10 flashback on

143 12 1
                                    

Saat ini kekuasaan ada di tangan Shinichiro. Ia adalah Abang dari Sano manjiro atau yang biasa kita kenal Mikey.

"Oh? Jadi.. kau adalah tunangan Emma? Apa yang kemampuan mu? Dan apa yang kau cinta darinya Emma?." Ucap Mikey yang sedang mengintrogasi tunangan sang adik, Sano Emma.

"Manjiro.. jangan terlalu mengintimidasi dia." Manjiro adalah orang yang selalu kita kenal sebagai Mikey. Mikey yang mendengar ucapan izana merasa bahwa ia menyetujui pernikahan itu dengan gampang tanpa mengenal nya lebih dulu. Mikey adalah Abang yang posesif pada adiknya sendiri.

"Apa? Kau ingin Emma terluka?." Emma tersenyum kepada sang kakak, "aku tidak akan terluka, draken adalah orang yang baik.. percayalah." mata Mikey menatap kearah tunangan Emma, atau draken dengan tajam.

"Bagaimana kau bisa yakin kalau dia tidak ada akan menyakitimu?." Kali ini Sano Shinichiro yang angkat suara. Ia kembali berkata kepada mikey, "dan manjiro, kau jangan seperti itu."

"Namaku ryuguji Ken, tetapi sering dipanggil draken. Kekuatanku, tidak sebesar dirimu. Tetapi aku berjanji pada kalian semua untuk menjaga emma! Aku berjanji!" Ucapan penuh keyakinan itu membuat kedua Abang Emma setuju, tetapi tidak dengan Mikey

Mikey tetap meragukan kemampuan draken, mau bagaimana pun? Adiknya adalah wanita paling berharga dirumahnya

"Aku setuju. Tetapi, jika kau membuat air mata adikku keluar. Maka aku tidak segan segan untuk memenggal kepalamu" ujar izana sambil mengeluarkan kekuatannya. Itu hanya peringatan bagi draken untuk tidak berbuat macam-macam pada adik perempuannya

"Aku setuju. Seperti yang dibilang izana tadi, aku tidak segan-segan membuat kepalamu terpenggal jika membuat Emma menangis" terlihat kilat yang keluar dari mata Shinichiro

Mikey masih meragukan draken, "aku masih meragukan dirimu. Tetapi, aku tidak bisa memaksakan apa yang telah Emma pilih untuk kehidupannya" Mikey pun beranjak pergi dari sana

Emma tersenyum kepada mikey karena telah dimengerti, "terimakasih, kakak" jalan Mikey terhenti, ia tersenyum lalu menjawab tanpa berbalik badan, "jaga dirimu Emma"

Emma yg mendapati jawaban itupun tersenyum, "terimakasih kakak".

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Shinichiro menghampiri Mikey yang sedang berada di balkon menikmati angin yang berhembus, "Manjiro. Aku ingin bertanya, kau keberatan?" Ucap Shinichiro sambil menghidupkan rokok. Mikey berbalik melihat Shinichiro, "tanya saja" jawab Mikey

Shinichiro tersenyum kearah Mikey, "apa kau pernah berpikir. Bagaimana nasib adik kita jika kita bertiga pergi?" Mikey mengernyit heran, "maksud?"

Shinichiro melihat apa yang dilihat oleh Mikey. Sebuah pemandangan yang terlihat damai, "tidak. Aku hanya takut tunangannya tidak bisa menjaganya dengan baik. Bagaimanapun, dia adalah wanita kedua setelah ibu. Keselamatan, kehidupan, kedamaian, bahkan keceriaan yang terpampang dimuka mereka, harus tetap ku jaga"

Mikey tersenyum ke kakaknya, ia menepuk bahu Shinichiro, "kau tidak sendiri. Aku, kak izana. Akan membantu membuat senyuman mereka tidak pernah pudar"

DUAAAAAARRRRRRRR!!!!!

(Huhu.. author gk tau ngetik bunyi ledakan 😭 maapin)

"Apa itu?" Shinichiro diikuti dengan cepat langsung turun dari lantai 3 menuju bawah, tempat kedua adiknya. Bangunan istana itu meruntuh, membuat Shinichiro panik dengan keadaan adiknya yang tidak bersama dirinya

"Izana! Emma! Dimana kalian!?!" Teriak Shinichiro mencari keberadaan kedua adiknya, serta tunangannya.

Baru saja Shinichiro turun, ia sudah melihat izana sang adik terbaring karena tertimpa runtuhan. Izana dengan susah payah bicara kepada Shinichiro dan Mikey, "cepat lari! Emma sudah dibawa oleh tunangan nya! Mereka mengincar kalian!"

Shinichiro langsung berteriak kearah Mikey, "cepat pergi!" Mikey tidak mengikuti apa yang dikatakan oleh kakak pertamanya. Ia justru membantu Shinichiro mengangkat runtuhan yang ada diatas izana

"Tidak! Tidak! Kalian berdua pergi! Percuma! Ini percuma! Uhuk!" Izana terbatuk darah, ia pun melanjutkan bicaranya, "kakiku patah! Perutku telah mengeluarkan darah! Tanganku patah! Aku tidak bisa diselamatkan! Kalian cepat pergilah! Meski aku terbebas dari sini. AKU TETAP AKAN MATI." Shinichiro tampak menahan air matanya ketika adik nya berkata tentang waktu kehidupannya

"Maaf! Maafkan aku tidak bisa membuat kalian bahagia! Maaf!" Shinichiro memukul-mukul lantai dengan kuat membuat tangannya berdarah, "tidak! Tidak kak... Kebahagiaan ku dengan kalian sudah cukup, kalian membuat ku mengerti apa arti keluarga. Meski kita tidak memiliki hubungan darah sekalipun kepada kalian. Kebahagiaan yang kalian buat. Membuat diriku mengetahui apa itu keluarga. Maaf telah membuat mu kerepotan dengan anak jalanan yang kotor dan bau... Maaf kan aku. Sekarang, pergilah. Maka itu, bisa membuatku menggantikan hutang yang banyak pada kalian berdua" Shinichiro membelai rambut izana, "bersenang-senang lah di sana. Izana"

Mereka berdua pun pergi mencari keberadaan Emma dan tunangannya

🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀

Terlihat draken yang sedang membawa Emma pergi ke sebuah tempat kumuh yang terbuat dari kayu. Ia pergi kesitu untuk sementara, sebagai tempat untuk bersembunyi saja

"Emma.... Bagaimana dengan kakimu? Apa itu tidak apa-apa?" Sebelum mereka melarikan diri. Emma kejatuhan sebuah runtuhan yang membuat kakinya mengeluarkan cairan merah berupa darah

Emma tersenyum kepada draken. "Ya.. aku tidak apa.... Tetapi aku khawatir kepada kak izana, kak Mikey, dan kak Shinichiro" draken mengelus kepala Emma untuk menenangkan Emma. "Tidak... Mereka adalah orang kuat, percayalah padaku"

Emma bertanya kepada draken, "nee~ itu yang bergerak-gerak apa?" Draken mencoba mengikuti apa yang dilihat oleh Emma di kegelapan rumah itu

Semakin dilihat, semakin ia tau bahwa yang ia lihat adalah sebuah ular. Sebuah king kobra mulai ingin menyerang keduanya

Ular itu terlihat akan mematuk draken. Emma menghentikan ular itu untuk mematik draken, ia menghalangi draken dengan tubuhnya, sehingga.. ialah yang digigit oleh king kobra tersebut

"EMMA!" Draken menendang ular itu, lalu ia pergi dari rumah kumuh itu. Disitulah, ia menemukan kedua kakak dari Emma, Shinichiro dan Mikey

Ia segera berlari ke mereka berdua. Sebab, ia tau. Bahwa Mikey memiliki kekuatan penyerap kekuatan. Kekuatan itupun akan menjadi miliknya ketika telah berada di tubuhnya. Kekuatan itu ia dapat dari ayahnya, sebelum ayahnya mati. Dan kekuatan lain, ia dapat dari orang yang telah ia tolong. Orang itu merasa bahwa Mikey sudah menolong nya lalu memberikan kekuatan mereka sebagai hadiah sebelum mereka mati. Ia mengambil kekuatan itu dengan kekuatan yang ayahnya berikan kepadanya

"Emma!" Shinichiro teriak ketika melihat kaki Emma serta tangan Emma yang terlihat habis digigit oleh ular

"Katanya kau bisa menjaga emma! Lalu apa ini?!" Teriak Mikey yang sudah tidak bisa menahan emosi

"Kakak.. ini bukan-" Emma terdiam saat sebuah panah menancap di dadanya

Mikey membelalakkan matanya. Ia tidak bisa bergerak saat ini. "Kakak.. aku mohon, jangan salahkan draken. Dan draken... Jagalah kakakku, jika ia.. masih hidup" Emma menutup matanya setelah mengatakan itu. Shinichiro menghampiri orang yang telah membunuh Emma. Ia bertarung dengan orang itu hingga ia tidak sadar, bahwa ia telah diracuni saat sedang bertarung. Kesempatan lawan untuk menusuk dadanya

Shinichiro ikut terbaring ketika dada dan lehernya telah tersayat oleh pedang yang dilumuri racun juga

Mikey tidak bisa menahan diri. Ia berdiri, langsung melawan mereka semua dengan kekuatan nya

"Kau!!!" Ia membunuh orang-orang itu, lalu ia pingsan setelah melawan nya karena terlalu banyak menggunakan kekuatan. Draken menghampiri Mikey, ia melihat bahwa Mikey masih bernafas, lalu membuat dirinya memiliki ingatan yang berbeda

"Kakak? Bahkan kau tidak bisa menjaga adikmu sendiri!"

Raja Ku yang KejamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang