2

225 24 2
                                    


Tidak terasa sudah sepuluh tahun berlalu dengan begitu cepat. Anak laki laki berusia 15 tahun berparas manis ini tengah bersiap untuk pergi ke sekolah.

Eve sekarang duduk di bangku SMP, sedangkan sodara sodaranya yang lain sudah memasuki jenjang SMA.

"buna eve pergi dulu ya biar nanti eve ga telat", pamit eve pada ratna.

"hati hati belajar yang pintar ya, nanti kalau ada apa apa bilang buna ga mau kamu luka kayak waktu itu lagi Oky", ratna memeluk eve dengan lembut.

Eve tersenyum manis dan membalas pelukan hangat dari Ratna. Ini adalah hari pertama eve naik ke kelas 9 setelah libur dua Minggu.

"eve berangkat ya buna", eve keluar dari area dapur dan bergegas untuk keluar.

Eve menyapa para maid ya walaupun eve tau para maid itu akan acuh padanya. Tapi eve diajarkan oleh ratna untuk menghormati yang lebih tua kan.

"eve", panggil bryen dari arah garasi

Eve yang merasa terpanggil lantas mendekati bryen dan sodaranya yang lain. Eve mendongkak menatap bryen yang lebih tinggi darinya.

"kenapa", tanya nya

"nebeng sama kita", ujar joy dengan nada dingin.

Eve yang mendengar itu menatap heran pada bryen dan Joy. Joy cukup baik memperlakukan eve walaupun cuek. Tapi eve ragu jika itu bryen, eve masih ingat saat bryen meninggalkannya di hutan dulu dan berakhir di tersesat untung ada polisi hutan yang menemukannya.

"g-ga usah bg", tolak eve lembut

"udah naik aja susah banget lu bocah", bentak direl kesel.

"t-tapi",

"ga ada tapi tapian kita mau telat gara gara lo", potong daren langsung menarik kerah seragam eve untuk masuk ke mobil.

"bg eve bisa sendiri kok eve turun ya", eve ingin turun tapi mobil sudah berjalan.

"duduk eve jangan banyak tingkah", peringat Joy.

Eve sudah was was ia duduk diam dan memerhatikan jalan lewat jendela mobil. Dan setelah berapa menit eve tiba di sekolah, setelah berucap terima kasih eve segera masuk ke pekarangan sekolah dengan perasaan cukup bahagia.

"tumben mereka baik, tapi yaudah lah", eve segera menuju ke kelas.

Suasana kelas langsung dingin saat eve memasuki ruangan itu. Eve duduk di kursi paling depan berhadapan dengan guru.

Bukan hanya dirumah yang menjadi tempat buruk eve, tapi disekolah juga tidak jarang ada yang membully-nya. Mereka memaksa eve untuk mengerjakan pr dan lain lain, bahkan tugas piket.

"anak teladan udah datang nih", seorang anak seumuran eve menepuk pundak eve cukup keras membuat sang empu kaget.

"mick  kenapa ya ", tanya eve pada anak bernama mick.

"gw kira lo udah mati karena kejadian waktu itu ternyata masih hidup", mick terkekeh.

"lihat aja tuh wajahnya masih cantik kek cewek curiga banci", ejek teman mick dan diikuti tawa seisi kelas.

"kamu kalau ga suka sama eve jangan ngomong gitu eve bukan banci eve cowok", ucap eve

"udah berani sekarang hmm?", mick mencengkeram bahu eve semakin kuat.

"aws, mick sakit lepas",eve berusaha menjauh tangan mick dari bahunya.

Plak

Satu tamparan eve terima dari mick karena eve tidak sengaja mencakar mick. Eve memegangi pipinya yang terasa panas dan perih itu.

meaning of black rose (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang