2.Bahan Obsesi?

6.5K 682 12
                                    

"E-ehm ... Siapa namamu?" Cassmire mencoba untuk berbasa basi. Ia langsung menyesal akan pilihannya itu. Archie hanya diam, menatap sprei putih, tanpa memandang Cassmire sama sekali.

"Astaga, ada apa dengan nya?" Cassmire mengerutkan keningnya kesal.

[Hei, Apa Kau Lupa? Dia tuli!]

Cassmire mengacak acak rambutnya seraya menggigit bawah bibirnya. Ia menunduk dan mencuri pandang pada Archie. Sungguh, ia sangat malu, bagaimana bisa ia melupakan point penting tersebut?

[Gawat 💦 Sepertinya Jiwa Cassmire Yang Asli Mulai Muncul. Cassmire Asli Kan Tidak Tahu Jika Archie Itu Tuli.]

"Apakah itu masalah?"

[TENTU SAJA! Kau Tidak Akan Bisa Kembali Lagi Ke Duniamu. Aku Sarankan Padamu, Jika Kau Ingin Kembali Ke Tempat Mu Berasal, Jangan Pernah Kau Memiliki Dendam Pada Siapapun Di Sini, Kau Mengerti?]

"Apa hubungannya?"

[Pokoknya Jangan Lakukan Itu.]

Cassmire mengangguk tanda mengerti. Ia merasa sepertinya hal tersebut tidak terlalu penting baginya, lagipula di kehidupan pertamanya ia memiliki ayah yang suka memukulnya, yah walaupun tubuhnya selalu ditutupi oleh kakak laki lakinya agar ia tidak terlalu merasakan kesakitan tersebut. Sejujurnya ia tak memiliki dendam padanya.

Walaupun sudah berkali kali disiksa oleh keluarganya sendiri, anehnya ia tidak pernah dendam. Ia selalu menyalahkan dirinya sendiri, dan terlalu bersandar pada kakaknya. Cassmire menutup matanya.

"Sudah 10 tahun kaka pergi, apa kaka masih menyayangiku? Kuharap dia ... Masih sama seperti yang dulu." Cassmire memukul pipinya, berusaha untuk menyadarkan dirinya sendiri agar tidak terlalu hanyut pada perasaan sendiri.

Entah mengapa ia menjadi sangat sensitif, apa karena emosi nya yang tercampur oleh Cassmire yang asli?

"E-ehm s-saya Archie, aku tak memiliki nama belakang kuharap kita ... Bisa berteman dengan baik." Kata kata yang dilontarkan oleh mulut Archie terasa aneh dan kaku. Seakan akan ia tak pernah seluwes itu dalam berbicara.

Tangan Cassmire bergerak, dengan sorot mata yang dalam. Ia tak mengeluarkan sepatah katapun, hanya tangannya yang bergerak dengan cepatnya.

"Kau tak perlu bicara, aku bisa bahasa isyarat." Seakan mendapatkan sebuah wahyu, mata Archie berbinar binar. Mata dan eksepsi nya seakan mengatakan bahwa 'Akhirnya ada yang mengerti tentang ku'. Entah sejak kapan, tapi Archie mulai meneteskan air mata. Membuat Cassmire bingung dibuatnya.

"Apa kau tersinggung? Aku tidak akan lagi-" belum selesai Cassmire menyelesaikan gerakan nya, Archie memegang tangan Cassmire. Ia menggelengkan kepalanya.

"Aku merasa terharu, tak ku sangka ada bangsawan yang bisa menggunakan bahasa isyarat." Cassmire mengambil sapu tangan di dekatnya lalu memberikannya pada Archie. Senyum Archie merekah, seakan bunga yang mulai layu tumbuh kembali.

"Kau harus berterimakasih pada kakaku, jika saja dia tidak tuli sepertimu aku pasti tidak mengerti bahasa mu ..."

"Terimakasih." Sambungnya.

[Selamat! Kau Si Otak Udang Akhirnya Mendapatkan Misi Sesungguhnya!]

{Protagonist Relationships}
Believe : 2
Emotional Closeness : 0
Point : 1

Ubah masa depan protagonis (Archie) ke jalan yang baik!! Kau akan mendapatkan Point yang bisa kau gantikan menjadi kekuatan, keahlian, ataupun status. Jangan lupakan Believe dan Emotional Closeness, keduanya bisa membuatmu memiliki kepercayaan lebih dari protagonis maupun karakter lain. Membuatmu menjadi bahan obsesi seluruh karakter!]

Anak Pembawa Sial Keluarga Duke {How to Use A Protagonist} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang