❀(*'▽'*)❀

42 6 23
                                    

Mereka ber enam semakin dekat, setiap hari pasti berkumpul, bercanda gurau bersama-sama.

Selalu membuat foto atau video bersama, katanya sih buat kenang-kenangan, padahal buat dokumentasi.

Banyak hal yang terjadi, saling terbuka satu sana lain, memberikan informasi tentang kehidupan mereka masing masing.

Entah itu benar atau pun tidak, tidak ada yang tau.

❀(*´▽'*)❀

"Probe!, cepat berikan kain yang ku bawa tadi!"
"Ah!, oh, ini ichi boss"

Kain yang dibawa oleh adudu untung cukup untuk membawa tubuh ais.

Membawanya ke dalam kapal mereka, adudu memang sering bertanya tanya kemana anak cewek biru pemalas yang itu, dan di depannya yang sedang ia tutupi dengan kain islah sesosok yang ia sudah lama tak liat.

Kenapa ini?, apa yang di lewatkan, kemana setengah wajahnya?, kemana satu matanya, tubuhnya penuh luka,  tangan esnya yang tidak ada, mengerikan sekali.

Apakah ia harus memberitahu kan kepada tapops?, atau ke saudaranya saja? Tapi bagaimana ia akan menjelaskan nya?.

Selama perjalanan is terus berpikir, babakan sampainya di dalam kapalnya, langsung memeriksa tubuh ais, tidak bernyawa, ia seperti sudah disitu beberapa hari.

Bebrapa jam ia memeriksa tubuh si cewek, membersihkannya dari beberapa lukanya dan dari kotoran seperti debu dan semacamnya.

Probe sendiri sibuk bertanya ini itu, spekulasi berbagai hal, bahkan samaoi dilempari pakai gelas adudu pun tak diam.

"Hmm~, perhatian sekali ya?, padahal musuhan loh~"

Kaget, adudu dan probe melihat kearah koridor yang gelap, menampilkan sesosok mengunakan kain serba hitam di tubuhnya, menutupi tiap bagian dari tubuhnya?

Berwaspada, mereka berdiri di depan tubuh ais, membuat si sesosok hitam (Rasis) tertawa kecil.

"Tak perlu waspada, aku hanya ingin meminta bantuan, dan aku yakin kalian pintar dalam drama bukan?, aku yakin ini akan menguntungkan kalian berdua, ini akan sangat menyenangkan"

"S-SIAPA KAU!, KAU PIKIR KAMI AKAN MEMBANTU MU!"

Mereka berdua panik, membuka kain yang menutupi wajahnya, membuat adudu dan probe freeze di tempat.

"Tolong ya, aku tidak mau menggunakan cara kasar,  kerja sama saja tak susah kok, ini akan menjadi drama yang paling keren yang pernah ada"

Oh yaampun, sepertinya adudu dan probe sudah masuk perangkap.

❀(*´▽'*)❀

"Hah~, misi kita sudah selesai  waktunya balik ke tapops dan memberi laporan"

"Iya, shielda, segera aktifkan pesawat ni, kita harus cepat"

"Baik!"

Sang saudara, sai dan shielda sedang mengaktifkan pesawat mereka, tanpa menyadari seorang penyusup.

"Kalian saudara yang akur ya?"

Kaget, mereka berdua langsung kembalikan badan, menampilkan gaya bersiap untuk bertempur.

"Ohohoho~, tenang tenang, harap bertenang, begitulah kalian memperlakukan tamu?, kasar sekali"

Mereka bisa saja menyerang, tetapi tekanan yang mereka rasakan membuat tubuh mereka menolak apa yang otak katakan, tubuh mereka tidak bisa bergerak.

"Keberadaan ku disini hanya sementara, aku hanya membutuhkan bantuan kecil dari kalian berdua"

"Hah!, lucu Jikaulah kau berpikir kami akan membantu mu!, tunjukan dirimu pengecut!"

This Is MissionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang