Bagian Enam

288 32 4
                                    

kalau kalian pikir nadila akan terbang ke awan karena pengakuan perasaan peter, kalian salah besar.

dibandingkan bahagia nadila malah kebingungan, iya bingung. seingat dia terakhir kali mereka chat tidak ada indikasi peter menyukai dirinya.

"apaan sih kak pit.. nggak lucu.." kesal nadila setelah terdiam.

"nggak bercanda.. tapi beneran aku baru nyadar.. gimana kalau aku sebenarnya suka sama kamu?"

"yahh.. aneh.. tiba-tiba bilang suka.."

peter mengambil nafas "aku tahu ini aneh.. tapi aku sadar kalau.. aku nggak suka waktu tahu kamu suka ronald-.."

"Itu kak peter nyimpulin sendiri.." potong nadila, dia melipat tangannya di dada.

"iya.. iya.. itu aku asal nyimpulin.. tapi dari sana.. aku nggak suka-.." sekarang ucapan peter yang terpotong karena ada panggilan dari ponselnya.

nadila melirik sekilas username yang menelepon hatinya meringis vania calling.

'berharap apa sih nad' pikir nadila menelan pil kecewa lagi.

"bentar.. tunggu disini.." ucap peter, tanpa basa-basi meninggalkan nadila. membuat gadis itu memilih kembali ke ruang tanpa pamit pada laki-laki yang memunggunginya cukup jauh.

ronald yang melihat nadila kembali dengan raut dingin memusatkan perhatiannya pada gadis itu, ronald mengirimkan pesan

ronald :
senyum itu ibadah nad 🙂

notifikasi diponselnya membuat nadila mengalihkan perhatian dan terkikik geli dengan cepat jarinya mengetikkan balasan

lagi nggak bisa senyum
jujur aku lapar beh 🥲

ronald :
habis ini ke foodcourt aja dulu

coba tebak kira-kira kapan paman sam ini berhenti mengoceh?

ronald :
besok pagi baru kelar dia, nunggu satu ruangan banjir

nadila yang paham maksud ronald menahan tawanya. karena paman sam berbicara dengan sangat bersemangat sampai membuat kertas didepannya basah. 

hahahaha.
diem deh kak! 🤣
kita punya perahu karet nggak yah
j

aga-jaga kalau beneran banjir

ronald :
kita semua bakal ngambang nad, tenang aja.

suara pintu terbuka membuat nadila tidak jadi membalas ronald, sedangkan peter yang telah kembali dari menelepon dan mendapati nadila menghilang merasakan hawa marah pada gadis itu.

dia menutup pintu tanpa sadar dengan keras membuat beberapa kaget dan merasa tidak nyaman "maaf.. kekuatan saya terlalu kuat.." ucap peter sambil duduk di sebelah nadila.

"kenapa nggak tungguin aku.." bisik peter.

nadila mengabaikan peter, dia memusatkan perhatiannya pada hal di depannya. peter berusaha mengganggu fokus nadila dengan menoel lengan gadis itu tapi yang didapatkannya adalah pengabaian.

"Nad.." panggil peter masih berusaha sabar.

"baiklah,, saya harus pergi karena meeting yang lain.. untuk nadila semoga ini awal kerjasama kita kedepannya dan ronald.. saya harap kita bisa membawa kamu secepatnya ke malaysia.." ucap sam music director label mereka cabang malaysia.

"terima kasih banyak pak.." ucap ronald sambil menyalami mereka semua satu-satu. abi dan nadila giliran berikutnya, nadila berhadapan sama rezka.

rezka terdiam sebentar sebelum akhirnya membuka suaranya "nad.. aku boleh save nomor kamu.." ucap rezka sopan.

NilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang