12

265 28 4
                                    

Usia kandungan eve sudah memasuki bulan ke lima. Dan semuanya berjalan cukup baik alamka juga sering bertanya tentang apa yang eve inginkan atau mengidam.

Dan untuk pertama kalinya sejak menikah dengan alamka eve dihubungi oleh keluarganya. Tentu saja eve sangat senang dan bersemangat sekali.

"lo udah siapkan?", tanya alamka

"udah ka,ayo",eve mengangguk sembari tersenyum.

"bentar ambil jaket dulu udah malam nanti lu masuk angin gw juga yang repot", ucap alamka sembari memakai helmnya.

"ga kok ka aku udah make hoodie tebel juga, ayo kasian yang lain nungguin",eve berusaha meyakinkan alamka.

"ck yaudah naik", titah sang dominan.

Alamka tidak menggunakan motor ninjanya kali ini dia menggunakan n-max agar eve duduk dengan nyaman. Jika ditanya itu motor siapa tentu saja motornya sendirilah.

"ka jangan ngebut ngebut ya", pinta eve

"hmm", alamka langsung melajukan motornya.

Mereka menembus angin malam yang cukup segar. Alamka melirik wajah eve dari kaca spion motor, simanis terlihat sangat senang sekali. Karena mungkin ini pertama kalinya eve dibawa keluar oleh alamka.

Setelah berkendara sekitar 20 menit akhirnya mereka sampai di mansion milik keluarga marvick. Tapi eve malah diam terlintas rasa ragu untuk masuk ke dalam.

"ayo ngapain bengong disana lo?", tanya alamka mematahkan lamunan eve.

"ah i-ya ka", eve mengekori langkah alamka dari belakang sembari mengelus perut buncitnya.

"eve", teriakkan melengking dari joy yang langsung berlari memeluk eve.

"aws shh ka pelan pelan perut aku kegencet", lirih eve.

"aduh maap, debay maapin aunty ya ",joy mengusap perut bulat eve.

"ayo masuk bi ratna kangen banget tau sama kamu",joy menuntunnya masuk.

Simanis terlihat sangat canggung sekali dia tentu saja gugup sekali. Dilihatnya seorang wanita yang tengah tersenyum padanya. Eve balik tersenyum dengan mata berkaca-kaca langsung berlari ke arah ratna walaupun sudah diteriaki oleh joy untuk hati hati.

"buna hiks eve kangen hiks", tangis eve pecah.

"yaampun nak kamu makin kurus aja hmm?, rambut kamu juga kenapa ga selebat dulu kamu makan dengan baikan?", ratna mengusap surai eve lembut.

"eve gapapa kok hiks,buna baik baik aja kan hiks maaf hiks eve suka ngerepotin hiks ", eve semakin bergetar dipelukan Ratna.

"buna okh kok, udah jangan nangis lagi buna ga suka lihat kamu nangis sayang kamu minumkan obatnya maaf buna ga bisa jenguk kamu",ujar Ratna.

Ratna menyuruh eve untuk duduk di sofa disana sudah ada david daren dan alamka. Eve masih gugup, tapi ratna berusaha meyakinkan eve. Eve perlahan mendekat dia menundukkan kepalanya tidak berani melihat mereka bertiga.

"duduk",titah daren, tapi eve masih diam.

"duduk gw bilang", bentaknya.

Eve pun menurut dia duduk di sebelah alamka yang terlihat sangat santai. David terus menatap eve dan perut buncit itu.

"berapa bulan?", tanya david datar

"k-kayak nya l-lima,"jawab eve terbata bata.

"gugurin", ucap david enteng

Bagaikan disambar petir, eve berani melihat ke arah sang papa. Eve memeluk perutnya mendengar perkataan sang papa. Eve dengan mata berkaca-kaca langsung melihat ke arah alamka yang seolah tak peduli dengan anak didalam perut eve.

"t-tapi ga ga bisa hiks ini anak aku ga ga mau hiks ",eve menggeleng ribut.

"lo taukan rasanya jadi anak yang ga diinginkan hmm?,lo mau anak itu sama kek lo hah?", bentak daren

"hiks ga ga dia berhak hidup aku ga akan ngebunuh anak aku sendiri hiks ga pa ga bisa ", eve berdiri dan mengeraskan suaranya.

"ck ngerepotin tau gak hah, udah gugurin aja gw juga ga mau anak haram itu ", teriak alamka.

Plak

Satu tamparan keras mendarat di pipi alamka, tentu saja mereka terkejut saat melihat eve dengan berani menampar alamka sampai wajah tampan itu memerah.

"ini anak kaka juga, kalau ga mau juga gapapa aku mau dia ga salah dia berhak hidup dan jangan berani kaka bilang anak aku anak haram karena dia juga ga minta lahir begitu", teriak eve mengebu gebu.

"eve berani kamu lawan saya?", teriak David

"iya eve berani eve ga masalah kalau kalian pukul atau apa tapi eve ga akan biarin kalian celakain anak eve", teriaknya dengan nafas terengah rengah.

"kamu sadar kondisi kamu gimana hah kamu juga sudah berhenti minum obat kan pokoknya kamu gugurin anak itu melahirkan bukan perkara mudah ", teriak abel yg tiba tiba datang.

"mama?? ga bisa ini anak eve ga mau hiks ga", eve menggeleng ribut.

"kami mohon eve gugurin ya kamu bisa nunggu pulih dulu ya kamu juga masih kecil sayang ", bujuk abel

"gak bisa aku ga masalah kalian mau mukul atau kurung aku, aku udah berjuang sejauh ini sendiri anak ini ga salah ", eve segera berlari dari sana dengan sekuat mungkin.

"kejar ",teriak abel

Eve terus berlari dia memberhentikan sebuah mobil karena takut akan dikejar oleh daren dan alamka. Eve segara naik kemobil tersebut dan pergi dengan cepat.

Alamka dan daren masih mengejar dibelakang dengan menggunakan motor. Aksi kejar kejaran itu terjadi daren dan alamka yang mengebut langsung menghadang mobil tersebut tapi mobil itu malah mundur dan mengambil rute lain.

"arhk sial", teriak alamka frustasi.

"bilang ke anak anak buat cegat mobil Civic turbo warna putih", ucap daren pada orang disebrang telephon.

~🥀~

Eve merasa lega saat dirasa mereka tidak mengejar lagi. Tapi eve baru menyadari kalau dia sudah sangat jauh dari kota dia tinggal.

"maaf pak saya turun disini saja", ucap eve.

"kamu tenang saja kamu juga ga punya tempat tinggalkan?", ucap pria dewasa tersebut yang tengah mengemudi.

"tapi saya..",

"kamu tenang saja saya orang baik kok kamu bisa tinggal sampai anak kamu lahir", ucap pria tersebut berusaha meyakinkan eve.

"oh ya nama gw steven, kita ke villa gw sekarang disana gw jamin lo aman", Steven tersenyum.

Eve mengangguk pelan, dia juga tidak punya pilihan lain selain ikut dengan Steven kan.

TBC

Maaf lama ada musibah hehehe

Jgn lupa follow komen sama vote
Ya sayang sayang ku😘

meaning of black rose (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang