"halo anak abiii.." sapaan itu masuk ke telinga nadila, membuat gadis yang sedang di make up untuk keperluan photoshoot single terbaru menengok ke samping tapi setelahnya memilih abai.
"apa kabar bi.." ucap peter, dia duduk di samping abi yang sedang menikmati cemilan.
"baik-baik.. kamu udah makan nak?" tanya abi.
peter mengangguk "udah bii,, tadi sama hanung makan dulu sebelum kesini.." ucapnya, dia bangkit dan menghampiri nadila yang terpejam karena mengantuk.
peter dengan iseng menarik ujung hijab nadila sehingga membuat kepala gadis itu tersentak ke samping "kak peter!!" kesel nadila sambil melotot tak suka dengan ke isengan peter.
laki-laki itu tertawa dan duduk disamping nadila memperhatikan nadila yang sudah terbangun "tutup mata bentar yah nad.. mau aplikasiin eyeshadow dikit.." ucap kak faras seorang make up artist.
"tumben nyusul.." tanya nadila sambil terpejam.
"bosan di rumah.. mending kesini.." ucap laki-laki itu, sambil memandang nadila dari samping.
kak faras tersenyum salting saat melihat interaksi kedua anak muda itu, kepala peter bersandar di telapak tangannya dan menjadikan topangan sedangkan matanya menatap lurus nadila yang terpejam.
"udah tahu belum?? katanya kak vania masuk satu label sama devina.." tanya nadila, mengungkit salah satu mantan peter yang sekarang menjadi satu label dengan teman dekatnya.
laki-laki itu menghela nafas kasar "masih ngejar-ngejar?" tanya nadila saat melihat kegusaran di wajah peter.
"masihhh.."
"kalau nggak nyaman, nggak usah ketemu dulu.. nggak usah ikut nongkrong kalau di ajakin bang radja.."
peter terkekeh "andaikan semudah itu.." ucapnya, membuat nadila terkekeh kecil.
"kak salisa sama kak ronald berantem lagi yahh.." nadila berusaha mengganti topik mereka, karena melihat peter yang mulai bete.
"emang pernah akur.." tanya peter balik.
"haha, pernah kok.. waktu kak salisa sakit.. atau waktu kak salisa kena masalah.. mereka akur.."
"ronald berarti bodoh.."
"heh.. nggak boleh ngatain orang.. cermin di depan gede untuk merefleksikan diri.." sahut nadila lalu tertawa keras.
membuat peter ikut tertawa, siang itu nadila photoshoot ditemani abi dan peter. semua orang menebak-nebak apa hubungan keduanya tapi tak ada yang berani bertanya.
****
nadila terbangun karena getaran ponselnya ternyata panggilan dari peter, ia tahu pasti laki-laki itu sedang mabuk karena tadi ia mengabari bahwa ronald ke rumahnya "minum lagi pasti.." tanya nadila saat mengangkat panggilan.
"tapi enggak sendirian.. sama ronald juga.. lagi patah hati dia.."
"sama siapa? kak salisa atau agatha?"
"salisa lahhh.. agatha tuh cuman manusia kepedean.."
"jangan sering minum-minum deh.. kalau abi tahu kalian bakal kena omel panjang.."
"kita tuh cuman merayakan salisa yang jadian sama orang lain,, dan agar ronald terhibur sedikit.. nihh.. anaknya nangis.. mau denger nggak"
nadila terdiam mendengar suara isakkan ronald disana, dia menghela nafas untuk kesekian kalinya "kak.. kalau patah hati sesakit itu kenapa kemarin kak ronald diam saja waktu kak salisa mutusin buat pergi.." tanya nadila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nila
Fanfictionkamu adalah ketidaksengajaan yang kutemukan.. pada malam bisu, tanpa bisa ku cegah.. kau membuatku bertanya apa yang terjadi padaku tanpamu? akankah hari esok masih sama?? maukah kamu melangkah bersamaku.. karena tidak tanpamu aku bisa berdiri sampa...