11

325 38 1
                                    

Sing mengikuti arah perginya Leo yang menarik Zayyan keluar kelas, dia melihat mereka naik menuju rooftop.

Ketika Sing baru saja membuka pintu rooftop, dia terpaku melihat pemandangan dua orang didepannya, walaupun itu hanya hal biasa diantara sahabat tapi tetap saja membuat hatinya terbakar cemburu.

Dia menutup kembali pintu yang sempat dia buka dan berlalu dari sana, tidak ingin memandang lama pemandangan yang membuat hatinya sesak, lagipula Zayyan juga tidak menyadari kehadirannya.

Sing tidak tau kenapa dia harus se-emosional ini melihat kedekatan Zayyan dan Leo, belum lagi saat dia tau banyak siswi dikelas mereka yang menyukai Zayyan, kenapa seperti tidak ada jalan untuk perasaannya.

====

"Lo kenapa sih? Lepas Leo! Lo terlalu erat meluk gue! "

Ujar Zayyan membuat Leo mulai meregangkan sedikit pelukannya, tapi tetap tidak melepaskannya, Zayyan hanya menghelah nafas tidak cukup Leo tiba-tiba menariknya kesini sekarang dia semakin dibuat heran dengan tingkah nya.

Awalnya dia kira Leo akan menariknya menuju kantin tapi ternyata dia tiba-tiba membawanya ke rooftop dan langsung memeluknya erat ketika mereka baru sampai disini.

"Biarkan gue meluk lo dulu Zay" Jawab Leo lirih seakan menggambarkan kegundahan dihatinya, dia membenamkan wajahnya di ceruk leher sahabatnya, menghirup dalam aroma yang dikeluarkan dari tubuh Zayyan.

Dan seakan memahami apa yang sahabatnya rasakan Zayyan membalas pelukan Leo dengan menepuk pelan punggung sahabatnya, dia tidak tau hal apa yang membuat gundah suasana hati sahabatnya, dia hanya berharap perlakuannya sedikit menenangkannya.

Setelah merasakan kekalutan nya lumayan mereda, dia melepaskan pelukannya dari laki-laki didepannya dengan tangannya yang masih bertengger dipinggang Zayyan.

"Jangan terima pengakuan dia tadi Zay! " Tekan Leo menatap Zayyan didepannya.

"Ha? Maksud lo apasih? " Tanya Zayyan bingung mendengar pernyataan tiba-tiba Leo.

"Gue gak ngizinin lo pacaran sama dia"

"Ooo jadi maksud lo pengakuan Mina tadi, yaelah jangan bilang lo badmood cuma karena hal sepele kek gitu" Balas Zayyan tidak habis fikir dengan Leo.

"Pokoknya lo gak boleh pacaran sama dia" Tekannya lagi seakan belum puas jika Zayyan belum menyetujui nya.

"Iya iya bawel banget lo, tapi emang kenapa kalau gue pacaran sama Mina, jangan bilang lo iri gue punya pacar sedangkan lo masih belum berani buat confess sama cewek yang lo suka" Balas Zayyan membuat Leo mendengus mendengar nya.

Leo melepaskan tangannya dari pinggang Zayyan kemudian berjalan menuju ujung rooftop menatap suasana lapangan utama yang terlihat jelas dari sini.

"Ngapain gue iri sama hal begituan, lagian gue gak bilang kalau orang yang gue suka itu cewek" Jawaban Leo membuat Zayyan syok, dia berjalan menghampiri Leo menatapnya curiga.

"Trus maksud lo cowok gitu? " Tanya Zayyan tidak percaya dengan pikiran anehnya, tapi melihat anggukan Leo sebagai jawaban dari pertanyaan nya membuat dia tidak menyangka.

"Emang kenapa kalau gue suka cowok? Lo bakal jijik sama gue? " Tanya Leo menatap Zayyan disebelahnya, dia tidak ingin Zayyan menjauhi nya apalagi kalau Zayyan tau dialah orang yang Leo sukai selama ini.

"Ya gak pa-pa sih, itu hak lo gue juga gak punya wewenang buat ngatur hidup lo, tapi kan sayang banget wajah tampan lo malah sukanya yang tampan juga, padahal kalau lo suka sama cewek bakal banyak cewek cantik yang mau sama lo" Balas Zayyan membuat Leo menghelah nafas lega, setidaknya untuk saat ini Zayyan tidak membencinya.

"Dia gak hanya sekedar tampan, dia lebih dari itu" Ujar Leo membuat Zayyan menatapnya bingung seakan menunggu lanjutan dari kalimat Leo.

"Dia indah. Dia bisa tampan tapi juga bisa cantik, dia juga menggemaskan, yang paling gue suka dari dia adalah wajah manis dengan senyum ceria dan tawa riangnya. Gue suka segala hal tentangnya, apapun itu" Lanjut Leo tulus sambil menatap intens wajah Zayyan.

Zayyan mengalihkan tatapannya dari Leo, Wajahnya terasa kaku mendengar pernyataan Leo, dia tau Leo hanya mendeskripsikan orang yang dia suka tapi tetap saja Zayyan merasa tidak nyaman saat Leo menatapnya seperti itu, seakan menjelaskan bahwa dialah orang yang sedang dideskripsikan nya.

"Udah yok balik ke kelas, udah mau bel masuk" Seru Zayyan mencoba mencairkan suasana yang entah sejak kapan mulai terasa canggung.

Zayyan langsung berlalu dari sana meninggalkan Leo dibelakangnya, dia sudah tidak sanggup berada dalam suasana seperti itu lagi.

"Tunggu Zay"

Leo berlari mengejar Zayyan didepannya, kemudian merangkul bahu Zayyan, mereka berjalan beriringan untuk kembali ke kelas.

"Gara-gara lo kita gak sempat ke kantin" Ujar Zayyan disela perjalanan mereka.

"Iyaa maaf, nanti istirahat kedua gue bakal traktir lo sepuasnya" Balas Leo membujuk sahabatnya.

"Awas aja lo bohong yaa"

Setelahnya perjalanan mereka diiringi dengan banyak obrolan seru seakan melupakan suasana canggung sebelumnya.

====

Setelah sampai dikelas, Zayyan dan Leo langsung menuju kursi mereka masing-masing.

"Makan roti ini dulu Zay, buat ganjel perut lo" Ucap Leo sambil mengulurkan roti kepada Zayyan, dia memang biasa membawa roti kesekolah sebagai jaga-jaga kalau dia tidak sempat sarapan.

Zayyan menerima roti yang Leo berikan karena memang dia belum makan apapun sadari pagi tadi.

"Buat lo ada kan? " Tanya Zayyan memastikan sambil membuka bungkus roti itu.

"Ada, tenang aja" Balas Leo meyakinkan Zayyan yang mulai melahap rotinya.

"Dari mana aja lo berdua?" Tanya Davin yang baru memasuki kelas bersama Wain dan Lex.

"Dari rooftop"

"Trus Sing mana? Kok gak bareng kalian? "

"Lah bukannya Sing bareng kalian ke kantin" Jawab Zayyan bingung.

"Mana ada tuh bocah bareng kita, jelas cuma kita bertiga. Malahan gue lihat Sing ngikutin lo berdua pas keluar kelas tadi".

"Udahlah, mungkin dia lagi di toilet, lagian tasnya juga masih ada tuh. Tunggu aja paling bentar lagi dia bakalan masuk" Sahut Wain menengahi pembicaraan mereka.

Tapi setelah beberapa saat berlalu Sing belum juga menampakkan kehadirannya, bahkan sampai bel pulang berbunyi dia ternyata tidak kembali ke kelas.





















Jangan lupa vote dan komen.

To be continued......

Izinkan Aku Pergi •Zayyan Story• ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang