Bab 20: Tiket Liburan ke Eropa

1 2 0
                                    

Beberapa bulan setelah memulai usaha baru mereka, Rendra dan Maya merasa terkejut dan sangat bahagia saat menerima sebuah paket dari Nadila dan Aldo. Paket tersebut berisi tiket liburan ke Eropa dan surat yang penuh kehangatan.

Surat itu berbunyi:

"Kepada Rendra dan Maya,

Kami ingin memberikan kalian kesempatan untuk beristirahat dan menikmati waktu bersama keluarga di Eropa. Tiket liburan ini adalah hadiah dari kami sebagai tanda terima kasih dan dukungan atas semua hal yang telah kami lalui bersama. Kami juga ingin mengundang kalian untuk menginap di rumah kami di Paris. Kami tahu rumah kami cukup besar dan nyaman, dan kami berharap Nadra bisa bermain dengan bebas di sana. Nikmati liburan kalian dan jangan ragu untuk merasa seperti di rumah sendiri. Kami akan sangat senang jika kalian bisa datang.

Dengan cinta, Nadila dan Aldo"

Maya dan Rendra merasa sangat berterima kasih atas hadiah yang sangat istimewa ini. Mereka merencanakan liburan ini dengan antusias, membayangkan bagaimana Nadra akan menikmati waktu di rumah Nadila dan Aldo, yang tentunya jauh lebih besar dan lebih cocok untuk bermain dibandingkan dengan rumah mereka yang lebih sedang.

Setelah beberapa minggu persiapan, mereka akhirnya tiba di Paris. Nadra tampak sangat bersemangat melihat rumah Nadila dan Aldo yang megah dan berkelas. Saat mereka memasuki rumah, Nadra langsung terpesona oleh ruangannya yang luas dan halaman belakang yang indah.

"Wow, rumah ini sangat besar, Bu! Aku bisa bermain di mana saja!" seru Nadra dengan mata berbinar.

Maya dan Rendra tersenyum sambil memandang sekeliling. Rumah Nadila dan Aldo benar-benar memberikan ruang yang cukup untuk Nadra bermain dan mengeksplorasi. Mereka merasa lega karena Nadra akan menikmati liburan ini dengan bebas dan senang.

Nadila dan Aldo menyambut mereka dengan hangat dan mengantar mereka ke kamar yang telah disiapkan dengan penuh perhatian. Setelah beristirahat sejenak, mereka memutuskan untuk menjelajahi kota Paris.

Selama liburan mereka, Nadra menghabiskan banyak waktu bermain di taman dan halaman belakang rumah Nadila dan Aldo. Dia menikmati bermain dengan berbagai mainan dan mengeksplorasi setiap sudut taman yang luas. Maya dan Rendra juga memiliki kesempatan untuk bersantai dan menikmati waktu bersama, menjelajahi keindahan Paris, dari Menara Eiffel hingga Louvre.

Suatu malam, Nadila mengundang mereka untuk makan malam di rumah. Menu makan malam yang lezat dan suasana hangat membuat malam itu terasa sangat spesial. Selama makan malam, mereka berbincang-bincang dengan santai, berbagi cerita dan merencanakan masa depan.

“Aku sangat senang melihat kalian semua di sini,” kata Nadila dengan senyum. “Rumah ini terasa lebih hidup dengan kehadiran kalian.”

“Terima kasih banyak atas hadiah yang luar biasa ini,” ujar Maya. “Ini adalah liburan yang sangat menyenangkan dan Nadra benar-benar menikmati waktunya.”

Aldo menambahkan, “Kami senang kalian bisa datang. Liburan ini adalah cara kami untuk menunjukkan betapa berarti persahabatan kita bagi kami.”

Maya dan Rendra merasa sangat bersyukur atas perhatian dan kebaikan Nadila dan Aldo. Mereka menikmati setiap momen liburan mereka, dari bersantai di rumah yang luas hingga menjelajahi kota Paris yang mempesona.

Di akhir liburan, mereka merasa enggan untuk meninggalkan Paris, tetapi mereka tahu bahwa mereka harus kembali ke rumah. Mereka berterima kasih kepada Nadila dan Aldo atas keramahan dan waktu yang indah yang telah mereka habiskan bersama.

Saat mereka berpamitan, Nadila dan Aldo memberi mereka pelukan hangat dan mengingatkan mereka bahwa rumah mereka selalu terbuka untuk mereka kapan saja.

Dengan hati yang penuh kenangan indah dan pikiran yang segar, Rendra dan Maya kembali ke rumah mereka, siap untuk melanjutkan hidup mereka dengan semangat baru. Liburan ini tidak hanya memberi mereka kesempatan untuk bersantai, tetapi juga memperkuat hubungan mereka dengan Nadila dan Aldo, serta memberi Nadra pengalaman yang tak terlupakan.

Setelah liburan yang menyenangkan di Paris, Rendra dan Maya merasa sangat berterima kasih atas waktu yang telah mereka habiskan dengan Nadila dan Aldo. Mereka tidak menyangka bahwa ada kejutan besar menanti mereka di akhir liburan.

Pada malam terakhir sebelum keberangkatan mereka kembali ke Indonesia, Nadila dan Aldo mengundang Rendra dan Maya untuk berbincang di ruang tamu rumah mereka yang megah. Suasana malam itu hangat, dengan cahaya lampu lembut dan aroma makanan yang lezat memenuhi ruangan.

“Rendra, Maya,” kata Nadila dengan senyum penuh makna. “Kami ingin memberikan sesuatu yang lebih untuk kalian sebagai tanda penghargaan dan dukungan kami.”

Aldo mengeluarkan sebuah amplop dari laci meja dan memberikannya kepada Rendra dan Maya. “Kami tahu kalian baru memulai usaha dan kami ingin membantu dengan cara kami sendiri.”

Rendra dan Maya membuka amplop tersebut dan menemukan dua surat. Salah satu surat berisi informasi mengenai rumah yang terletak di Seoul, Korea Selatan, dan surat lainnya berisi informasi tentang sejumlah uang yang disiapkan untuk membangun bisnis mereka di sana.

Nadila melanjutkan, “Kami juga memiliki rumah di Korea, dan kami ingin memberikan salah satu dari rumah kami kepada kalian. Dengan demikian, kalian bisa memiliki tempat yang nyaman untuk tinggal saat kalian menjalankan bisnis di sana. Selain itu, kami telah menyiapkan sejumlah dana untuk membantu memulai usaha kalian di Korea.”

Maya dan Rendra terdiam sejenak, terkejut dan tidak percaya dengan apa yang baru saja mereka terima. “Kami tidak tahu harus berkata apa,” kata Maya dengan mata berkaca-kaca. “Ini terlalu banyak, dan kami merasa sangat bersyukur.”

Aldo tersenyum. “Kami ingin melihat kalian sukses dan bahagia. Kami tahu betapa kerasnya kalian bekerja untuk memulai bisnis dan membangun masa depan. Ini adalah cara kami untuk mendukung dan membantu mewujudkan impian kalian.”

Rendra menggenggam tangan Maya, merasakan betapa berartinya dukungan ini bagi mereka. “Kami sangat menghargai semua ini. Kami berjanji akan memanfaatkan bantuan ini sebaik mungkin dan terus bekerja keras.”

Dengan perasaan penuh rasa syukur, mereka berbicara tentang rencana mereka untuk masa depan di Korea. Nadila dan Aldo memberikan berbagai saran dan nasihat berharga tentang pasar di Korea dan bagaimana memanfaatkan peluang yang ada di sana.

Selama beberapa hari berikutnya, Rendra dan Maya merencanakan langkah-langkah mereka dengan seksama. Mereka memeriksa dokumen untuk rumah di Seoul dan mulai merencanakan bagaimana mengatur bisnis mereka di Korea. Nadila dan Aldo memberikan bantuan praktis, menghubungkan mereka dengan kontak bisnis yang berguna dan memberikan panduan tentang peraturan lokal.

Saat hari keberangkatan tiba, Rendra dan Maya merasa campur aduk antara bahagia dan terharu. Mereka meninggalkan Paris dengan kenangan indah dan penuh semangat untuk memulai babak baru dalam hidup mereka di Korea. Nadra juga terlihat bersemangat untuk petualangan baru ini, dengan imajinasi tentang rumah baru dan teman-teman baru di Seoul.

Sesampainya di Korea, mereka disambut dengan hangat oleh tim Nadila dan Aldo yang sudah siap membantu mereka menyesuaikan diri. Rumah baru mereka di Seoul memberikan kenyamanan dan ruang yang sangat dibutuhkan untuk keluarga kecil mereka.

Dengan dukungan dari Nadila dan Aldo, Rendra dan Maya memulai usaha mereka di Korea dengan tekad dan semangat. Mereka menggabungkan pengalaman mereka dari Indonesia dengan wawasan baru yang mereka dapatkan, berusaha menciptakan sesuatu yang sukses dan berkelanjutan.

Sementara itu, Nadila dan Aldo tetap terhubung dengan mereka, terus memberikan dukungan dan bantuan dari jauh. Meskipun mereka memiliki rumah dan bisnis di berbagai belahan dunia, mereka tetap menjaga hubungan persahabatan yang kuat dan saling mendukung satu sama lain.

Rendra Arjuna Wicaksana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang