?" Draken menarik rambut Mikey yang terurai. Ia mendorong Mikey hingga membuatnya terjatuh di hadapan Draken. Draken menatapnya dengan kesal, "ingatlah.. Kau budak, hanya budak. Kau tidak berhak bicara seperti itu"

Mikey hanya menghela nafas saat Draken mulai memaksa dirinya untuk berhubungan intim.

🍃🍃🍃🍃🍃

Draken meninggalkan Mikey yang masih tanpa busana. Ia pergi ke pemandian air panas kediamannya, "ingatlah, kau budak. Kau tidak memiliki hak untuk mengucapkan kata-kata seolah kau adalah penguasa." 

Mikey hanya diam saat Draken mengatakan itu. Ia berdiri dari tidurnya, tubuhnya sedikit sempoyongan saat mencoba berjalan mengambil pakaian dirinya yang dilempar oleh Draken tadi.

Mikey pergi ke ruang makan untuk mengisi perutnya yang kosong. Ia menahan tubuhnya dengan tangan yang menempel pada dinding sebagai topangan. Kepalanya berdenyut setiap kali ia melangkah. Ia merasa sakit di tubuhnya/

Rasa perih di bagian belakangnya, sakit karena lebam beberapa hari lalu, dan beberapa 'tanda yang dibuat oleh Draken. Lelah, hanya itu yang ia pikirkan.

Bugh!

Tubuhnya terjatuh karena salah satu tangannya tergelincir. Ia menatap lantai di bawahnya. Tatapannya yang lesu berganti menjadi tatapan sedih. Gumpalan air mata dirinya jatuh ke lantai. Ia menangis tanpa suara dan membuat tenggorokannya tercekat, dadanya terasa sesak.

Mikey tidak menyadari bahwa ada pria yang memerhatikan dirinya dari awal ia keluar kamar sampai ia menangis dalam diamnya sekarang ini, "aku tidak pernah melihatmu seperti ini." Pria itu menggendong tubuhnya ala bridal style. 

Mikey terkejut saat tubuhnya dengan mudah diangkat dengan mudah. Ia tidak berani menatap pria itu, ia menatap ke arah lain karena malu. 

Pria itu membawanya ke pemandian air panas. Dengan kelembutan yang sudah lama tidak ia dapatkan membuat dirinya perlahan luluh sesaat. Namun semuanya menjadi lenyap saat ia menatap wajah pria itu. Rahang tegas, dan mata tajam yang mengarah ke dirinya itu membuatnya semakin membencinya.

"Kenapa?" tanya pria itu. Draken dapat melihat dengan jelas tatapan mata Mikey yang berubah saat menatap wajahnya.

'Apa ini? Apa wajahku terlalu tampan sehingga rautnya berubah seperti itu' batinnya.

Ia perlahan meletakkan Mikey di sisi air panas itu. Ia hanya menatap Mikey, namun kedua lengan dirinya melingkari pinggang Mikey. Tubuhnya menempel pada Mikey dan tatapannya tidak lepas dari Mikey. 

Mikey menghela nafas. Ia mengelus-elus kepala Draken, hal yang sering ia lakukan ke Emma dulu, "hentikah sikapmu yang kekanak-kanakan" ucapnya.

Draken semakin erat memeluk Mikey, "tidak.." Ia menenggelamkan wajahnya di perut Mikey. 

"Aku ingin kau tidak membahas Emma lagi... Wanita itu adalah kelemahanku, aku tidak ingin menyakiti dirimu. Jadi aku mohon, jangan membuatku melukaimu." Mikey hanya diam mendengarnya. Kesal, tapi ia tidak bisa berbuat apa pun saat Draken sudah bicara seperti itu.

Entah mengapa, ia merasa dirinya adalah pelampiasan dari Draken. Ia juga merasa bersalah jika Draken sudah seperti itu. Bagaimana pun, pria yang di hadapannya saat ini adalah tunangan adik kecil yang sangat ia sayangi. 

"Pilih... Aku, atau Emma" ucapnya.

Draken mencengkeram baju Mikey, "diamlah.." 

"Katakan.." Karena kesal, Draken mencekik leher Mikey. 

"Apa kau tuli? Kau bisa bahasa manusia?" Cengkeraman di leher Mikey semakin erat. Mikey menutup matanya karena sudah pasrah dengan hidupnya. Tujuan hidupnya semakin menghilang dan sirna sejak ia bertemu dengan Draken.

Wajah itu dapat dilihat dengan jelas oleh Draken sehingga ia melepaskan cengkeraman itu dari leher Mikey, "kau belum boleh mati. Tenang saja, aku akan membunuhmu jika aku sudah bosan denganmu."

 Draken menarik tangan dan mengangkat pinggul Mikey supaya menjadi lebih dekat dengannya, "pilih, tetap bersamaku.. Atau wilayahmu menjadi milikku. Aku sudah begitu sabar denganmu selama ini. Dan kau beruntung, aku tidak membunuhmu dari awal."

Draken menggigit daun telinga Mikey sampai mengeluarkan cairan merah karena gigi tajamnya miliknya. Ia menatap wajah indah di hadapannya, "aku menyukaimu."

Mikey menatap pria itu, 'bohong, kau menyukai tubuhku' batinnya.


TBC
Haloo semuaa, maaf yaa lama up nyaa.. author sibuk banget di rl.
Thank youu yang masih baca ini padahal udh bukan zamannya. Author juga lanjutin ini biar end aja, jadi ga gantung.
Jangan lupa Vote or Komen.
Dadaaa
🍃🍃🍃

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Raja Ku yang KejamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang